BPBD Barsel imbau masyarakat waspadai banjir

id Pemkab barsel, bpbd barito selatan, banjir, cuaca ekstrem, buntok, barito selatan, das barito, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan

BPBD Barsel imbau masyarakat waspadai banjir

Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Barito Selatan, Suwono. (ANTARA/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat di wilayah setempat untuk mewaspadai bencana banjir.

"Hal itu mengingat debit air sungai Barito saat ini sudah mengalami kenaikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Barito Selatan, Alip Suraya melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Suwono di Buntok, Kamis.

Dikatakannya, berdasarkan pemantauan pada Pelabuhan Pasar Lama Buntok, ketinggian permukaan air sudah mencapai 13,70 dan kemungkinan debit airnya akan mengalami kenaikan.

"Karena, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah Kalimantan Tengah mengalami cuaca ekstrem dan saat ini juga intensitas hujan sudah mulai mengalami peningkatan," terangnya.

Ditambah lagi, lanjut dia, wilayah kabupaten tetangga yakni Barito Utara sudah mengalami banjir, sehingga diperkirakan akan terjadi banjir kiriman.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan terutama yang bermukim pada desa-desa di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.

"Kita mengimbau kepada masyarakat terutama yang bermukim di bantaran DAS Barito meningkatkan kewaspadaan dan selalu siap siaga apabila air mengalami kenaikan secara signifikan," ucapnya.

BPBD lanjut dia, hingga saat ini terus melakukan pemantauan pada wilayah-wilayah rawan banjir musiman serta kiriman. Selain itu, pemantauan juga dilakukan pada grup media sosial Waspada Banjir Barito Selatan.

"Pada grup media sosial itu, kita meminta kepada lurah dan kepala desa agar memberikan informasi terkini kondisi debit air," ujarnya.

Dia menegaskan, apabila didapat informasi banjir, BPBD Barito Selatan segera turun ke lapangan guna melakukan penanganan, termasuk memberi bantuan kepada masyarakat terdampak.

Selain itu, ia juga mengatakan, saat ini wilayah Kalimantan Tengah, sebagian besar sudah memasuki musim kemarau, sehingga diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Hal itu agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa menimbulkan asap dan mengganggu pernapasan," demikian Suwono.