Palangka Raya (ANTARA) - Polda Kalteng dan Polres di jajaran menggencarkan upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) agar persoalan tersebut salah satu dampak asap yang ditimbulkan dari kejadian tersebut.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol. Erlan Munaji saat dihubungi di Palangka Raya, Rabu, mengatakan Kepolisian tidak akan memberikan ampun bagi pelaku pembakar hutan dan lahan di wilayah hukumnya.
"Dari Januari sampai bulan September 2023 Polda Kalteng dan Polres jajaran sudah mengamankan 12 tersangka pembakar lahan dan para pelakunya kini menjalani hukuman sesuai perbuatannya," kata Erlan Munaji.
Dia menjelaskan, para personel yang berada di setiap daerah terus berupaya melakukan antisipasi karhutla. Bahkan pihaknya gencar melakukan sosialisasi bahaya karhutla kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, anggota Kepolisian seperti anggota Bhabinkamtibmas yang berada di setiap desa dan kelurahan di tiap kabupaten/kota di provinsi setempat juga bahu membahu menyampaikan maklumat Kapolda Kalteng kepada masyarakat terkait larangan membakar lahan.
Baca juga: Dirlantas Polda: Waspada kecelakaan akibat kabut asap di Kalteng
"Upaya pemadaman terus dilakukan di daerah-daerah yang terjadi karhutla, sedangkan edukasi melalui sosialisasi kepada masyarakat juga dilakukan dengan tujuan agar karhutla di daerah setempat tidak terjadi sesuai harapan kita bersama," ungkapnya.
Ditambahkan Perwira Polri berpangkat melati tiga tersebut, selain langsung mendatangi warga untuk memberikan edukasi pihaknya juga mengedukasi melalui media sosial.
Bahkan imbauan melalui akun resmi instagram Humas Polda Kalteng, sehingga masyarakat dapat membacanya.
"Kalau sudah dibaca terkait imbauan di media sosial tersebut, secara otomatis masyarakat kita akan mematuhi terkait hal tersebut. Semoga saja upaya-upaya tersebut sangat efektif, sehingga masyarakat juga teredukasi dengan baik," bebernya.
Dari pantauan di lapangan, saat ini karhutla di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila tersebut di beberapa daerah seperti Kota Palangka Raya mengalami kabut asap akibat karhutla.
Dengan adanya hal tersebut tentunya sangat merugikan kesehatan masyarakat, dan persoalan ini juga menjadi perhatian pemerintah setempat.
Baca juga: Pemprov Kalteng pastikan penyaluran bantuan pangan di Gunung Mas aman
Baca juga: Warga datangi kantor Bupati Kotim berebut membeli bahan pangan murah
Baca juga: Penjabat bupati ajak semua elemen bersatu padu bangun Kapuas
Berita Terkait
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Pemkab Katingan kembangkan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi masyarakat
Rabu, 18 Desember 2024 22:33 Wib
UMPR laksanakan asesmen dosen dan pegawai untuk optimalkan kinerja
Rabu, 18 Desember 2024 22:17 Wib
Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan
Rabu, 18 Desember 2024 22:03 Wib
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Polda Kalteng beberkan peran tersangka H dalam pembunuhan melibatkan oknum polisi
Rabu, 18 Desember 2024 20:39 Wib
Pj Bupati Pulpis minta perempuan terus tingkatkan potensi diri
Rabu, 18 Desember 2024 19:11 Wib
Pj Bupati Kobar: Pelayanan primer bagian penting pendekatan ke masyarakat
Rabu, 18 Desember 2024 18:46 Wib