Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia harus merebut sendiri peluang dan kesempatannya menjadi negara maju tanpa berharap dari negara lain.
"Karena memang tidak akan ada negara manapun yang memberi kita karpet merah kalau kita tidak merebutnya sendiri. Nggak ada, jangan berharap itu," tegas Presiden dalam sambutannya pada acara Pembukaan Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) 2023 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.
Presiden Jokowi menegaskan salah satu upaya merebut peluang menjadi negara maju adalah melalui hilirisasi di berbagai sektor.
Menurut Presiden, Indonesia harus konsisten atas upaya tersebut, meskipun pada kasus hilirisasi nikel, Indonesia menerima gugatan dan tekanan dari berbagai pihak.
"Kalau digugat kita mundur sampai kapanpun negara ini tidak akan jadi negara maju. Apalagi nanti CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah), nanti perikanan, rumput laut, semuanya masuk ke hilirisasi," jelasnya.
Baca juga: Joko Widodo : 'Ojo kesusu' karena atraksi politik belum selesai
Jokowi menambahkan seorang pemimpin harus konsisten, tidak boleh ragu dan penakut menghadapi gugatan yang muncul.
Presiden memperkirakan apabila hilirisasi dilakukan terus-menerus maka 10 tahun yang akan datang pendapatan per kapita Indonesia sudah mencapai Rp153 juta.
"Kemudian 15 tahun yang akan datang akan masuk ke 15.800 dolar AS dolar atau Rp217 juta dan pada saat Indonesia Emas (2045) hitungan kita sudah mencapai 25 ribu dolar AS income per kapita kita atau Rp331 juta. Artinya, kita sudah masuk jadi negara maju," jelasnya.
Baca juga: Jokowi perintahkan pemprov DKI percepat transisi kendaraan listrik
Baca juga: Jokowi disambut hangat saat tiba di Mozambik
Baca juga: Luhut targetkan sudah bisa dapatkan desain tata kota IKN dalam enam bulan