DPRD Kalteng minta semua pihak terlibat cegah pelecehan terhadap perempuan di jalanan

id Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, DPRD Kalimantan Tengah, DPRD kalteng, kalteng, Kalimantan Tengah, pelecehan seksual, pelecehan

DPRD Kalteng minta semua pihak terlibat cegah pelecehan terhadap perempuan di jalanan

Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah Siti Nafsiah saat diwawancarai di gedung DPRD Kalteng, Senin (27/3/2023). ANTARA/HO.

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah Siti Nafsiah mengaku prihatin dan sedih adanya pelecehan seksual terhadap perempuan yang terjadi di jalanan, terkhusus di Jalan B Koetin Kota Palangka Raya baru-baru ini.

Kondisi tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak sekaligus kewaspadaan bagi kaum perempuan yang ada di provinsi ini, kata Nafsiah di Gedung DPRD Kalteng, Senin.

"Saya mengajak semua elemen di provinsi ini, agar bersama-sama mencegah terjadinya aksi kejahatan seksual di jalanan maupun tempat umum," ucapnya.

Selain itu, Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini pun berpesan kepada para perempuan, agar lebih berhati-hati ketika berada di jalanan ataupun tempat umum.

Nafsiah mengatakan, para perempuan juga harapannya dapat menggunakan pakaian yang lebih sopan atau tidak seksi. Sebab, berpakaian secara seksi dapat mengundang terjadinya kejahatan.

"Jangankan melihat orang berpakaian seksi, yang pakaian sopan juga bisa saja ada perbuatan pelecehan. Intinya tetap waspada, utamanya berpakaian, minimal mengurangi niat jahat seseorang," kata dia.

Menurut Anggota Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Kalteng, masyarakat harus membantu tugas aparat keamanan menciptakan lingkungan yang aman. Sebab, aksi kejahatan di jalanan harus di cegah bersama-sama.

Baca juga: Fraksi Gerindra Kalteng dukung larangan pejabat buka puasa bersama

"Cara yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan siskamling atau ronda jaga malam. Seraya aparat keamanan aktif melakukan patroli kota  khususnya pada daerah rawan kejahatan," demikian Nafsiah.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu kejahatan jalanan dialami oleh salah seorang mahasiswi di perguruan tinggi di Kota Palangka Raya. Perempuan itu menjadi korban aksi pelecehan seksual begal payudara usai mengikuti kegiatan organisasi.

 Di mana saat menuju arah tujuan pulang tiba-tiba ada laki-laki tak dikenal dan saat di Jalan Koetin ia dipepet dan dipegang payudaranya.

Baca juga: Ketua DPRD Kalteng: Damkar dan Pol PP ada kemungkinan digabung

Baca juga: Pemkab Kotim puji komitmen legislator Kalteng memperjuangkan daerah

Baca juga: Wiyatno: Mahasiswa Fisipol harus berpartisipasi memberikan pendidikan politik