11 nakes Nusantara Sehat bantu penuhi pelayanan kesehatan Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rainer Danny P Mamahit menyatakan, sebanyak 11 tenaga kesehatan (nakes) Program Nusantara Sehat Penugasan Khusus Berbasis Individual Periode II tahun 2023 membantu mengoptimalkan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah itu.
"Penugasan khusus oleh Kementerian Kesehatan RI ini merupakan salah satu upaya penguatan pelayanan kesehatan, dan diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, belum semua masyarakat bisa menikmati pelayanan kesehatan secara merata, terutama bagi masyarakat di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Adapun kondisi di wilayah Kalimantan Tengah tidak semua dapat ditempuh melalui jalur darat disebabkan letak geografisnya. Kondisi ini memiliki tantangan berbeda dengan daerah lain.
Rainer Danny berharap para tenaga kesehatan penugasan khusus ini siap dan memahami tupoksi yang dimiliki, sehingga mampu memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat di Kalimantan Tengah.
Baca juga: Pemprov matangkan persiapan Gema Tabligh Akbar Kalimantan Tengah
Seperti halnya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil mengalami kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan primer berkualitas. Kesulitan karena alasan geografis ini pun, juga akan dialami tenaga kesehatan.
"Apabila ditemui kendala di lapangan, kami harap nakes bisa berkoordinasi dengan kepala puskemas atau dinas kesehatan. Kalimantan Tengah memang kekurangan tenaga kesehatan, maka kami berharap tenaga kesehatan penugasan khusus ini dapat menjadi solusi," tuturnya.
Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah yang mendapat sasaran penugasan khusus tenaga kesehatan. Dalam periode ini sebanyak 11 orang tenaga kesehatan yang bertugas tersebut, meliputi tenaga kesehatan lingkungan enam orang, dokter gigi satu orang, dokter umum satu orang, tenaga gizi satu orang dan tenaga kesehatan masyarakat dua orang.
Sebanyak 11 nakes ini tersebar di tujuh kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, Gunung Mas, Murung Raya, Pulang Pisau dan Barito Utara.
Baca juga: Pemprov Kalteng pertegas komitmen bersama percepat penurunan stunting
Baca juga: Pemprov Kalteng bersama KPK berkolaborasi mewujudkan dunia usaha antikorupsi
Baca juga: KPK RI minta pengurusan izin lebih terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan
"Penugasan khusus oleh Kementerian Kesehatan RI ini merupakan salah satu upaya penguatan pelayanan kesehatan, dan diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, belum semua masyarakat bisa menikmati pelayanan kesehatan secara merata, terutama bagi masyarakat di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Adapun kondisi di wilayah Kalimantan Tengah tidak semua dapat ditempuh melalui jalur darat disebabkan letak geografisnya. Kondisi ini memiliki tantangan berbeda dengan daerah lain.
Rainer Danny berharap para tenaga kesehatan penugasan khusus ini siap dan memahami tupoksi yang dimiliki, sehingga mampu memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat di Kalimantan Tengah.
Baca juga: Pemprov matangkan persiapan Gema Tabligh Akbar Kalimantan Tengah
Seperti halnya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil mengalami kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan primer berkualitas. Kesulitan karena alasan geografis ini pun, juga akan dialami tenaga kesehatan.
"Apabila ditemui kendala di lapangan, kami harap nakes bisa berkoordinasi dengan kepala puskemas atau dinas kesehatan. Kalimantan Tengah memang kekurangan tenaga kesehatan, maka kami berharap tenaga kesehatan penugasan khusus ini dapat menjadi solusi," tuturnya.
Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah yang mendapat sasaran penugasan khusus tenaga kesehatan. Dalam periode ini sebanyak 11 orang tenaga kesehatan yang bertugas tersebut, meliputi tenaga kesehatan lingkungan enam orang, dokter gigi satu orang, dokter umum satu orang, tenaga gizi satu orang dan tenaga kesehatan masyarakat dua orang.
Sebanyak 11 nakes ini tersebar di tujuh kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, Gunung Mas, Murung Raya, Pulang Pisau dan Barito Utara.
Baca juga: Pemprov Kalteng pertegas komitmen bersama percepat penurunan stunting
Baca juga: Pemprov Kalteng bersama KPK berkolaborasi mewujudkan dunia usaha antikorupsi
Baca juga: KPK RI minta pengurusan izin lebih terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan