52 Negara telah pelajari Bahasa Indonesia secara Intensif

id Kepala Balai Bahasa kalteng, Balai Bahasa kalteng, kalteng, Kalimantan Tengah, Muhammad Muis

52 Negara telah pelajari Bahasa Indonesia secara Intensif

Jajaran Balai Bahasa Kalteng dan para peserta Diseminasi Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) foto bersama disela-sela kegiatan di Palangka Raya, Rabu (4/10/2023). ANTARA/HO-Balai Bahasa Kalteng.

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Muhammad Muis menyatakan bahwa Bahasa Indonesia semakin meraih pengakuan di tingkat global, bahwa hingga tahun 2023 ini telah ada ada lebih dari 52 negara yang mempelajarinya secara intensif.

Kelas Bahasa Indonesia juga semakin banyak dibuka oleh universitas terkemuka di seluruh Indonesia, kata Muhammad Muis pada saat Diseminasi Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang diikuti oleh puluhan peserta penutur bahasa asing di Palangka Raya, Rabu.

"Beberapa Universitas yang telah membuka kelas Bahasa Indonesia itu yakni Universitas Harvard dan Universitas Al Azhar. Jadi, Bahasa Indonesia semakin berkembang di dunia," ucapnya.

Banyaknya negara dan universitas di luar negeri yang mempelajari Bahasa Indonesia, lanjut dia, merupakan pencapaian luar biasa sekaligus membuktikan bahwa bahasa di negara ini telah menjadi salah satu bahasa yang diminati oleh masyarakat internasional.

"Jadi, diseminasi ini salah satu tujuannya untuk mendiskusikan perkembangan dan peran penting bahasa Indonesia dalam konteks internasional," kata Muhammad Muis.

Dia pun berharap kegiatan itu dapat memberikan dorongan dan wawasan baru bagi para peserta diseminasi dalam memajukan pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Sebab, semakin meluasnya minat dunia terhadap Bahasa Indonesia, diseminasi ini menjadi kunci memastikan Bahasa Indonesia terus berkembang dan dikenal di tingkat internasional

Baca juga: Balai Bahasa gali istilah menarik dari tujuh bahasa daerah di Kalteng

"Kami berharap melalui diseminasi ini, ada berbagi ide-ide terbaru seputar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing," demikian Muhammad Muis.

Diseminasi ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, dinas-dinas, pegiat bahasa, serta pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Dalam forum diskusi yang berlangsung, peserta kegiatan dapat bertukar pengalaman dan pemikiran dalam upaya memajukan pengajaran dan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing.

Baca juga: Disdik dan Balai Bahasa Kalteng gelar pelatihan revitalisasi Bahasa Daerah di Kobar

Baca juga: Sebanyak 25 guru dan operator se-Palangka Raya ikuti desiminasi UKBI

Baca juga: Kalteng dukung Balai Bahasa revitalisasi bahasa daerah