Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menjemput atlet panjat tebing yang baru saja bertanding di IFSC Climbing World Cup 2023 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Senin malam WIB.
Dalam kejuaraan panjat tebing dunia yang digelar di Seoul, Korea Selatan, kontingen Indonesia menyabet dua medali. Satu medali emas diraih Veddriq Leonardo pada nomor speed putra. Sedangkan perunggu dipersembahkan Desak Made Rita Kusuma Dewi nomor speed putri.
"Alhamdulillah hari ini kita menjemput para atlet yang berpotensi meraih medali emas Olimpiade. Jadi kalau Veddriq secara statistik harusnya di 2024 ini dapat kita catat sebagai potensi peraih medali emas," kata Menpora Dito Ariotedjo melansir laman Kemenpora, Senin.
Dalam ajang IFSC Climbing World Cup, Veddriq memecahkan rekor sebagai manusia tercepat di dunia usai membukukan waktu 4,98 detik pada babak kualifikasi.
Rekor dunia itu dipertajam Veddriq ketika berada di babak perempat final saat berhadapan dengan Peng Wu dari Tiongkok. Ia mencatatkan rekor waktu 4,90 detik meninggalkan Peng Wu yang finis dengan waktu 6,13 detik.
Rekor tercepat dunia sebelumnya dipegang oleh pemanjat tebing Merah Putih Kiromal Katibin saat tampil di IFSC World Cup di Chamonix, Prancis, pada 8 Juli 2022 dengan catatan waktu 5 detik.
"Dari wanitanya mbak Made, semoga juga bisa lolos Olimpiade dan memperoleh medali," tambah Dito Ariotedjo.
Di kategori nomor speed putri, Made unggul atas atlet Polandia Aleksandra Kalucka dalam perebutan tempat ketiga dengan mencatatkan waktu 6,60 detik lebih cepat 0,11 detik dari Kalucka.
"Dari sisi Kemenpora, apalagi pada cabor yang sangat potensial kita support dalam rangka persiapan pelatnas dan training-training ke luar negeri," kata Dito.
Ke depan atlet panjat tebing Indonesia menatap IFSC Climbing World Cup 2023 di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada 6-7 Mei. Setelah itu mereka akan berkompetisi dalam babak kualifikasi Olimpiade Paris 2024.