Pemkab Barito Utara adakan pelatihan budi daya madu kelulut
Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM (Disnakertranskop UKM) setempat melaksanakan pelatihan budi daya madu kelulut pada 23-24 Mei 2023.
"Pelatihan budi daya madu kelulut ini diikuti 10 orang," kata Kepala Dinas Nakertranskop UKM Barito Utara Mastur di Muara Teweh, Selasa.
Menurut dia, selain pelatihan budi daya ini, pihaknya juga menggelar pelatihan perkoperasian dan penyuluh pemanfaatan lahan nonproduktif di Kecamatan Teweh Tengah.
Peserta yang mengikuti tiga pelatihan ini berjumlah 60 orang, dengan rincian peserta pelatihan perkoperasian I sebanyak 25 orang, peserta pelatihan budi daya madu kelulut I ada 10 orang dan peserta penyuluhan pemanfaatan lahan nonproduktif Kecamatan Teweh Tengah sebanyak 25.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan SDM dan motivasi terkait dengan pengetahuan, wawasan dan keterampilan masyarakat, para pelaku usaha koperasi, usaha mikro dan kecil," katanya.
Bupati Barito Utara Nadalsyah mengatakan program dan kegiatan pelatihan perkoperasian dan budi daya madu kelulut serta penyuluhan pemanfaatan lahan nonproduktif ini sangat penting dilakukan.
Kegiatan ini, katanya, dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola koperasi, usaha mikro dan kecil serta masyarakat desa eks transmigrasi, disamping itu diharapkan akan mampu memperkuat dan meningkatkan produktivitas dan daya saing koperasi, usaha mikro dan kecil.
“Melalui kegiatan maksimalisasi pemanfaatan lahan tidak produktif sebagai lahan usaha yang produktif, tentunya memberikan pengaruh yang signifikan untuk pembangunan ekonomi lokal bagi masyarakat desa eks transmigrasi di Kabupaten Barito Utara,” kata Sekda membacakan sambutan bupati.
Dia meminta kepada seluruh peserta pelatihan perkoperasian agar betul-betul serius mengikuti pelatihan ini, agar koperasi yang dikelola mampu menjadi koperasi yang maju, mandiri dan bermanfaat bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya serta mampu mewujudkan koperasi menjadi soko guru perekonomian bangsa.
Di samping itu bagi peserta pelatihan budi daya madu kelulut, juga diharapkan dapat mengikuti dan simak serta pelajari dengan baik apa yang disampaikan oleh para narasumber.
Baca juga: Pemkab Barito Utara ingin belajar dan mencontoh Jawa Barat
“Baik materi teori maupun praktik dari instruktur atau pelatih, sehingga dalam menjalankan dan mengelola usaha budi daya madu kelulut baik dan benar,” ucap Sekda.
Kemudian kepada peserta penyuluhan pemanfaatan lahan nonproduktif desa eks transmigrasi, diharapkan bagaimana upaya maksimalisasi pemanfaatan lahan yang selama ini kurang bahkan tidak produktif menjadi lahan yang produktif, berhasil dan berdaya guna.
“Sehingga dapat bernilai ekonomis yang dapat meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga bahkan mampu menciptakan menjadi komoditi unggulan desa, kecamatan bahkan Kabupaten Barito Utara,” jelas dia.
Baca juga: Pemkab Barut dan Jabar kerja sama tingkatkan potensi pelayanan publik
Baca juga: Dana perbaikan jalan Desa Luwe Hulu dan Luwe Hilir capai Rp3 miliar
Baca juga: Kaji pengelolaan Bandara Muhammad Sidik, DPRD Kutai Barat kunker ke Barut
"Pelatihan budi daya madu kelulut ini diikuti 10 orang," kata Kepala Dinas Nakertranskop UKM Barito Utara Mastur di Muara Teweh, Selasa.
Menurut dia, selain pelatihan budi daya ini, pihaknya juga menggelar pelatihan perkoperasian dan penyuluh pemanfaatan lahan nonproduktif di Kecamatan Teweh Tengah.
Peserta yang mengikuti tiga pelatihan ini berjumlah 60 orang, dengan rincian peserta pelatihan perkoperasian I sebanyak 25 orang, peserta pelatihan budi daya madu kelulut I ada 10 orang dan peserta penyuluhan pemanfaatan lahan nonproduktif Kecamatan Teweh Tengah sebanyak 25.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan SDM dan motivasi terkait dengan pengetahuan, wawasan dan keterampilan masyarakat, para pelaku usaha koperasi, usaha mikro dan kecil," katanya.
Bupati Barito Utara Nadalsyah mengatakan program dan kegiatan pelatihan perkoperasian dan budi daya madu kelulut serta penyuluhan pemanfaatan lahan nonproduktif ini sangat penting dilakukan.
Kegiatan ini, katanya, dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola koperasi, usaha mikro dan kecil serta masyarakat desa eks transmigrasi, disamping itu diharapkan akan mampu memperkuat dan meningkatkan produktivitas dan daya saing koperasi, usaha mikro dan kecil.
“Melalui kegiatan maksimalisasi pemanfaatan lahan tidak produktif sebagai lahan usaha yang produktif, tentunya memberikan pengaruh yang signifikan untuk pembangunan ekonomi lokal bagi masyarakat desa eks transmigrasi di Kabupaten Barito Utara,” kata Sekda membacakan sambutan bupati.
Dia meminta kepada seluruh peserta pelatihan perkoperasian agar betul-betul serius mengikuti pelatihan ini, agar koperasi yang dikelola mampu menjadi koperasi yang maju, mandiri dan bermanfaat bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya serta mampu mewujudkan koperasi menjadi soko guru perekonomian bangsa.
Di samping itu bagi peserta pelatihan budi daya madu kelulut, juga diharapkan dapat mengikuti dan simak serta pelajari dengan baik apa yang disampaikan oleh para narasumber.
Baca juga: Pemkab Barito Utara ingin belajar dan mencontoh Jawa Barat
“Baik materi teori maupun praktik dari instruktur atau pelatih, sehingga dalam menjalankan dan mengelola usaha budi daya madu kelulut baik dan benar,” ucap Sekda.
Kemudian kepada peserta penyuluhan pemanfaatan lahan nonproduktif desa eks transmigrasi, diharapkan bagaimana upaya maksimalisasi pemanfaatan lahan yang selama ini kurang bahkan tidak produktif menjadi lahan yang produktif, berhasil dan berdaya guna.
“Sehingga dapat bernilai ekonomis yang dapat meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga bahkan mampu menciptakan menjadi komoditi unggulan desa, kecamatan bahkan Kabupaten Barito Utara,” jelas dia.
Baca juga: Pemkab Barut dan Jabar kerja sama tingkatkan potensi pelayanan publik
Baca juga: Dana perbaikan jalan Desa Luwe Hulu dan Luwe Hilir capai Rp3 miliar
Baca juga: Kaji pengelolaan Bandara Muhammad Sidik, DPRD Kutai Barat kunker ke Barut