Sebanyak 969 WNI berhasil dievakuasi dari Sudan

id Sudan,jokowi,wni di sudan

Sebanyak 969 WNI berhasil dievakuasi dari Sudan

Arsip-Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (1/5/2023). Pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 75 WNI dari Sudan yang sedang dilanda krisis keamanan akibat konflik bersenjata dan total WNI yang berhasil dievakuasi sebanyak 823 orang yang terdiri dari 555 laki-laki dan 268 perempuan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.

Labuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak 969 warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Sudan yang sedang dilanda konflik bersenjata,  kata Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin.

"Pemerintah telah berhasil mengevakuasi WNI dari Sudan. Per hari ini, jumlah WNI yang telah dievakuasi sebanyak 969 orang," kata Jokowi saat memberi keterangan pers di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin.

Jokowi menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, 936 di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia dan 33 lainnya berada di lokasi yang aman di luar Sudan.

"Ke depan, perlindungan WNI akan terus kami tingkatkan dan kami perkuat," tambahnya.

Baca juga: Sebanyak 23 WNI korban konflik Sudan tiba di NTB

Angka yang disampaikan Jokowi itu bertambah dibandingkan data terakhir dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, menyebutkan 955 WNI dievakuasi dari Sudan, saat jumpa pers di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Jumat (5/5).

Saat itu, Retno juga melaporkan bahwa evakuasi dilakukan secara senyap untuk memastikan keselamatan dan keamanan WNI di tengah situasi di Sudan yang dapat mengancam keselamatan mereka.

"Karena semua menyangkut masalah safety and security dari WNI yang akan kami evakuasi, karena situasi setempat selalu sangat dinamis, sangat cair, dan dapat mengancam keselamatan para WNI," kata Retno.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memastikan penyediaan layanan kesehatan terbaik bagi WNI yang dievakuasi dari Sudan.

Sudan dilanda konflik bersenjata sejak 15 April 2023, dipicu oleh pertempuran antara dua jenderal, yakni panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan komandan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Mohammed Hamdan "Hemedti" Dagalo. Kementerian Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 550 orang tewas akibat pertempuran tersebut.

Baca juga: 460 orang tewas, tentara Sudan setuju perpanjang gencatan senjata selama 72 jam

Baca juga: Situasi memburuk, Gedung Putih desak warga AS segera tinggalkan Sudan

Baca juga: Selama konflik Sudan, sudah 459 tewas dan 4.072 orang terluka