Sampit (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah belum berakhir dengan peningkatan kebakaran beralih ke wilayah selatan atau pesisir.
"Kami sedang fokus di wilayah selatan. Sejak kemarin ada 12 orang personel kami yang menginap untuk menangani kebakaran lahan di Kecamatan Teluk Sampit," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Sesuai prakiraan yang disampaikan perwakilan Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur saat rapat evaluasi di kantor BPBD pekan lalu, tingkat kerawanan kekeringan meningkat di wilayah selatan.
Hal ini mengisyaratkan bahwa potensi kebakaran lahan di wilayah yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut itu juga meningkat.
Laporan kebakaran lahan beberapa hari terakhir memang meningkat di Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Kejadian yang cukup banyak yaitu di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.
Baca juga: Penerbangan di Sampit kembali normal
Bahkan Multazam menduga, asap yang masih menyelimuti Kota Sampit berasal dari wilayah selatan. Hal itu berdasarkan hasil pantauan bahwa belum ada lagi terpantau kebakaran lahan di Sampit setelah hujan deras terjadi beberapa hari terakhir, namun faktanya asap masih pekat sehingga membuat kualitas udara masih berada pada level tidak sehat.
Pekatnya asap juga mulai mengganggu transportasi udara. Seperti pada Minggu (8/10) siang, pesawat tujuan Surabaya batal diberangkatkan karena jarak pandang di landasan pacu terganggu asap, sehingga keberangkatan pesawat tersebut dijadwal ulang dan diberangkatkan pada Senin siang.
Kebakaran lahan di wilayah selatan menjadi perhatian serius untuk segera ditangani. Untuk itulah BPBD mengirim tim yang bahkan melakukan pemadaman hingga malam hari lantaran kebakaran terjadi dekat dengan jalan.
"Hari ini hujan, tapi di Teluk Sampit tidak ada hujan. Di sana masih terjadi kebakaran lahan, sementara di dalam kota sudah berkurang. Makanya sekarang upaya pemadaman karhutla kami perkuat ke wilayah selatan," tegas Multazam.
Multazam mengimbau seluruh masyarakat untuk membantu menanggulangi karhutla dan asap yang terjadi saat ini. Selain tidak membakar lahan, masyarakat juga bisa membantu dengan memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di sekitar mereka sehingga tidak sampai meluas dan tidak terkendali.
Baca juga: Realisasi belanja dan pendapatan Pemkab Kotim belum mencapai target
Baca juga: Gerdayak fokus bantu peningkatan SDM masyarakat
Baca juga: Matra Kalteng bantu pelestarian adat dan budaya
Berita Terkait
Disdik Kotim: Pendidikan antikorupsi penting diberikan sejak dini ke peserta didik
Jumat, 8 November 2024 18:51 Wib
Tinjau TPA, DPRD Kotim dapati kekurangan sarpras jadi kendala
Jumat, 8 November 2024 6:30 Wib
DPRD Kotim dorong revitalisasi pasar PPM dan PIM
Jumat, 8 November 2024 6:10 Wib
Halikinnor-Irawati pastikan tingkatkan dukungan untuk sektor pertanian
Kamis, 7 November 2024 21:58 Wib
Disdik Kotim segera tindak lanjuti insiden sekolah tertimpa pohon tumbang
Kamis, 7 November 2024 18:02 Wib
Sebanyak 101 Kepala Sekolah di Kotim mendapat edukasi antikorupsi
Kamis, 7 November 2024 17:23 Wib
TPS liar bermunculan, DPRD Kotim pertanyakan keseriusan pemkab atasi sampah
Kamis, 7 November 2024 6:33 Wib
Enam rekomendasi DPRD terkait pelayanan RSUD dr Murjani Sampit
Kamis, 7 November 2024 5:54 Wib