Ini tujuan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan

id Ini tujuan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, kalteng, sampit, kotim, Kotawaringin Timur, disdik kotim, pendidikan, Irfansyah, paud

Ini tujuan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah saat menghadiri penampilan peserta didik PAUD, belum lama ini. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Irfansyah mengaku sangat mendukung gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan karena dinilai sangat positif bagi anak.

"Jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) itu memang masanya bagi anak untuk bermain, gembira dan ceria. Makanya tidak boleh ada pelajaran yang membebani mereka. Semua harus dibuat menyenangkan. Makanya tidak boleh ada tes apapun bagi mereka saat masuk SD (Sekolah Dasar)," ujar Irfansyah di Sampit, Selasa.

Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan adalah gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD/MI/sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru.

Kemampuan fondasi adalah hak setiap anak yang dibangun secara holistik. Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik, bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.

Sementara itu kemampuan literasi dan numerasi dibangun bertahap yang dimulai dari PAUD dengan cara yang menyenangkan.

Saat ini diakui terjadi miskonsepsi praktik pembelajaran pada PAUD dan SD masih sangat kuat di masyarakat. Kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung (baca, tulis dan hitung) dan dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.

Kemampuan calistung dipahami dengan sempit dan dianggap dapat dibangun secara instan. Tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD dan patahan pembelajaran antara PAUD dan SD.

"Padahal membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dan dalam cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran tercapai," ujar Irfansyah.

Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan sengaja digalakkan dengan tujuan agar anak merasa senang dalam belajar dan anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha.

Selain itu supaya anak mampu mengelola emosi dan menghargai orang lain, anak dapat merawat diri dan barang-barang yang menjadi tanggung jawab diri serta anak paham kata dan keterkaitannya dengan huruf serta bunyinya.

Gerakan ini juga agar anak mampu menyimak dan dapat mengutarakan gagasan sederhana, serta supaya anak paham bahwa 5 + 3 = 5 objek ditambah dengan 3 objek.

Untuk mewujudkan proses transisi PAUD ke SD/MI yang menyenangkan, satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar (SD/MI).

Satuan pendidikan juga diminta menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama.

Selain itu,menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak yang dibangun secara kontinu dari PAUD hingga kelas dua pada pendidikan dasar.

Irfansyah yakin, dengan keterlibatan semua pihak, setiap anak dapat mendapatkan kemudahan dalam bertransisi dari PAUD ke pendidikan dasar.

Dengan begitu diharapkan peserta didik PAUD dapat terus melanjutkan prosesnya untuk mendapatkan kemampuan fondasi saat di SD/MI.

"Peserta didik SD/MI yang tidak pernah mengikuti PAUD, tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi, sehingga memiliki pijakan yang kuat untuk memeroleh pembelajaran selanjutnya," demikian Irfansyah.