BPMP Kalteng puji realisasi program Sekolah Penggerak di Kotim
Sampit (ANTARA) - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Tengah memuji capaian program Sekolah Penggerak di Kabupaten Kotawaringin Timur yang progresnya dinilai menggembirakan.
"Sekolah Penggerak di Kotim sangat bagus karena pemerintah daerahnya berkomitmen mendukung sekolah penggerak. Keterbatasan jaringan, sarana dan prasarana menjadi tantangan yang bisa dicarikan solusinya bersama," kata Kasubag Umum BPMP Provinsi Kalimantan Tengah Hanityo Muktiarso di Sampit, Rabu.
Apresiasi itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak Kabupaten Kotawaringin Timur dengan tema "Membangun komitmen bersama meningkatkan mutu pendidikan".
Acara yang dibuka Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Saleh tersebut dihadiri Wakil Ketua I DPRD Rudianur dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah serta puluhan perwakilan sekolah penggerak.
Hanityo mengatakan, sekolah penggerak merupakan salah satu katalisator bagi sekolah lain. Sekolah penggerak diharapkan bisa menyebarluaskan sebagai sebagai pengimbas bagi sekolah lainnya.
Diakui saat ini belum semua sekolah bisa menjadi sekolah penggerak karena ada beberapa tes yang dilakukan. Namun BPMP mendorong setiap sekolah terus bersemangat menjadi sekolah penggerak.
"BPMP Kalimantan Tengah berharap konsistensi komitmen dari pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan dan kesuksesan sekolah penggerak. Semoga program dari Kemendikbud ini dapat ditindaklanjuti dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah," harap Hanityo.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim optimistis capai target penerapan Kurikulum Merdeka
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Saleh menegaskan, pemerintah daerah sangat mendukung program Sekolah Penggerak.
Dia mengapresiasi kekompakan dan komitmen kepala sekolah, komite, pengawas sekolah dan semua pihak yang selama ini saling bahu-membahu dalam pengelolaan pendidikan yang tujuan akhirnya adalah bagaimana pendidikan ini betul-betul bisa maju dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kita bersama-sama berupaya meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan seluruh kelompok kepentingan. Pemerintah kabupaten siap dan akan mendukung penuh kegiatan sekolah penggerak ini," ujar Saleh.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah menjelaskan, forum dihadiri oleh pemangku kepentingan seperti pimpinan DPRD, pemerintah daerah juga ada BPMP selaku perwakilan pemerintah pusat.
"Mudah-mudahan sekolah penggerak ini dapat berjalan terus sesuai dengan apa yang diharapkan," ucap Irfansyah.
Dia menyebutkan, saat ini sekolah penggerak di Kotawaringin Timur untuk angkatan kedua sebanyak 38 sekolah, angkatan ketiga enam sekolah. Selain terus mendorong peningkatan jumlah sekolah penggerak, pemerintah daerah juga mempersiapkan diri jika nantinya pengelolaan program ini dilimpahkan ke daerah.
"Tadi juga Bupati Kotim melalui Asisten III Setda Kotim menyampaikan bahwa mudahan setelah program pusat ini, kita bisa menyambut program sekolah penggerak dan guru penggerak," demikian Irfansyah.
Baca juga: Disdik Kotim dan OFI bersinergi kampanye pelestarian orang utan dan lingkungan
Baca juga: Bupati Kotim sebut Merdeka Belajar bawa perubahan positif
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan pentingnya memotivasi pendidikan anak
"Sekolah Penggerak di Kotim sangat bagus karena pemerintah daerahnya berkomitmen mendukung sekolah penggerak. Keterbatasan jaringan, sarana dan prasarana menjadi tantangan yang bisa dicarikan solusinya bersama," kata Kasubag Umum BPMP Provinsi Kalimantan Tengah Hanityo Muktiarso di Sampit, Rabu.
Apresiasi itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak Kabupaten Kotawaringin Timur dengan tema "Membangun komitmen bersama meningkatkan mutu pendidikan".
Acara yang dibuka Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Saleh tersebut dihadiri Wakil Ketua I DPRD Rudianur dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah serta puluhan perwakilan sekolah penggerak.
Hanityo mengatakan, sekolah penggerak merupakan salah satu katalisator bagi sekolah lain. Sekolah penggerak diharapkan bisa menyebarluaskan sebagai sebagai pengimbas bagi sekolah lainnya.
Diakui saat ini belum semua sekolah bisa menjadi sekolah penggerak karena ada beberapa tes yang dilakukan. Namun BPMP mendorong setiap sekolah terus bersemangat menjadi sekolah penggerak.
"BPMP Kalimantan Tengah berharap konsistensi komitmen dari pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan dan kesuksesan sekolah penggerak. Semoga program dari Kemendikbud ini dapat ditindaklanjuti dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah," harap Hanityo.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim optimistis capai target penerapan Kurikulum Merdeka
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Saleh menegaskan, pemerintah daerah sangat mendukung program Sekolah Penggerak.
Dia mengapresiasi kekompakan dan komitmen kepala sekolah, komite, pengawas sekolah dan semua pihak yang selama ini saling bahu-membahu dalam pengelolaan pendidikan yang tujuan akhirnya adalah bagaimana pendidikan ini betul-betul bisa maju dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kita bersama-sama berupaya meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan seluruh kelompok kepentingan. Pemerintah kabupaten siap dan akan mendukung penuh kegiatan sekolah penggerak ini," ujar Saleh.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah menjelaskan, forum dihadiri oleh pemangku kepentingan seperti pimpinan DPRD, pemerintah daerah juga ada BPMP selaku perwakilan pemerintah pusat.
"Mudah-mudahan sekolah penggerak ini dapat berjalan terus sesuai dengan apa yang diharapkan," ucap Irfansyah.
Dia menyebutkan, saat ini sekolah penggerak di Kotawaringin Timur untuk angkatan kedua sebanyak 38 sekolah, angkatan ketiga enam sekolah. Selain terus mendorong peningkatan jumlah sekolah penggerak, pemerintah daerah juga mempersiapkan diri jika nantinya pengelolaan program ini dilimpahkan ke daerah.
"Tadi juga Bupati Kotim melalui Asisten III Setda Kotim menyampaikan bahwa mudahan setelah program pusat ini, kita bisa menyambut program sekolah penggerak dan guru penggerak," demikian Irfansyah.
Baca juga: Disdik Kotim dan OFI bersinergi kampanye pelestarian orang utan dan lingkungan
Baca juga: Bupati Kotim sebut Merdeka Belajar bawa perubahan positif
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan pentingnya memotivasi pendidikan anak