AT&T beri sinyal akan lepas divisi keamanan siber

id AT&T ,keamanan siber

AT&T beri sinyal akan lepas divisi keamanan siber

FILE PHOTO: A man walks past the AT&T store in New York's Times Square, June 17, 2015. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta (ANTARA) - AT&T, operator nirkabel terbesar kedua AS, sedang menjajaki penjualan divisi keamanan siber, dan berpotensi membatalkan akuisisi yang diselesaikan lima tahun lalu, menurut seorang sumber, seperti dilaporkan Reuters, Rabu.

Penjualan bisnis keamanan siber akan menambah serangkaian divestasi yang dilakukan AT&T untuk membayar utang setelah mengakuisisi Time Warner senilai 108,7 miliar dolar AS (sekitar Rp1.654 triliun) pada 2018, sebuah kesepakatan yang sejak saat itu juga dibatalkan.

Dalam dua tahun terakhir, AT&T menjual 30 persen saham di unit TV berbayar DirecTV ke perusahaan ekuitas swasta TPG seharga 1,8 miliar dolar AS (Rp27,3 triliun), dan menerima 40,4 miliar dolar AS (Rp614,8 triliun) tunai setelah memisahkan dan menggabungkan bisnis Warner Media dengan Discovery Communications untuk membentuk Warner Bros Discovery.

AT&T telah bekerja dengan Barclays Plc mengumpulkan tawaran potensial untuk bisnis keamanan siber, yang disebut Alienvault, ketika diakuisisi pada 2018 dalam kesepakatan sekitar 600 juta dolar AS (Rp9,1 triliun), kata sumber tersebut. Namun tidak jelas berapa banyak bisnis yang bisa diambil sekarang.

Sumber tersebut memperingatkan bahwa tidak ada kesepakatan yang pasti dan meminta anonimitas karena masalah tersebut bersifat rahasia. Sementara AT&T dan Barclays menolak berkomentar.

Divisi keamanan siber AT&T membantu usaha kecil hingga menengah menjaga jaringan teknologi informasi mereka, termasuk laptop, desktop, server, dan perangkat seluler, tetap aman.

Akuisisi Alienvault bertujuan untuk memberi AT&T keunggulan dalam mendaftar dan mempertahankan klien korporat, tetapi alasan kesepakatan tersebut terkikis saat startup keamanan siber yang menawarkan alternatif murah telah menjamur.