Warga keluhkan suara bising musik klub malam hingga mengadu ke wali kota
Surabaya (ANTARA) - Sejumlah warga mengeluhkan suara bising musik di salah satu tempat Rekreasi Hiburan Umum (RHU) di kawasan Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Kemarin (24/2) dicurhati tiga Ketua RT di RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis, lantaran terganggu musik musik RHU yang tak jauh dari lingkungan rumah warga," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu.
Tak hanya curhat, bahkan mereka mendatangi rumah dinas wali kota, sembari membawa stempel RT/RW untuk dikembalikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Jadi RT, RW iki saking pegele (sangat capek) merasa terganggu ketika salat malam itu karena jedag jedug musik," kata Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri melanjutkan para Ketua RT/RW itu sudah lelah menerima protes warga, sehingga ingin mengembalikan stempel kepada dirinya. Dengan adanya permasalahan ini, dia berusaha menengahi kemudian mengembalikan stempel RT/RW tersebut.
Sebenarnya, lanjut Eri, para RT/RW tidak ingin meminta investasi di Surabaya itu ditutup, namun hendaknya tidak mengganggu ketenangan.
"Artinya harapan Pak RT/RW ketika ada tempat seperti itu, tidak sampai keluarlah suaranya. Saya sampaikan juga, saya minta maaf karena lurah dan camat tidak memberikan kepastian ketenangan untuk warga," ujarnya.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga menyampaikan, pihaknya sudah menjembatani perkara ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan turun langsung ke lokasi. Ia mengatakan klub malam izinnya berada di Pemprov Jatim.
"Insya Allah ketika ada yang mengganggu rakyat, pemprov bahkan pemerintah pusat akan memperbaiki itu," kata dia.
Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menjelaskan ketika dilakukan survei bersama Camat Dukuh Pakis di lokasi pada pukul 23.17 WIB warga setempat tidak mendengar ada suara bising yang disebabkan kelab malam di kawasan itu.
"Dini hari ini mulai tidak terdengar suara bising terdengar. Terpantau kondusif, warga pun juga kondusif," kata Eddy.
Ia berharap warga tidak melakukan tindakan anarkis masalah suara bising dari klub malam diselesaikan dengan musyawarah.
Ketua RT 01/RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis, Aurul Rofik sebelumnya menyampaikan pihaknya hanya ingin warga tenang, tidak terganggu suara bising musik RHU. Menurut dia, sebelum ada klub malam itu warga hidup tenang tanpa suara bising musik.
"Kami tidak minta apa-apa, tidak ada tendensi juga. Kami hanya minta tolong hilangkan kebisingan itu, tolong kembalikan seperti dulu," kata Rofik.
"Kemarin (24/2) dicurhati tiga Ketua RT di RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis, lantaran terganggu musik musik RHU yang tak jauh dari lingkungan rumah warga," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu.
Tak hanya curhat, bahkan mereka mendatangi rumah dinas wali kota, sembari membawa stempel RT/RW untuk dikembalikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Jadi RT, RW iki saking pegele (sangat capek) merasa terganggu ketika salat malam itu karena jedag jedug musik," kata Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri melanjutkan para Ketua RT/RW itu sudah lelah menerima protes warga, sehingga ingin mengembalikan stempel kepada dirinya. Dengan adanya permasalahan ini, dia berusaha menengahi kemudian mengembalikan stempel RT/RW tersebut.
Sebenarnya, lanjut Eri, para RT/RW tidak ingin meminta investasi di Surabaya itu ditutup, namun hendaknya tidak mengganggu ketenangan.
"Artinya harapan Pak RT/RW ketika ada tempat seperti itu, tidak sampai keluarlah suaranya. Saya sampaikan juga, saya minta maaf karena lurah dan camat tidak memberikan kepastian ketenangan untuk warga," ujarnya.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga menyampaikan, pihaknya sudah menjembatani perkara ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan turun langsung ke lokasi. Ia mengatakan klub malam izinnya berada di Pemprov Jatim.
"Insya Allah ketika ada yang mengganggu rakyat, pemprov bahkan pemerintah pusat akan memperbaiki itu," kata dia.
Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menjelaskan ketika dilakukan survei bersama Camat Dukuh Pakis di lokasi pada pukul 23.17 WIB warga setempat tidak mendengar ada suara bising yang disebabkan kelab malam di kawasan itu.
"Dini hari ini mulai tidak terdengar suara bising terdengar. Terpantau kondusif, warga pun juga kondusif," kata Eddy.
Ia berharap warga tidak melakukan tindakan anarkis masalah suara bising dari klub malam diselesaikan dengan musyawarah.
Ketua RT 01/RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis, Aurul Rofik sebelumnya menyampaikan pihaknya hanya ingin warga tenang, tidak terganggu suara bising musik RHU. Menurut dia, sebelum ada klub malam itu warga hidup tenang tanpa suara bising musik.
"Kami tidak minta apa-apa, tidak ada tendensi juga. Kami hanya minta tolong hilangkan kebisingan itu, tolong kembalikan seperti dulu," kata Rofik.