Kuala Pembuang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan, Kalimantan Tengah mencatat dari Desember 2022 sampai Januari 2023 ada sebanyak 44 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah setempat.
"Sehingga kami terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi menyebarnya kasus tersebut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Seruyan Bahrun Abbas di Kuala Pembuang, Selasa.
Dia mengatakan penderita DBD terdiri dari berbagai golongan usia. Namun, angka tertinggi berada pada golongan usia produktif, yaitu 5 sampai 14 tahun yang mencapai 24 kasus.
Untuk itu masyarakat dituntut harus selalu waspada, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan di lingkungan rumah masing-masing.
"Kami mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari rumah masing-masing, sehingga dengan begitu penyebaran kasus DBD tersebut dapat diantisipasi,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Seruyan tolak persetujuan prinsip TMKH tanpa cadangan kebun masyarakat
Dia mengimbau masyarakat agar menerapkan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas.
DBD merupakan hal yang serius mengancam kesehatan masyarakat dan perlu dilakukan upaya pencegahan maupun penanggulangan secara serius.
Lebih lanjut dia menyampaikan, pihaknya siap bersinergi dengan instansi terkait untuk membasmi penyebaran DBD di wilayah Bumi Gawi Hatantiring. Salah satu upaya dalam membasmi nyamuk terkait DBD ini adalah dengan melakukan fogging di wilayah yang berpotensi sarang nyamuk.
“Memang upaya fogging untuk pengendalian DBD, namun harus dibarengi dengan tindakan lain seperti menjaga kebersihan lingkungan dan selalu menerapkan 3M, karena upaya fogging tersebut hanya dapat membunuh nyamuk dewasa,” demikian.
Baca juga: Hasupa Hasundau mampu tingkatkan persaudaraan dan kerukunan masyarakat
Baca juga: Bupati Seruyan dorong perbaikan tata kelola perkebunan