Balikpapan (ANTARA) - Laboratorium Kilang Pertamina Balikpapan mempertahankan sertifikat ISO 17025:2017 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi.
“Dengan demikian kami menjamin kualitas analisis, efisiensi waktu, kesiapan peralatan, serta ketersediaan material dan bahan kimia yang dibutuhkan selalu ada di laboratorium,” kata Kepala Seksi Laboratorium Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan I Made OP Yuda Bhaktiyasa, Minggu.
Laboratorium di lingkungan kilang minyak berfungsi untuk memastikan produk bahan bakar minyak dan lainnya yang diproduksi Pertamina memenuhi standar mutu yang diakui internasional dan sudah sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Di laboratorium ini juga diperiksa sampel dari bahan baku minyak mentah sebelum diolah menjadi bahan bakar dan produk lainnya.
Yuda juga memaparkan, proses sertifikasi laboratorium kilang Balikpapan dimulai sejak Juni 2022 dan menjalani beberapa tahapan.
Tahap pertama adalah permohonan dan administrasi kepada KAN di bulan Juni 2022, kemudian penilaian audit kecukupan pada Juli 2022, asessment atau peninjauan laboratorium di bulan November 2022.
Dari ketiga tahapan tersebut dilanjutkan dengan tindak lanjut ketidaksesuaian pada Maret 2023, dan pada April lalu rapat teknis dan sekali lagi tinjauan laboratorium.
Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah Lembaga di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia dengan tugas utama memberikan akreditasi kepada Lembaga Penilai Kesesuaian seperti memberikan akreditasi kepada laboratorium, lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi, dan produsen bahan acuan.
“Walaupun laboratorium ini untuk kebutuhan internal Pertamina saja, tapi tugasnya untuk memastikan masyarakat atau konsumen mendapatkan produk yang berkualitas terbaik dan aman digunakan. Karena itu pengelolaan laboratorium tetap harus mengacu pada praktik pengelolaan laboratorium yang terbaik,” kata Humas KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin.