Kini seluruh kecamatan di Kotim miliki ekskavator sendiri
Sampit (ANTARA) - Janji politik Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor memberikan ekskavator untuk setiap kecamatan, kini tunai sudah dengan diserahkannya dua ekskavator terakhir untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
"Hari ini, seluruhnya yaitu 17 kecamatan di Kotawaringin Timur telah kita berikan alat berat ekskavator ini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat maksimal untuk membantu masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Penyerahan dua ekskavator untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Penyerahan secara simbolis oleh bupati kepada Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi dan Camat Baamang Ady Candra.
Turut hadir Ketua DPRD Rinie dan anggota DPRD Suprianto, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Kepala BPP Pelangsian Supadi, serta pengurus sejumlah kelompok tani.
Halikinnor menjelaskan, pengadaan ekskavator dilakukan bertahap sejak 2021 dan selesai pada 2022 untuk 15 kecamatan. Pengadaan ekskavator untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang dilakukan terakhir karena awalnya dua kecamatan ini dibantu ekskavator Dinas Pekerjaan Umum, namun ternyata belum mampu memenuhi permintaan sehingga akhirnya diputuskan untuk pengadaan ekskavator dan telah diserahkan hari ini.
Keberadaan ekskavator di setiap kecamatan untuk membantu masyarakat, khususnya kelompok tani dalam mengelola lahan pertanian sehingga tidak perlu lagi membuka lahan dengan cara dibakar karena berisiko tinggi terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Ekskavator juga dimanfaatkan untuk pembenahan irigasi, drainase, membuat tambak ikan hingga penanganan jalan rusak. Untuk itu, masyarakat diminta turut merawat ekskavator agar bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
Baca juga: Bupati Kotim serahkan bantuan untuk korban kebakaran
"Hasil evaluasi, keberadaan ekskavator ini efektif untuk menghemat anggaran pembuatan jalan dan irigasi. Saya meminta, pergunakan alat berat ini sebaik-baiknya. Saya berharap ini bisa membantu upaya kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Pertanian Sepnita mengatakan, awalnya dua ekskavator terakhir untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang akan tiba pada Maret, namun ternyata bisa diupayakan lebih cepat sehingga hari ini sudah bisa diserahkan.
Secara umum, masyarakat di seluruh kecamatan sangat merasakan manfaat keberadaan ekskavator tersebut. Pertanian semakin terbantu petani bisa lebih menghemat biaya produksi sehingga pendapatan semakin meningkat.
"Memang ada beberapa masalah yang dihadapi BPP, terutama di lokasi seberang yaitu Kecamatan Pulau Hanaut dan Seranau karena mobilisasi alat yang sulit. Di Hanaut lebih banyak dimanfaatkan di Bapinang Hulu dan Bapinang Hilir, sedangkan desa lainnya masih kesulitan mobilisasi alat, tetapi kami terus mengupayakan agar ini bisa optimal," ujar Sepnita.
Kepala BPP Pelangsian menyampaikan terima kasihnya atas bantuan ekskavator tersebut. Dia memastikan ini akan bermanfaat karena memang sangat dibutuhkan masyarakat.
Selain untuk membuka dan membersihkan lahan pertanian, ekskavator dibutuhkan untuk normalisasi irigasi. Tahun 2022 lalu ada 37 hektare tanaman hortikultura gagal panen akibat banjir. Untuk itu ekskavator sangat dibutuhkan untuk penanganan irigasi agar banjir tidak terulang.
"Selama ini petani ada yang harus menyewa ekskavator dengan biaya Rp400 sampai Rp500 ribu per jam. Mudah-mudahan dengan adanya ekskavator ini, petani akan semakin mudah dan bisa menekan biaya produksi," demikian Supadi.
Baca juga: Pemkab Kotim ajukan tiga raperda sekaligus ke DPRD
Baca juga: Bupati Halikinnor rombak susunan pejabat optimalkan kinerja pemkab
Baca juga: Kebakaran di Sampit hanguskan lima rumah
"Hari ini, seluruhnya yaitu 17 kecamatan di Kotawaringin Timur telah kita berikan alat berat ekskavator ini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat maksimal untuk membantu masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Penyerahan dua ekskavator untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Penyerahan secara simbolis oleh bupati kepada Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi dan Camat Baamang Ady Candra.
Turut hadir Ketua DPRD Rinie dan anggota DPRD Suprianto, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Kepala BPP Pelangsian Supadi, serta pengurus sejumlah kelompok tani.
Halikinnor menjelaskan, pengadaan ekskavator dilakukan bertahap sejak 2021 dan selesai pada 2022 untuk 15 kecamatan. Pengadaan ekskavator untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang dilakukan terakhir karena awalnya dua kecamatan ini dibantu ekskavator Dinas Pekerjaan Umum, namun ternyata belum mampu memenuhi permintaan sehingga akhirnya diputuskan untuk pengadaan ekskavator dan telah diserahkan hari ini.
Keberadaan ekskavator di setiap kecamatan untuk membantu masyarakat, khususnya kelompok tani dalam mengelola lahan pertanian sehingga tidak perlu lagi membuka lahan dengan cara dibakar karena berisiko tinggi terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Ekskavator juga dimanfaatkan untuk pembenahan irigasi, drainase, membuat tambak ikan hingga penanganan jalan rusak. Untuk itu, masyarakat diminta turut merawat ekskavator agar bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
Baca juga: Bupati Kotim serahkan bantuan untuk korban kebakaran
"Hasil evaluasi, keberadaan ekskavator ini efektif untuk menghemat anggaran pembuatan jalan dan irigasi. Saya meminta, pergunakan alat berat ini sebaik-baiknya. Saya berharap ini bisa membantu upaya kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Pertanian Sepnita mengatakan, awalnya dua ekskavator terakhir untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang akan tiba pada Maret, namun ternyata bisa diupayakan lebih cepat sehingga hari ini sudah bisa diserahkan.
Secara umum, masyarakat di seluruh kecamatan sangat merasakan manfaat keberadaan ekskavator tersebut. Pertanian semakin terbantu petani bisa lebih menghemat biaya produksi sehingga pendapatan semakin meningkat.
"Memang ada beberapa masalah yang dihadapi BPP, terutama di lokasi seberang yaitu Kecamatan Pulau Hanaut dan Seranau karena mobilisasi alat yang sulit. Di Hanaut lebih banyak dimanfaatkan di Bapinang Hulu dan Bapinang Hilir, sedangkan desa lainnya masih kesulitan mobilisasi alat, tetapi kami terus mengupayakan agar ini bisa optimal," ujar Sepnita.
Kepala BPP Pelangsian menyampaikan terima kasihnya atas bantuan ekskavator tersebut. Dia memastikan ini akan bermanfaat karena memang sangat dibutuhkan masyarakat.
Selain untuk membuka dan membersihkan lahan pertanian, ekskavator dibutuhkan untuk normalisasi irigasi. Tahun 2022 lalu ada 37 hektare tanaman hortikultura gagal panen akibat banjir. Untuk itu ekskavator sangat dibutuhkan untuk penanganan irigasi agar banjir tidak terulang.
"Selama ini petani ada yang harus menyewa ekskavator dengan biaya Rp400 sampai Rp500 ribu per jam. Mudah-mudahan dengan adanya ekskavator ini, petani akan semakin mudah dan bisa menekan biaya produksi," demikian Supadi.
Baca juga: Pemkab Kotim ajukan tiga raperda sekaligus ke DPRD
Baca juga: Bupati Halikinnor rombak susunan pejabat optimalkan kinerja pemkab
Baca juga: Kebakaran di Sampit hanguskan lima rumah