Tangis haru warnai keberangkatan prajurit TNI asal Kalteng ke Papua
Palangka Raya (ANTARA) - Tangis haru mewarnai keberangkatan para prajurit terpilih TNI asal Provinsi Kalimantan Tengah yang tergabung dalam Satgas Operasi Pam Obvitnas PT Freeport Indonesia di Papua.
Para istri prajurit, anak-anaknya, serta kerabat melepas langsung kepergian para prajurit TNI tersebut di Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Selasa (4/4).
"Insha Allah saya memang berkewajiban juga sebagai seorang istri, kami melepas suami dan seluruh pasukan dengan rasa bangga dan haru, karena ini adalah sebuah kehormatan bagi bangsa dan negara," ucap Nike Dwihari salah seorang istri anggota satgas.
Untuk itu dia dan keluarga tentu berdoa agar semua penugasan mampu dilaksanakan dengan baik dan berjalan lancar, sehingga sebanyak 555 prajurit yang berangkat dari Kalimantan Tengah nantinya kembali seluruhnya secara utuh setelah selesai bertugas di Papua.
Sementara itu, salah seorang istri anggota satgas lainnya, Tessa Sidiq Sumantri juga berharap agar satgas maupun keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kesehatan, sehingga nantinya dapat bersama-sama berkumpul kembali.
"Kami sebagai istri yang ditinggal satgas, kami sangat berharap suami yang berangkat dengan pasukan dalam keadaan utuh juga kembali dalam keadaan utuh," tuturnya.
Baca juga: Gubernur minta Satgas Ops Obvitnas Freeport asal Kalteng memegang teguh Falsafah Huma Betang
Sementara itu Danrem 102/PJG Brigjen TNI Bayu Permana mengatakan, pengamanan Objek Vital Nasional yang bersifat strategis merupakan salah satu tugas TNI AD dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana tercantum dalam UU RI Nomor 34 Tahun 2004.
"Tugas ini adalah suatu kebanggaan dan kehormatan, oleh karena itu saya selaku Danrem 102/Pjg dan keluarga besar Korem 102/Pjg, dengan penuh rasa bangga mengucapkan selamat kepada segenap prajurit Yonif R 631/Antang yang mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas operasi ini," jelasnya.
Dia pun berpesan agar selama kurang lebih sembilan bulan masa pelaksanaan tugas, guna menunjang keberhasilan agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta melaksanakan tugas sesuai dengan protap yang dilatihkan.
"Juga menjaga kesehatan, memahami dan menguasai wilayah operasi dari kemungkinan terjadinya ancaman serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat," pintanya.
Baca juga: Pemprov Kalteng tuntaskan LHKPN 100 persen tepat waktu
Para istri prajurit, anak-anaknya, serta kerabat melepas langsung kepergian para prajurit TNI tersebut di Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Selasa (4/4).
"Insha Allah saya memang berkewajiban juga sebagai seorang istri, kami melepas suami dan seluruh pasukan dengan rasa bangga dan haru, karena ini adalah sebuah kehormatan bagi bangsa dan negara," ucap Nike Dwihari salah seorang istri anggota satgas.
Untuk itu dia dan keluarga tentu berdoa agar semua penugasan mampu dilaksanakan dengan baik dan berjalan lancar, sehingga sebanyak 555 prajurit yang berangkat dari Kalimantan Tengah nantinya kembali seluruhnya secara utuh setelah selesai bertugas di Papua.
Sementara itu, salah seorang istri anggota satgas lainnya, Tessa Sidiq Sumantri juga berharap agar satgas maupun keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kesehatan, sehingga nantinya dapat bersama-sama berkumpul kembali.
"Kami sebagai istri yang ditinggal satgas, kami sangat berharap suami yang berangkat dengan pasukan dalam keadaan utuh juga kembali dalam keadaan utuh," tuturnya.
Baca juga: Gubernur minta Satgas Ops Obvitnas Freeport asal Kalteng memegang teguh Falsafah Huma Betang
Sementara itu Danrem 102/PJG Brigjen TNI Bayu Permana mengatakan, pengamanan Objek Vital Nasional yang bersifat strategis merupakan salah satu tugas TNI AD dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana tercantum dalam UU RI Nomor 34 Tahun 2004.
"Tugas ini adalah suatu kebanggaan dan kehormatan, oleh karena itu saya selaku Danrem 102/Pjg dan keluarga besar Korem 102/Pjg, dengan penuh rasa bangga mengucapkan selamat kepada segenap prajurit Yonif R 631/Antang yang mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas operasi ini," jelasnya.
Dia pun berpesan agar selama kurang lebih sembilan bulan masa pelaksanaan tugas, guna menunjang keberhasilan agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta melaksanakan tugas sesuai dengan protap yang dilatihkan.
"Juga menjaga kesehatan, memahami dan menguasai wilayah operasi dari kemungkinan terjadinya ancaman serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat," pintanya.
Baca juga: Pemprov Kalteng tuntaskan LHKPN 100 persen tepat waktu