OJK Kalteng tingkatkan edukasi masyarakat sambut Bulan Inklusi Keuangan

id ojk kalteng, otto fitriandy, literasi keuangan, inklusi keuangan, kalteng, kalimantan tengah, bik 2023, bulan inklusi ke

OJK Kalteng tingkatkan edukasi masyarakat sambut Bulan Inklusi Keuangan

Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy. ANTARA/Muhammad Arif Hidayat

Palangka Raya, Kalteng (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah menggiatkan edukasi keuangan kepada berbagai kalangan masyarakat dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan 2023.

Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah Otto Fitriandy di Palangka Raya, Kalteng, Rabu, menjelaskan edukasi keuangan bertujuan untuk meningkatkan literasi maupun inklusi keuangan masyarakat.

"OJK menggiatkan edukasi dengan menyasar berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pelaku usaha, aparatur pemerintah, serta lainnya," jelasnya.

Berbagai kegiatan edukasi dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan terkait, mulai dari pemerintah daerah, perbankan, hingga kalangan swasta.

Adapun sejumlah edukasi yang baru saja terlaksana, di antaranya sosialisasi dan edukasi keuangan kepada mahasiswa Universitas Darwan Ali di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang diselenggarakan bersama Bank Kalteng.

Baca juga: Pelabuhan perikanan di Seruyan jadi pusat pengembangan masyarakat nelayan

Kemudian edukasi literasi dan inklusi keuangan bersama Asuransi Astra serta kegiatan-kegiatan edukatif lainnya.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Edukasi Keuangan 2022, tingkat Indeks Inklusi Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah berada di angka 81,30 persen dan Indeks Literasi Keuangan sebesar 32,73 persen.

Dari hasil survei 2022 tersebut jika dibandingkan dengan survei pada 2019, terdapat peningkatan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 6,5 persen, tetapi terdapat penurunan pada tingkat literasi sebesar 3,49 persen. Hal ini yang membuat gap yang semakin tinggi antara indeks inklusi dan literasi keuangan yaitu sebesar 48,57 persen.

"Oleh karena itu, kami juga berharap program yang direncanakan tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan, namun diiringi dengan tingkat pemahaman atau literasi keuangan, agar program yang telah diinisiasi benar-benar dipahami masyarakat," jelasnya.

Selain itu, sekaligus sebagai upaya memperkecil risiko adanya wanprestasi di masa mendatang, maupun mencegah penurunan kepuasan serta keyakinan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan ke depan.

Baca juga: Gubernur Kalteng ajak masyarakat jaga situasi daerah sambut Pemilu 2024

Baca juga: Pemprov Kalteng bahas sejumlah hal strategis dalam 'Hasupa Hasambewa'

Baca juga: Pemprov Kalteng laksanakan GPM pastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi