Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah mengantisipasi tindak kejahatan pada sektor jasa keuangan yang menyasar para penyandang disabilitas.
Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy di Palangka Raya, Kamis, mengatakan penyandang disabilitas merupakan kalangan yang rentan terhadap kejahatan di sektor jasa keuangan dikarenakan keterbatasan yang dimiliki.
"Maka dengan menjadikan penyandang disabilitas sasaran prioritas peningkatan literasi dan inklusi keuangan, OJK bersama pemerintah dapat memberi perhatian lebih, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan sektor jasa keuangan di kalangan penyandang disabilitas," ujarnya.
OJK menetapkan sasaran prioritas literasi keuangan pada 2023 kepada penyandang disabilitas dan tiga segmen lainnya yaitu masyarakat 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pelajar maupun santri.
Otto menjelaskan, keterbatasan fisik, mental, intelektual, dan sensorik dalam masyarakat membuat penyandang disabilitas menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak dengan masyarakat pada umumnya.
"Kesenjangan hak ini yang menjadi perhatian khusus OJK dan pemerintah menetapkan penyandang disabilitas menjadi sasaran literasi dan inklusi keuangan," tuturnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Idul Adha momentum tingkatkan kepedulian kepada sesama
Selain itu penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan terhadap kejahatan dalam sektor jasa keuangan dikarenakan kurangnya interaksi dan partisipasi dalam masyarakat, karena keterbatasannya serta indeks literasi yang masih rendah.
Dengan menjadikan penyandang disabilitas sebagai sasaran literasi dan inklusi keuangan diharapkan dapat memperluas akses keuangan bagi setiap lapisan masyarakat dan memberikan akses keuangan, serta literasi keuangan yang dapat membantu penyandang disabilitas lebih sejahtera dan memerhatikan kesamaan hak disabilitas dalam masyarakat.
Dalam Strategi Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 telah disusun sasaran prioritas peningkatan literasi dan inklusi keuangan setiap tahunnya.
Semua sasaran tersebut mewakili setiap segmen masyarakat Indonesia, agar peningkatan literasi dan inklusi keuangan merata di setiap lapisan masyarakat, termasuk di antaranya para penyandang disabilitas.
Baca juga: Berikut rumah sakit rujukan yang dimiliki Kalimantan Tengah
Baca juga: BPR dan BPRS semakin optimalkan akses permodalan UMKM di Kalteng
Baca juga: OJK sebut investor pasar modal di Kalteng terus mengalami peningkatan
Berita Terkait
Penyanyi Jos Binsar rilis single teranyar bertajuk "Scorpio"
Kamis, 19 Desember 2024 14:28 Wib
Kronologi pembunuhan oknum polisi AKS di Palangka Raya
Kamis, 19 Desember 2024 14:25 Wib
Grup tripleS gelar konser perdana di Jakarta pada pertengahan Januari 2025
Kamis, 19 Desember 2024 14:24 Wib
AKI kategori pemda jadi wujud apresiasi dalam memajukan kebudayaan
Kamis, 19 Desember 2024 14:21 Wib
Cara merawat kulit bayi menurut dokter
Kamis, 19 Desember 2024 14:15 Wib
Berikut kaitan pekerjaan dengan risiko alzheimer
Kamis, 19 Desember 2024 14:11 Wib
Alat cuci darah lokal pertama dan kedua se-ASEAN milik Indonesia
Kamis, 19 Desember 2024 13:59 Wib
Kelola pikiran agar tidak mengalami kelelahan saraf sensorik
Kamis, 19 Desember 2024 13:56 Wib