Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memperkuat intervensi pemenuhan gizi dalam upaya penurunan stunting (gangguan atau gagal tumbuh) di wilayah setempat.
"Upaya ini diantaranya melalui edukasi, pelayanan konseling, hingga mengubah perilaku masyarakat, termasuk pelayanan gizi dan kesehatan," kata Kepala DPPKBP3APM Palangka Raya, Sahdin Hasan di Palangka Raya, Senin.
Selain itu, lanjut dia, upaya memperkuat intervensi sensitif itu juga dilakukan dengan mengubah perilaku masyarakat. Dimulai dengan meningkatkan pemahaman keluarga agar setiap anak yang lahir dari setiap pasangan tidak stunting.
Dia mengatakan, upaya memperkuat intervensi pemenuhan gizi yang dilakukan DPPKBP3APM itu juga dikolaborasikan dengan instansi lain. Salah satunya melalui Dinas Perikanan Kota Setempat melalui program gemar memakan ikan.
"Ikan banyak mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh. Dengan gemar makan ikan, tentu potensi terjadinya stunting dapat diminimalkan," katanya.
Dia mengatakan gemar makan ikan harus dilakukan oleh orang tua mulai sejak awal pernikahan, perencanaan kehamilan, saat kehamilan, hingga setelah kelahiran dan menyusui.
Antisipasi stunting harus dilaksanakan sejak awal pernikahan, kemudian dilanjutkan pada 1.000 hari kehidupan anak yang dimulai sejak anak dalam kandungan hingga anak usia dua tahun.
Sementara bagi anak, makan ikan harus dimulai sejak anak diperbolehkan mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Apalagi, lanjut dia, di wilayah Kota Palangka Raya banyak ditemui dan juga mudah didapat berbagai jenis ikan air tawar.
Baca juga: Pemkot salurkan beras bersubsidi bantu tekan inflasi di Palangka Raya
Di sisi lain, saat ini pihaknya juga memaksimalkan edukasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi peningkatan kesejahteraan bagi keluarga.
Edukasi ini salah satunya dengan membekali pengantin baru mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental dalam membina keluarga sejahtera dan berkualitas.
"Salah satunya difokuskan pada pentingnya pemenuhan vitamin serta gizi selama pra kehamilan, saat hamil hingga saat menyusui. Selain itu juga terkait, dampak jika kesehatan dan keseimbangan pemenuhan gizi dan nutrisi tubuh tidak terpenuhi," katanya.
Dia mengatakan, program edukasi itu sendiri diberi nama Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan (PKPK) tiga bulan pranikah sebagai upaya pencegahan stunting.
Baca juga: Bantu ringankan beban warga, Pemkot Palangka Raya gelar pasar beras murah
Baca juga: Ketua DPRD minta perangkat daerah segera susun program kerja 2023
Baca juga: Pemkot Palangka Raya minta warga bantaran sungai waspadai potensi ablasi
Berita Terkait
Sebanyak 10 aki truk sampah DLH Kota Palangka Raya dicuri maling
Kamis, 25 April 2024 18:51 Wib
Ketua DPRD ingatkan warga Palangka Raya waspadai pencurian ban mobil
Kamis, 25 April 2024 17:47 Wib
Aparat diminta usut tuntas kasus dugaan penipuan batalnya konser musik
Kamis, 25 April 2024 17:40 Wib
Tingkatkan sinergitas guna mengejar target penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 16:01 Wib
Lomba Bagasing dan Lawang Sakepeng meriahkan hari jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas
Rabu, 24 April 2024 12:46 Wib
KPU Kota Palangka Raya mulai jaring PPK Pemilu 2024
Selasa, 23 April 2024 20:09 Wib
Perbaikan bangunan SDN 1 Petuk Katimpun masuk prioritas APBD Perubahan
Senin, 22 April 2024 22:20 Wib
Disdperindag Palangka Raya ingatkan pangkalan jual elpiji subsidi sesuai HET
Senin, 22 April 2024 13:56 Wib