Pemkab Bartim turunkan tim ke lokasi tongkang terbelah di Terminal Telang Baru

id Pemkab bartim, tongkang karam bartim, bupati bartim ampera ay mebas, batu bara, pelabuhan telang, tamiang layang, bartim, barito timur

Pemkab Bartim turunkan tim ke lokasi tongkang terbelah di Terminal Telang Baru

Bupati Bartim Ampera AY Mebas. (ANTARA/Habibullah)

Dari hasil lapangan diketahui ada satu tongkang bermuatan batu bara mengalami insiden slip ship atau terbelah
Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas menegaskan sudah memerintahkan tim turun melakukan pengecekan di lokasi kecelakaan tongkang BG PST 208 bermuatan batu bara terbelah (Slip Ship) di Jetty 3 Bangun Nusantara Jaya Makmur (BNJM) Terminal Telang Baru, Desa Telang Baru, Kecamatan Paju Epat.

“Kemarin (Rabu) sudah turun tim yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan Bartim,” kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Kamis.

Dia menjelaskan, tim dari Dinas Lingkungan Hidup mengambil beberapa sampel air di beberapa titik pada Sungai Napu untuk mengetahui apakah tongkang yang karam bermuatan batu bara mencemari lingkungan atau tidak.

Sampel-sampel air tersebut sudah diserahkan ke PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) untuk diteliti. Hasilnya akan diketahui dalam beberapa hari ke depan.

Penelitian sampel air dimaksud untuk mengetahui kadar apa yang terkandung dan akan dibandingkan dengan baku mutu air. Ampera juga meminta pihak berkepentingan agar bisa mengevakuasi tongkang yang karam dan tidak berdampak pada lingkungan.

Kepala Dinas Perhubungan Barito Timur Bertulumeus mengatakan, yang turun ke lapangan yakni dari Bidang Lalu Lintas dan Angkutan (LLA).

“Kita tahu informasi tongkang karam dari media dan berinisiatif langsung ke lapangan,” terang Bertulumeus.

Dari hasil lapangan diketahui ada satu tongkang bermuatan batubara mengalami insiden slip ship atau terbelah. Dari hasil koordinasi, pihak perusahaan akan melakukan evakuasi pada tongkang dan muatannya sebanyak 4.384 MT batu bara.

“Yang dikhawatirkan adalah terjadinya pencemarannya. Karena tidak adanya sarana prasarana yang mendukung, maka ini menjadi kendala di Dishub Bartim,” katanya.

Bertulumeus sangat menyayangkan pihak Pelindo Multi Terminal yang tidak pernah berkoordinasi dengan Dishub Barito Timur terkait kegiatan usaha kepelabuhanan di Sungai Napu.

“Koordinasinya tidak ada,” demikian Bertulumeus.


Baca juga: Peningkatan perekonomian masyarakat jadi fokus pembangunan Bartim pada 2024

Baca juga: Pemkab Bartim diminta kendalikan inflasi menjelang Ramadhan