Legislator Kalteng minta pencegahan stunting dilakukan lintas OPD
Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Ina Prayawati meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, agar tidak hanya memfokuskan penanganan dan pencegahan stunting di Dinas Kesehatan, namun lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan berbagai pihak.
Permintaan itu karena stunting bukan hanya disebabkan kekurangpahaman orangtua terhadap pentingnya asupan gizi bagi ibu dan anak ataupun faktor kesehatan lainnya, kata Ina melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, kemarin.
"Tetapi juga tingkat kebersihan suatu pemukiman, ketersediaan air bersih, fasilitas sanitasi dan lainnya. Penyediaan semua fasilitas itu kan tidak di Dinas Kesehatan, tapi OPD lain. Itu kenapa perlu penanganan lintas OPD," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Anggota Komisi II DPRD Kalteng ini, angka stunting masih relatif tinggi di Kalteng, terkhusus di Kabupaten Barito Selatan. Tingginya angka itu menurut dirinya, menjadi masalah serius yang harus disikapi secara serius oleh pemerintah daerah. Sebab, stunting merupakan salah satu penghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi terluas di Indonesia ini.
Ina mengatakan, seorang anak yang mengalami stunting dapat berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas, serta lainnya.
"Permasalahan stunting ini bukan hanya menjadi perhatian serius pemerintah pusat, tetapi juga dunia. Kita di Kalteng pun harus memperhatikan kondisi ini secara serius, dan melakukan langkah-langkah yang sistematis, terukur, masif dan berkelanjutan," kata dia.
Baca juga: Legislator Kalteng segera sampaikan aspirasi masyarakat dari 10 desa
Meski begitu, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kalteng ini tetap mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah provinsi, termasuk Pemkab Barsel. Sebab, dari informasi yang diterima dirinya, Pemkab Barsel telah menjalin kerjasama dengan MoU banyak sekolah-sekolah, Kementerian Agama (Kemenag), Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, serta sejumlah Perusahaan Besar Swasta (PBS) di wilayah setempat, untuk bersama-sama bersinergi melakukan pencegahan Stunting.
"Itu langkah yang sangat baik dan harus dipertahankan serta ditingkatkan. Saya yakin kita di Kalteng, termasuk di Barsel bisa menekan angka stunting. Tinggal bagaimana kita sama-sama melakukan yang terbaik terhadap pencegahan stunting," demikian Ina.
Baca juga: Hemat biaya, warga Sumber Barito minta dibuat jalan ke Trans Kalimantan
Baca juga: Pemda di Kalteng diminta perhatikan penataan sanitasi dan sarana MCK
Permintaan itu karena stunting bukan hanya disebabkan kekurangpahaman orangtua terhadap pentingnya asupan gizi bagi ibu dan anak ataupun faktor kesehatan lainnya, kata Ina melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, kemarin.
"Tetapi juga tingkat kebersihan suatu pemukiman, ketersediaan air bersih, fasilitas sanitasi dan lainnya. Penyediaan semua fasilitas itu kan tidak di Dinas Kesehatan, tapi OPD lain. Itu kenapa perlu penanganan lintas OPD," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Anggota Komisi II DPRD Kalteng ini, angka stunting masih relatif tinggi di Kalteng, terkhusus di Kabupaten Barito Selatan. Tingginya angka itu menurut dirinya, menjadi masalah serius yang harus disikapi secara serius oleh pemerintah daerah. Sebab, stunting merupakan salah satu penghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi terluas di Indonesia ini.
Ina mengatakan, seorang anak yang mengalami stunting dapat berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas, serta lainnya.
"Permasalahan stunting ini bukan hanya menjadi perhatian serius pemerintah pusat, tetapi juga dunia. Kita di Kalteng pun harus memperhatikan kondisi ini secara serius, dan melakukan langkah-langkah yang sistematis, terukur, masif dan berkelanjutan," kata dia.
Baca juga: Legislator Kalteng segera sampaikan aspirasi masyarakat dari 10 desa
Meski begitu, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kalteng ini tetap mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah provinsi, termasuk Pemkab Barsel. Sebab, dari informasi yang diterima dirinya, Pemkab Barsel telah menjalin kerjasama dengan MoU banyak sekolah-sekolah, Kementerian Agama (Kemenag), Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, serta sejumlah Perusahaan Besar Swasta (PBS) di wilayah setempat, untuk bersama-sama bersinergi melakukan pencegahan Stunting.
"Itu langkah yang sangat baik dan harus dipertahankan serta ditingkatkan. Saya yakin kita di Kalteng, termasuk di Barsel bisa menekan angka stunting. Tinggal bagaimana kita sama-sama melakukan yang terbaik terhadap pencegahan stunting," demikian Ina.
Baca juga: Hemat biaya, warga Sumber Barito minta dibuat jalan ke Trans Kalimantan
Baca juga: Pemda di Kalteng diminta perhatikan penataan sanitasi dan sarana MCK