Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Jati Asmoro meminta kepolisian dan pemerintah melalui Satpol PP menertibkan aksi balapan liar yang kian marak terjadi.
"Maraknya aksi balap liar di Palangka Raya mulai meresahkan masyarakat. Selain mengganggu pengguna jalan lain, kegiatan ini juga mengancam ketertiban serta keselamatan para pelaku maupun warga sekitar," katanya di Palangka Raya, Senin.
Dia menilai, maraknya aksi balapan liar tersebut dikarenakan banyak anak-anak muda memiliki adrenalin tinggi dan rasa ingin tahu yang besar, sehingga mereka kerap tertarik mengikuti berbagai kegiatan.
Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah kota dan kepolisian mengumpulkan komunitas motor guna membina dan berdiskusi mengenai solusi yang lebih aman dan positif.
“Salah satu solusinya bisa dengan mengadakan fun race di sirkuit atau membuat kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan tidak membahayakan banyak orang,” ucapnya.
Baca juga: Pengadilan Tinggi Palangka Raya sukses penuhi delapan IKU, torehkan capaian kinerja 104,63 persen
Jati melanjutkan, jika fun race telah dilaksanakan namun masih terdapat aksi balapan liar, maka pemerintah kota dan kepolisian harus memberikan efek jera kepada para pelaku.
Dengan demikian pengguna jalan di Palangka Raya tak perlu lagi khawatir akibat aksi balapan liar yang ugal-ugalan dan membahayakan nyawa tersebut.
“Mereka bisa diperiksa kelengkapan surat-surat kendaraannya. Jika tidak lengkap, polisi dan pemerintah harus memberikan sanksi yang sesuai agar ada pembelajaran,” ujarnya.
Politisi dari partai Gerindra ini juga menekankan, pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam aksi berbahaya tersebut.
Dia menilai, upaya orang tua yang seharusnya tidak memberikan izin kepada anaknya untuk mengendarai sepeda motor sebelum cukup umur, merupakan kunci utama agar anak tidak terlibat dalam aksi balapan liar.
“Kalau kita lihat kan sekarang banyak anak di bawah umur yang sudah mengendarai sepeda motor. Sering kita lihat di jalanan anak-anak yang masih menggunakan seragam SMP sudah mengendarai sepeda motor dengan kecepatan yang tinggi. Ini kan membahayakan," demikian Jati.
Baca juga: Harga pangan di Palangka Raya tetap stabil jelang Ramadhan
Baca juga: BPBD: Belasan pohon tumbang di Palangka Raya akibat cuaca ekstrem
Baca juga: Pelaksanaan MBG 16 sekolah di Palangka Raya berjalan lancar