Umat Hindu terharu perhatian Bupati Kotim
Sampit (ANTARA) - Umat Hindu di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyampaikan terima kasih kepada Bupati Halikinnor dan jajarannya yang memberi perhatian kepada kegiatan keagamaan umat Hindu.
"Saya atas nama umat Hindu yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati atas apa yang sudah diberikan kepada kami. Terharu rasanya, namun itulah kenyataannya. Beliau seorang pemimpin yang bijak. Pemimpin yang mengerti bagaimana keadaan warganya di bawah. Semoga beliau selalu sehat dan dapat melanjutkan kepemimpinan di masa yang akan datang," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur, I Gede Sukadana di Sampit, Sabtu malam.
Hal itu disampaikan Gede Sukadana di sela upacara Dewa Yadna Karya Mlaspas, Mupuk Pendingan Lan Piodalan Agung di Pura Tri Bhuwana Agung Sampit.
Acara yang berlangsung hingga Minggu itu dipuput oleh Ida Padanya Gede Putra Dhawa Arsan Griya Memenuhi dari Basarang Kabupaten Kapuas. Bupati Halikinnor dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman hadir dalam kegiatan sakral yang dihadiri umat dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah tersebut.
Gede Sukadana mengapresiasi pemerintah daerah sudah bisa hadir di tengah-tengah warganya yang minoritas. Beliau juga membuka diri menerima masukan dari umat Hindu sebagai bentuk kontribusi pemikiran terhadap pembangunan Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Tadi Bapak Bupati juga menjanjikan ada bantuan bangunan di dalam itu sebesar Rp100 juta serta bantuan alat-alat (musik) untuk kegiatan keagamaan di pura ini. Tadi kami ditugaskan untuk menindaklanjuti. Setelah seluruh rangkaian ini selesai akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kami sangat berterima kasih," ujar Gede Sukadana didampingi sejumlah tokoh agama Hindu setempat.
Sementara itu, kegembiraan terpancar dari umat Hindu yang memadati Pura Tri Bhuwana Agung Sampit. Mereka gembira karena Bupati Halikinnor dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman bisa hadir dalam acara besar tersebut.
Banyak umat Hindu yang hadir menyempatkan berfoto bersama Bupati dan sekretaris daerah. Halikinnor juga sempat berbincang santai dengan para orang tua dan anak-anak yang hadir dalam acara itu.
Halikinnor menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh umat Hindu yang telah mendukung dan berkontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Dia menyebut umat Hindu juga berpartisipasi dalam menjaga kondisi daerah tetap kondusif.
"Tidak pernah saya temukan umat Hindu terlibat keributan dan lainnya. Saya yakin itu karena umat Hindu sangat meyakini adanya karma, makanya selalu menjaga kedamaian. Kami berterima kasih atas semua dukungan selama ini," ujar Halikinnor.
Halikinnor juga mengapresiasi peran umat Hindu melalui berbagai profesi seperti dokter, polisi, tentara, PNS, pengusaha dan lainnya. Peran tersebut sangat besar kontribusinya terhadap masyarakat.
"Kita ingat dulu ada Pak Putu Sudarsana yang menjadi Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur yang menjalankan tugas dengan baik. Beliau itu senior dan guru saya dengan Pak Fajrurrahman. Kami banyak belajar dari beliau. Beliau seperti orangtua kami," tambah Halikinnor.
Halikinnor menambahkan, pemerintah daerah berharap kerukunan antarumat beragama di Kotawaringin Timur selalu terjaga dengan baik. Untuk itu pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung semua kegiatan keagamaan, termasuk umat Hindu.
Dia mengatakan, pemerintah daerah akan membantu Rp100 juta untuk pembangunan bangunan tambahan, ditambah bantuan peralatan untuk mendukung kegiatan keagamaan di Tri Bhuwana Agung Sampit. Bantuan tersebut diharapkan dapat membuat semakin nyaman melaksanakan dan meningkatkan ibadah.
Halikinnor mengatakan, Kotawaringin Timur dihuni penduduk dengan beragam suku, agama, ras dan antar golongan yang bersatu dalam toleransi tinggi dan semangat Habaring Hurung atau gotong royong.
"Kami mengajak seluruh umat Hindu untuk terus meningkatkan kontribusi dan partisipasinya terhadap pembangunan daerah. Kami pemerintah daerah tidak akan bisa berbuat maksimal tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat," kata demikian Halikinnor.
Kegiatan Terbesar
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur, I Gede Sukadana menjelaskan, upacara Dewa Yadna Karya Mlaspas, Mupuk Pendingan Lan Piodalan Agung di Pura Tri Bhuwana Agung Sampit ini termasuk yang terbesar.
Kegiatan yang dilaksanakan 20 sampai 30 tahun sekali ini dihadiri umat Hindu dari berbagai kecamatan di Kotawaringin Timur, bahkan dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah seperti Pangkalan Bun, Katingan, Palangka Raya bahkan sampai Kapuas.
"Mungkin kalau di teman-teman Muslim, kegiatan kami ini seperti haul akbar. Kami bersyukur hari ini bisa dilaksanakan. Seharusnya tahun 2020 lalu, tapi karena pandemi COVID-19 maka terpaksa ditunda dan baru bisa dilaksanakan sekarang," kata Gede Sukadana.
Ritual puncak dilaksanakan Minggu mulai pagi hingga sore. Kegiatan berupa pembersihan tempat ibadah, dilanjutkan dengan rangkaian ibadah yang diikuti seluruh umat yang hadir.
"Kami senang karena banyak umat dari daerah lain turut hadir. Kami juga memohon maaf atas kekurangan dalam pelayanan kami yang sangat terbatas ini. Terima kasih kepada Pak Bupati yang sudah mendukung kegiatan ini," demikian Gede Sukadana.
Baca juga: Lapas Sampit targetkan raih predikat WBK
Baca juga: Peserta luar daerah ramaikan Time Rally Bupati Kotim
Baca juga: Legislator Kotim: Pembangunan jangan hanya diukur dari infrastruktur
"Saya atas nama umat Hindu yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati atas apa yang sudah diberikan kepada kami. Terharu rasanya, namun itulah kenyataannya. Beliau seorang pemimpin yang bijak. Pemimpin yang mengerti bagaimana keadaan warganya di bawah. Semoga beliau selalu sehat dan dapat melanjutkan kepemimpinan di masa yang akan datang," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur, I Gede Sukadana di Sampit, Sabtu malam.
Hal itu disampaikan Gede Sukadana di sela upacara Dewa Yadna Karya Mlaspas, Mupuk Pendingan Lan Piodalan Agung di Pura Tri Bhuwana Agung Sampit.
Acara yang berlangsung hingga Minggu itu dipuput oleh Ida Padanya Gede Putra Dhawa Arsan Griya Memenuhi dari Basarang Kabupaten Kapuas. Bupati Halikinnor dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman hadir dalam kegiatan sakral yang dihadiri umat dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah tersebut.
Gede Sukadana mengapresiasi pemerintah daerah sudah bisa hadir di tengah-tengah warganya yang minoritas. Beliau juga membuka diri menerima masukan dari umat Hindu sebagai bentuk kontribusi pemikiran terhadap pembangunan Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Tadi Bapak Bupati juga menjanjikan ada bantuan bangunan di dalam itu sebesar Rp100 juta serta bantuan alat-alat (musik) untuk kegiatan keagamaan di pura ini. Tadi kami ditugaskan untuk menindaklanjuti. Setelah seluruh rangkaian ini selesai akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kami sangat berterima kasih," ujar Gede Sukadana didampingi sejumlah tokoh agama Hindu setempat.
Sementara itu, kegembiraan terpancar dari umat Hindu yang memadati Pura Tri Bhuwana Agung Sampit. Mereka gembira karena Bupati Halikinnor dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman bisa hadir dalam acara besar tersebut.
Banyak umat Hindu yang hadir menyempatkan berfoto bersama Bupati dan sekretaris daerah. Halikinnor juga sempat berbincang santai dengan para orang tua dan anak-anak yang hadir dalam acara itu.
Halikinnor menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh umat Hindu yang telah mendukung dan berkontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Dia menyebut umat Hindu juga berpartisipasi dalam menjaga kondisi daerah tetap kondusif.
"Tidak pernah saya temukan umat Hindu terlibat keributan dan lainnya. Saya yakin itu karena umat Hindu sangat meyakini adanya karma, makanya selalu menjaga kedamaian. Kami berterima kasih atas semua dukungan selama ini," ujar Halikinnor.
Halikinnor juga mengapresiasi peran umat Hindu melalui berbagai profesi seperti dokter, polisi, tentara, PNS, pengusaha dan lainnya. Peran tersebut sangat besar kontribusinya terhadap masyarakat.
"Kita ingat dulu ada Pak Putu Sudarsana yang menjadi Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur yang menjalankan tugas dengan baik. Beliau itu senior dan guru saya dengan Pak Fajrurrahman. Kami banyak belajar dari beliau. Beliau seperti orangtua kami," tambah Halikinnor.
Halikinnor menambahkan, pemerintah daerah berharap kerukunan antarumat beragama di Kotawaringin Timur selalu terjaga dengan baik. Untuk itu pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung semua kegiatan keagamaan, termasuk umat Hindu.
Dia mengatakan, pemerintah daerah akan membantu Rp100 juta untuk pembangunan bangunan tambahan, ditambah bantuan peralatan untuk mendukung kegiatan keagamaan di Tri Bhuwana Agung Sampit. Bantuan tersebut diharapkan dapat membuat semakin nyaman melaksanakan dan meningkatkan ibadah.
Halikinnor mengatakan, Kotawaringin Timur dihuni penduduk dengan beragam suku, agama, ras dan antar golongan yang bersatu dalam toleransi tinggi dan semangat Habaring Hurung atau gotong royong.
"Kami mengajak seluruh umat Hindu untuk terus meningkatkan kontribusi dan partisipasinya terhadap pembangunan daerah. Kami pemerintah daerah tidak akan bisa berbuat maksimal tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat," kata demikian Halikinnor.
Kegiatan Terbesar
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur, I Gede Sukadana menjelaskan, upacara Dewa Yadna Karya Mlaspas, Mupuk Pendingan Lan Piodalan Agung di Pura Tri Bhuwana Agung Sampit ini termasuk yang terbesar.
Kegiatan yang dilaksanakan 20 sampai 30 tahun sekali ini dihadiri umat Hindu dari berbagai kecamatan di Kotawaringin Timur, bahkan dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah seperti Pangkalan Bun, Katingan, Palangka Raya bahkan sampai Kapuas.
"Mungkin kalau di teman-teman Muslim, kegiatan kami ini seperti haul akbar. Kami bersyukur hari ini bisa dilaksanakan. Seharusnya tahun 2020 lalu, tapi karena pandemi COVID-19 maka terpaksa ditunda dan baru bisa dilaksanakan sekarang," kata Gede Sukadana.
Ritual puncak dilaksanakan Minggu mulai pagi hingga sore. Kegiatan berupa pembersihan tempat ibadah, dilanjutkan dengan rangkaian ibadah yang diikuti seluruh umat yang hadir.
"Kami senang karena banyak umat dari daerah lain turut hadir. Kami juga memohon maaf atas kekurangan dalam pelayanan kami yang sangat terbatas ini. Terima kasih kepada Pak Bupati yang sudah mendukung kegiatan ini," demikian Gede Sukadana.
Baca juga: Lapas Sampit targetkan raih predikat WBK
Baca juga: Peserta luar daerah ramaikan Time Rally Bupati Kotim
Baca juga: Legislator Kotim: Pembangunan jangan hanya diukur dari infrastruktur