Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya di Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan diimbau menjaga kondusivitas daerah, sambil menunggu solusi terbaik yang diupayakan pemerintah daerah terkait tuntutan plasma kebun sawit terhadap PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP).
"Kami berharap masyarakat jangan sampai ada yang mudah terprovokasi ini sedang berlanjut mediasi oleh Bapak Gubernur yang diharapkan ada kesepakatan lebih lanjut berkaitan dengan tuntutan masyarakat untuk bisa tercapai dan bisa terpenuhi. Kami sedang berupaya. Jadi mohon bersabar," kata Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Nanang Avianto melalui Kepala Bidang Humas Kombes Pol Erlan Munaji di Sampit, Minggu.
Minggu siang hingga sore, digelar pertemuan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur membahas insiden bentrok sekelompok warga dengan aparat di areal perkebunan PT HMBP pasa Sabtu (7/10) kemarin yang dikabarkan membuat satu orang warga tewas dan satu orang luka berat sehingga harus dirujuk ke Palangka Raya.
Pertemuan tertutup bagi insan pers itu dipimpin Gubernur Sugianto Sabran. Hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Kalimantan, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, Penjabat Bupati Seruyan Djainuddin Noor dan lainnya.
Erlan menjelaskan, informasi yang mereka terima, saat ini di lokasi masih ada beberapa orang warga yang bertahan. Pihaknya mengimbau kepada warga untuk kembali ke tempat masing-masing dan jangan terprovokasi.
Dia meyakinkan bahwa persoalan dan permasalahan ini sedang ditangani seluruh pemangku kepentingan terkait. Nanti dihasilkan kesepakatan antara perusahaan dengan masyarakat dan diharapkan bisa segera terpenuhi sehingga situasi keamanan bisa menjadi aman dan terkendali.
Baca juga: Kalteng tetapkan tanggap darurat untuk optimalkan penanganan karhutla
Ditambahkannya, untuk menjaga situasi, Polda Kalimantan Tengah sudah menyiapkan personel tambahan yang siap diperbantukan kapan saja, yakni dari Polres Katingan, Polres Kotawaringin Timur dan Polda Kalimantan Tengah.
Erlan kembali menegaskan bahwa situasi dan kondisi saat ini masih kondusif, aman dan terkendali. Dia tidak menampik informasi ada satu orang yang meninggal dan satu orang lainnya dirujuk ke Palangka Raya.
"Kami masih menunggu informasi dari dokter di RS Bhayangkara. Mudah-mudahan tidak begitu parah. Untuk korban (meninggal), saat ini sedang dilaksanakan otopsi nanti kita lihat hasilnya, meninggal karena apa.
Perkembangannya nanti akan disampaikan oleh ahli yang berkaitan dengan otopsi," demikian Erlan.
Sementara itu Gubernur Sugianto Sabran belum mau memberi komentar banyak terkait masalah ini. Usai rapat, dia hanya menyatakan bahwa sudah ada hasil terkait masalah tersebut.
"Kami sudah ada keputusan, tapi saya mau ke Bangkal. Nanti kami sampaikan," ujar Sugianto singkat.
Seperti diketahui, masalah ini terkait tuntutan plasma kebun kelapa sawit oleh warga kepada PT HMBP. Bentrok tidak terelakkan pada Sabtu (7/10) hingga dikabarkan membuat seorang warga meninggal dunia diduga akibat luka tembak, sedangkan satu orang lainnya dirujuk RS Bhayangkara di Kota Palangka Raya.
Baca juga: Penerbangan Sampit-Surabaya dibatalkan akibat asap
Baca juga: Kotim ikuti 9 cabang lomba di MTQ Korpri Kalteng
Baca juga: Polda Kalteng jelaskan kronologis bentrok di kebun sawit menimbulkan korban