Disdik Kotim optimalkan pengawas cegah perpeloncoan

id Disdik Kotim optimalkan pengawas cegah perpeloncoan, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Pendidikan, disdik Kotim, Irfansyah, PPDB, mpls

Disdik Kotim optimalkan pengawas cegah perpeloncoan

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah saat pembukaan MPLS serentak yang dipusatkan di SMPN 3 Sampit, Senin (10/7/2023). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melarang perpeloncoan maupun kegiatan yang membebani dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru. 

"Kami menurunkan pengawas setiap tiga hari untuk memastikan tidak ada lagi perpeloncoan maupun kegiatan yang sifatnya fisik. Kalau ada, silakan laporkan kepada pihak sekolah ataupun langsung ke Dinas Pendidikan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin. 

Dia menegaskan, sesuai aturan Permendikbud bahwa tidak boleh ada lagi perpeloncoan terhadap peserta didik, termasuk dalam kegiatan MPLS yang berlangsung selama dua pekan ke depan. 

Kegiatan MPLS pada dua minggu pertama sekolah terdiri dari tiga hari pertama masa adaptasi peserta didik baru melalui pengenalan lingkungan belajar yang baru dan menyenangkan bersama orang tua, kemudian dilanjutkan dengan asesmen diagnostik untuk mengetahui kebutuhan belajar tiap peserta didik. 

"Sehingga guru mampu memilih kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan dan membangun kemampuan fondasi, menguatkan sikap belajar positif, serta menyusun informasi perkembangan anak yang penting untuk diketahui orang tua atau wali murid agar memperoleh pembinaan kemampuan fondasi yang tepat bagi tiap-tiap peserta didik baru," ujarnya. 



Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi masa depan yang kompeten, kreatif, dan memiliki nilai-nilai yang kuat. Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman.

MPLS sekarang adalah murni kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah. Peserta didik bisa mengenal lingkungan sekolahnya masing-masing, mulai dari SD, SMP dan SMA sehingga mereka bisa mengenali lingkungan tempat mereka belajar, kurikulum dan mata pelajaran yang akan diajarkan kepada mereka. 

Tahapannya, tiga hari pengenalan situasi lingkungan seperti ruang kelas, kantin, teman, guru dan lainnya. Setelah itu baru pengenalan kurikulum selama satu minggu. 

Irfansyah menyebut ada sekitar 340 sekolah yang tersebar di 17 kecamatan di Kotawaringin Timur. Pihaknya terus mengawasi agar tidak ada perpeloncoan, khususnya selama MPLS. 

"Kami sudah membuat surat edaran agar tidak ada lagi perpeloncoan maupun kegiatan yang sifatnya pemberian tugas kepada siswa baru yang menyulitkan orang tua siswa, misalnya mencari semut atau lainnya. Itu tidak ada lagi," demikian Irfansyah.