Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berharap kuota haji terus ditambah karena jumlah penduduk dan daftar tunggu calon haji di daerah ini sangat banyak.
"Mungkin bisa dilihat dari daftar tunggu per kabupaten di Kalimantan Tengah. Kalau Kotawaringin Timur paling banyak, maka sudah seharusnya bisa menjadi pertimbangan agar kuotanya juga lebih banyak," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Jumat.
Minat umat muslim di Kotawaringin Timur untuk menunaikan ibadah haji sangat tinggi. Panjangnya daftar tunggu calon haji terbukti tidak menyurutkan niat masyarakat untuk mendaftar sebagai calon haji.
Dengan melihat kuota haji saat ini, kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur memperkirakan, antrean calon haji yang sudah masuk daftar tunggu baru habis diberangkatkan dalam waktu 26 tahun. Artinya jika warga mendaftar hari ini, maka harus bersabar menunggu jadwal keberangkatan pada 26 tahun akan datang.
Tahun 2023 ini saja jamaah calon haji dari Kotawaringin Timur yang diberangkatkan hanya 188 orang, ditambah kuota tambahan untuk 20 orang. Jumlah itu dinilai sangat jomplang dengan daftar tunggu calon haji yang saat ini sudah lebih dari 5.400 orang.
Untuk itulah Bupati Halikinnor berharap ada kebijakan penambahan kuota haji untuk Kotawaringin Timur. Tujuannya agar semakin banyak warga yang bisa menunaikan ibadah haji.
Terkait tambahan 20 kursi tambahan tahun ini, Halikinnor mendapat informasi bahwa baru delapan orang yang mampu melunasi biaya haji. Hal ini diperkirakan karena penambahan kuota secara mendadak sehingga banyak dari 20 orang calon haji tersebut yang belum siap.
Secara pribadi, Halikinnor menyampaikan wacana solusi untuk ke depannya agar hal seperti ini tidak terulang. Jika memungkinkan, dia berharap ada kerja sama dengan perbankan sehingga calon haji bisa mendapat pinjaman agar bisa melunasi biaya pelunasan dadakan tersebut, sementara bunga pinjaman akan disubsidi oleh pemerintah daerah.
Namun menurut Halikinnor, pemikiran ini tentu harus tetap mengacu pada aturan agar jangan sampai niat baik tersebut malah melanggar hukum. Pemikiran itu merupakan upaya untuk membantu jamaah yang sudah mendaftar haji namun terkendala pelunasan dadakan ketika masuk dalam kuota tambahan.
Baca juga: Sekolah di Kotim tingkatkan upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila
"Itu kalau sepanjang regulasinya memungkinkan dan tidak melanggar aturan. Tetapi kalau melanggar aturan dan ternyata tidak bisa, walaupun niat pribadi saya selaku kepala daerah ingin seperti itu, tentu tidak boleh," demikian Halikinnor.
Sementara itu, sebanyak 188 calon haji asal Kotawaringin Timur telah berada di Embarkasi Syamsudin Noor Kalimantan Selatan. Mereka diberangkatkan dari Bandara Haji Asan Sampit pada Jumat pagi menggunakan pesawat jenis Boeing 737-500 dengan dua trip yaitu pukul 05.00 WIB dan 08.20 WIB.
Sekretaris Daerah Fajrurrahman turut mendampingi para calon haji. Rombongan disambut oleh panitia saat tiba di Embarkasi Syamsudin Noor.
Jamaah calon haji merupakan satu-satunya rombongan dari Kalimantan Tengah yang difasilitasi oleh pemerintah daerahnya menggunakan pesawat menuju embarkasi.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menyewa pesawat untuk antar jemput jamaah haji dari Sampit ke embarkasi dan sebaliknya. Dengan begitulah jamaah tidak sampai kelelahan jika harus menempuh perjalanan darat menggunakan bus selama delapan hingga sepuluh jam seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, kepedulian Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur juga ditunjukkan dengan memberi uang saku Rp1 juta kepada masing-masing calon haji.
Selanjutnya jamaah akan diberangkatkan dari embarkasi menuju Jedah pada Sabtu (3/6) pukul 00.00 WIB. Jamaah calon haji asal Kotawaringin Timur menggunakan pesawat yang sama dengan jamaah asal Kabupaten Barito Selatan.
Baca juga: JCH Kotim disewakan pesawat dan diberi uang saku
Baca juga: Bupati Kotim serukan pengamalan nilai-nilai Pancasila memperkuat kerukunan
Baca juga: Pemkab Kotim gelontorkan anggaran Rp18 miliar wujudkan Kota Layak Anak