Polisi tangkap mafia tanah di Palangka Raya dengan keuntungan capai Rp2 miliar

id mafia tanah,Polda Kalteng,Palangka Raya,Kalteng,Polisi tangkap mafia tanah di Palangka Raya dengan keuntungan capai Rp2 miliar

Polisi tangkap mafia tanah di Palangka Raya dengan keuntungan capai Rp2 miliar

Madi Goening Sius (69) tersangka pemalsuan dokumen tanah yang ditangkap Ditreskrimum Polda Kalteng digiring ke Rutan Mapolda setempat usai dihadirkan dalam kegiatan jumpa pers di Mapolda setempat, Kamis (2/2/2023). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Tengah berhasil menangkap seorang pria terduga mafia tanah yang selama ini beraksi di wilayah Kota Palangka Raya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal F Napitupulu di Palangka Raya, Kamis mengatakan, pelaku yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka itu bernama Madi Goening Sius (69) warga Jalan Hiu Putih Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, kota setempat.

"Jadi yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka itu setelah dilakukan penyelidikan selama 1 tahun," katanya.

Dijelaskan Faisal, modus operandi tersangka tersebut yakni memalsukan surat tanah verklaring Nomor 23 Tahun 1960. Bermodalkan verklaring dengan luasan 810 hektare, di antaranya 230 hektare tersangka mengklaim tanah milik masyarakat yang notabene sudah mengantongi sertifikat hak milik (SHM).

"Tanah milik warga tersebut sebagian juga sudah diserahkan ke anak dan sebagian lagi dijual ke masyarakat. Dari hasil penjualan tanah itu, tersangka meraup keuntungan sebesar Rp2 miliar," ucapnya.

Perwira Polri berpangkat melati tiga itu juga menegaskan, dari tangan tersangka penyidik juga berhasil menyita barang bukti satu lembar foto copy legalisir surat verklaring Nomor 23 Tahun 1960 tanggal 30 Juni 1960 atas nama Goening Sius yang ditandatangani oleh Kepala Kampung Pahandut Abd. Inin, Damang Kepala Adat Kahayan Tengah F. Sahay dan Asisten Wedana Kahayan Tengah J.M Nahan.

Kemudian juga satu lembar foto copy legalisir surat wasiat dari Goening Sius kepada Madie bin Goening Sius pada tanggal 14 April 1978 diketahui oleh Kepala Kampung Pahandut Basran Asmail dan atas nama Camat Pahandut M.P.P. C.W Adam.

"Untuk pasal yang diterapkan kepada tersangka yakni Pasal 263 Ayat (1) atau Pasal 263 Ayat (2) KUHP dengan ancaman kurungan penjara maksimal 6 tahun," beber Faisal.

Dari kegiatan jumpa pers yang dihadiri Ditreskrimum Polda Kalteng juga hadir Kabid Humas Polda setempat Kombes Pol K. Eko Saputro dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palangka Raya Budi.

Bahkan berdasarkan informasi korban yang berjumlah puluhan orang itu tidak hanya masyarakat biasa saja. Melainkan juga ada dari kalangan TNI, pensiunan pejabat Pemprov Kalteng dan salah satunya anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah juga tertipu oleh pelaku.

Mengenai harga jual tanah yang ditawarkan kepada korban bervariasi, dari kisaran harga Rp30-40 juta, bahkan lebih dari harga tersebut juga ada.

Atas perbuatannya itu juga kini tersangka juga sudah mendekam di Rumah Tahanan Polda Kalteng, untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan kepada para korbannya.