Buntok (ANTARA) - Menyentuh pembangunan di Barito Selatan hingga pelosok desa menjadi salah satu tekad DR Deddy Winarwan yang saat ini menjabat sebagai penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Tekad tersebut disematkan Deddy begitu dia mendapatkan amanah untuk memimpin kabupaten dengan luas wilayah 8.830,00 km persegi jumlah penduduk 131 ribu lebih tersebut sejak dilantik dan diambil sumpah janji sebagai penjabat Bupati Barito Selatan oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran pada 24 Mei 2023 lalu.
Bagi Deddy yang juga sebagai Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah pada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia itu, amanah memimpin salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah, menjadi kesempatan bagi dia untuk bisa memotret sekaligus mengabdikan diri bagi pembangunan daerah, sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan selama ini.
Semangat untuk membangun dan mengabdikan diri bagi kemajuan Barito Selatan, diwujudkan Deddy dengan memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk datang dan melihat langsung kondisi masyarakat di daerah tersebut, bahkan suami dari Erna Ardiani itu, tidak segan berkunjung hingga ke pelosok desa.
Semenjak memulai menjalankan tugas hingga saat ini, suami dari Erna Ardiani itu, sering melaksanakan blusukan ke ibukota kecamatan hingga ke pelosok desa serta ke sejumlah tempat lainnya yang ada di Barito Selatan.
Blusukan yang dilaksanakannya itu, bukan hanya pada saat hari kerja saja, akan tetapi dilaksanakannya pada saat hari libur kerja.
Kondisi daerah, yang tidak seluruhnya bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat juga tidak menyurutkan semangat bupati untuk menyapa dan melihat langsung kondisi di daerah terpencil.
Bagi dia, sarana transportasi seperti speedboat kendaraan roda dua berupa sepeda motor trail menuju ke desa terpencil yang akses jalan daratnya terjal dan sulit dilalui bukanlah halangan untuk bisa menyapa secara langsung masyarakat di daerah tersebut.
"Blusukan itu untuk memotret atau melihat secara langsung kondisi riil masyarakat dan dalam kegiatan itu saya berinteraksi serta menghimpun aspirasi masyarakat," kata penjabat bupati yang juga dikenal dekat dengan kalangan pers itu.
Menurut dia, apa yang dilakukan tersebut merupakan salah satu wujud nyata hadirnya Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) untuk melayani masyarakat.
Dalam kegiatan yang dilaksanakannya bersama jajarannya tersebut, dirinya juga menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.
Deddy Winarwan mencontohkan, dalam kegiatan yang dilaksanakannya ke Desa Batampang dan Batilap, Kecamatan Dusun Hilir beberapa baru-baru ini, dia bersama jajarannya memberikan Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat kurang mampu.
Kemudian lanjut pria yang sudah berusia 45 tahun ini, bantuan juga diberikan kepada anak stunting berupa pemberian susu, makanan tambahan, dan vitamin.
Melalui dinas terkait, pihaknya memberikan bantuan pelayanan kesehatan dan menyerahkan bantuan berupa susu untuk ibu hamil. Sedangkan bantuan lainnya berupa alat tangkap ikan kepada kelompok nelayan dan masyarakat.
Dalam kunjungan pada desa lainnya di daerah ini, dirinya menyerahkan bantuan sosial dari pemerintah kabupaten dan juga memberikan bantuan secara pribadi kepada anak sekolah maupun kepada masyarakat kurang mampu.
"Memberi sesuatu itu bukan berarti saya merasa lebih, akan tetapi, memberi sesuatu itu karena saya pernah merasakan bagaimana rasanya kekurangan," ucap seorang ayah yang memiliki dua orang putri ini.
Jumat Keliling
Penjabat bupati Barito Selatan yang dikenal agamis ini juga, rutin melaksanakan sholat subuh dan sholat Jumat keliling berjamaah bersama jajarannya ke sejumlah Masjid, Langgar dan musholla yang ada di daerah ini.
Menurut dia, kegiatan tersebut juga dinilai sangat efektif, untuk bisa bersilaturahmi dan menyampaikan berbagai program pembangunan ke depan, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat.
Bupati berharap, dengan sering bertemu masyarakat, pemerintah akan mampu melihat dan merasakan langsung keinginan warga untuk perencanaan pembangunan ke depan, sehingga lebih tepat sasaran.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan, penjabat bupati, penjabat walikota dan penjabat gubernur tidak diperbolehkan ikut berpolitik.
"Penjabat Bupati, penjabat walikota dan Penjabat Gubernur tidak boleh ikut dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 10/2006 tentang Pilkada," jelasnya.
Sedangkan tugas penjabat bupati, mengisi kekosongan bupati definitif untuk menjalankan roda pemerintahan, dan melaksanakan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat.
Oleh karena itu, blusukan yang dilaksanakannya tersebut untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat di lapangan dan hal itu dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam menyusun program pembangunan guna lebih meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Walaupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Barito Selatan jumlahnya mengalami keterbatasan, tidak akan menjadi alasan untuk tidak hadir di tengah masyarakat.
"Pemerintah harus hadir untuk masyarakat, dan itu jargon Pemerintah kabupaten Barito Selatan," terang pria yang sudah mendapat gelar doktor ilmu kebijakan publik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2012 lalu itu.
Blusukan yang dilaksanakannya ini juga, karena dirinya tidak ingin hanya mendengar laporan dari organisasi perangkat daerah (OPD) saja, tetapi juga mengecek laporan yang disampaikan, apakah laporan yang disampaikan tersebut sudah benar atau tidak.
"Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sudah memberikan contoh yang sangat baik dan beliau melaksanakan blusukan sampai ke tingkat desa. Kalau bapak presiden blusukan sampai ke tingkat desa, alangkah naif dan malunya saya sebagai penjabat bupati kalau tidak masuk sampai ke tingkat RW dan RT," ujar Deddy.
Permasalahan masyarakat
Kegiatan blusukan hingga daerah terpencil yang dia lakukan sejak menjabat selama 75 hari di Barito Selatan, banyak hal yang masih harus diselesaikan.
"Apa yang telah dilakukan itu untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan, baik stunting, infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, tata batas maupun melihat secara langsung kondisi bangunan dan lainnya," jelas Deddy Winarwan.
Selain itu, Deddy juga melihat langsung bagaimana pasokan bahan makanan dan bagaimana nelayan memasarkan hasil ikannya. Termasuk juga memantau harga-harga kebutuhan pokok ditingkat pasar.
Kalau memang harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, pemerintah kabupaten melaksanakan operasi pasar, sidak pasar dan kegiatan lainnya dalam upaya mengendalikan kenaikan harga tersebut.
Menurut dia, dengan melihat langsung kondisi masyarakat, maka kebijakan yang akan dibuat dalam waktu mendatang, akan lebih baik dan sesuai.
Sehingga Deddy, meminta agar masyarakat melalui lembaga resmi, bisa menyampaikan aspirasinya. Bukan hanya tentang rencana pembangunan ke depan, tetapi juga koreksi atau kritikan saat dia menjalankan tugas sebagai penjabat bupati tidak sesuai dengan yang ketentuan.
"Karena, pemimpin yang baik, pemimpin yang siap menerima koreksi, saran dan masukan walaupun pahit kenyataannya," bebernya.
Dalam setiap kesempatan, Deddy juga mengajak kepada semua elemen untuk bersama-sama membangun kabupaten Barito Selatan yang sudah baik ini menjadi lebih baik lagi.
"Ayo kita semua bersama-sama memajukan daerah ini, sebab kalau bukan kita, siapa lagi, dan kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi," demikian Deddy Winarwan.
Anggota DPRD Barito Selatan, Raden Sudarto pada saat diminta komentarnya mengatakan sejak awal dilantik sebagai penjabat bupati hingga saat ini, Deddy Winarwan sering melaksanakan blusukan ke pelosok desa.
"Kita menilai pak Deddy Winarwan benar-benar menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan kewenangannya sebagai penjabat Bupati," kata dia.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menilai sosok Deddy Winarwan dapat mengayomi semua orang dan memimpin dengan semangat untuk memperbaiki kabupaten ini.
Dikatakannya, pada saat peninjauan ke lapangan, Deddy Winarwan juga melihat bangunan gedung sekolah yang mengalami kerusakan maupun melihat kondisi jalan desa serta lainnya.
"Dari kegiatan yang dilaksanakannya itu, terlihat ada niat baik untuk menjadikan kabupaten ini menjadi lebih baik lagi," kata Raden Sudarto yang akrab disapa H. Alex ini.
Tak hanya itu saja, dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah ini, Deddy Winarwan turun ke pelosok desa dengan memberikan sosialisasi dan langsung bertemu dengan balita yang diduga terdampak stunting.
Kehadiran penjabat bupati itu tentunya memberikan dampak positif bagi keluarga balita yang diduga terdampak stunting dan juga dapat memberikan semangat untuk menjaga kesehatan dalam keluarganya.
Oleh karena itu, dirinya selaku anggota DPRD dan juga perwakilan dari masyarakat sangat mendukung langkah yang telah dilakukan penjabat Bupati Barito Selatan ini.
"Kita sangat mendukung langkah dan kinerja penjabat Bupati Barito Selatan yang sering melaksanakan blusukan tersebut, kata Raden Sudarto.
Baca juga: DPRD Barsel sampaikan masukan dan saran terkait APBD 2024
Baca juga: Antisipasi banjir, Waket DPRD Barsel imbau masyarakat jaga kebersihan drainase
Baca juga: DPRD Barsel fokus bahas KUA-PPAS