Sampit (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengakui saat ini terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) sehingga harus diwaspadai.
"Kelihatannya memang ada peningkatan sehingga setiap ada laporan kasus DBD yang penderitanya masuk rumah sakit maka kami langsung melakukan fogging (pengasapan) untuk mencegah penyebaran penyebaran atau meluasnya penularan DBD tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Selasa.
Dinas Kesehatan bergerak cepat menanggapi setiap ada laporan terkait DBD. Pengasapan dilakukan untuk meluasnya penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Sejak awal Januari hingga 15 Mei, tercatat 49 kasus DBD yang tersebar di tujuh kecamatan. Rinciannya, DBD di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan satu kasus, Mentawa Baru Ketapang 14 kasus, Seranau satu kasus, Baamang 30 kasus, Cempaga satu kasus, Cempaga Hulu satu kasus dan Parenggean satu kasus.
"Laporan terbaru, sebarannya sudah ada di sembilan kecamatan. Ini terus kami evaluasi," timpal Umar.
Dia menjelaskan, Dinas Kesehatan sejak awal mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah. Upaya dilakukan melibatkan seluruh tenaga kesehatan di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Baca juga: Muhammadiyah serukan cegah perpecahan bangsa
Saat ini pun upaya terus dilakukan dengan mengedepankan sistem promosi kesehatan dengan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Penularan DBD juga berkaitan dengan kondisi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Penyuluhan dilakukan untuk mengajak masyarakat memberantas sarang nyamuk dengan rutin membersihkan lingkungan sehingga nyamuk tidak sampai berkembang biak. Jika lingkungan bersih maka risiko munculnya penyakit semakin kecil.
"Juga jaga imunitas dengan istirahat yang cukup, berolahraga minimal 20 menit setiap hari dan makan makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayur sehingga daya tahan tubuh kita akan meningkat untuk menghadapi ancaman penyakit," tambah Umar.
Dinas Kesehatan juga mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang bisa berdampak terhadap bidang kesehatan. Dinas Kesehatan mendukung tim di kabupaten untuk mengantisipasi kasus-kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) serta dampak asap saat karhutla.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga mengantisipasi kasus diare meningkat. Wabah penyakit ini biasanya di wilayah selatan akibat kekurangan air bersih saat kemarau.
Baca juga: Bupati Kotim tegaskan komitmen tingkatkan reformasi birokrasi tematik
Baca juga: Resmikan Umsa, Ketua Umum Muhammadiyah berharap SDM di Kotim semakin meningkat
Baca juga: Jadi bacaleg, 12 kepala desa di Kotim mengundurkan diri
Berita Terkait
Wabup minta penanganan terbaik untuk bocah korban laka lantas tragis
Senin, 20 Mei 2024 21:39 Wib
DPKP Kotim: Hasil uji sampel babi di Telawang negatif ASF
Senin, 20 Mei 2024 21:04 Wib
Pemkab Kotim berhasil pertahankan opini WTP sepuluh kali berturut-turut
Senin, 20 Mei 2024 20:51 Wib
DPRD Kotim setujui Raperda Masyarakat Hukum Adat Dayak dan KLA
Senin, 20 Mei 2024 17:30 Wib
Jelang Pilkada Kotim sudah tujuh tokoh mendaftar ke PKS
Senin, 20 Mei 2024 14:59 Wib
Kotim berharap berhasil mengirim wakil ke Paskibraka Nasional
Senin, 20 Mei 2024 11:49 Wib
Bupati Kotim ingatkan pegawai RSUD Murjani terus tingkatkan pelayanan
Minggu, 19 Mei 2024 19:08 Wib
Pemuda Kotim gelar parade di Sampit, serukan pentingnya peduli lingkungan
Minggu, 19 Mei 2024 15:34 Wib