Ratusan warga Kapuas antusias mengikuti tradisi Baayun
Kuala Kapuas (ANTARA) - Ratusan warga di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah sangat antusias mengikuti Baayun, Tasmiyah dan Tampung Tawar sebagai tradisi lokal turun-temurun yang dilaksanakan secara massal.
“Kegiatan ini dalam rangka peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW,” kata Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Kapuas, Kisnawati Rifa’I di sela kegiatan, Kuala Kapuas, Kamis.
Jumlah peserta yang mengikuti agenda tahunan yang dilaksanakan Ipemi bekerja sama dengan Majelis Talim Daruzzahro Kapuas tersebut, yakni sebanyak 400 peserta, terdiri dari peserta Baayun 350 peserta dan Tasmiyah 50 peserta.
“Kegiatan ini rutin kita laksanakan, dan ini sudah yang ke enam kalinya kita melaksanakan di Majelis Talim Daruzzahro Kapuas,” katanya.
Antusiasme warga dalam kegiatan ini terbukti, karena kegiatan tidak hanya diikuti warga di Kota Kapuas dan sekitarnya, bahkan ada peserta dari kecamatan hingga desa yang ada di daerah setempat.
"Ada peserta yang Baayun tidak hanya anak-anak, tapi juga yang sudah lanjut usia ikut serta, maka panitia harus menambah kembali jumlah ayunan sesuai kebutuhan para peserta," tuturnya.
Baca juga: Rencana merevitalisasi jembatan Kayu Mandomai tidak ganggu APBD Kapuas
Tak hanya baayun massal, kegiatan juga dirangkai dengan tabligh akbar dengan menghadirkan Habib Alwi Assegaf, Ustaz Abdul Ghani, Guru Mulkani Al Banjari dan Ustadz Rahmat Hidayat, dengan tausiahnya menguraikan perayaan maulid dan esensi dari perayaan maulid sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW dan syiar agama.
Kegiatan juga dirangkaikan peletakan batu pertama pembangunan Majelis Talim Daruzzahro Kuala Kapuas.
Tujuan tradisi Baayun, Tasmiyah serta Tampung Tawar ini adalah agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa jika sudah besar nanti, diharapkan dapat mengikuti ketauladanan Nabi Muhammad SAW dan berbakti kepada kedua orang tua.
"Baayun anak diiringi syair maulid yang memang secara tradisi telah dilaksanakan dari nenek moyang kita, dilaksanakan di bulan Rabiul Awal, juga sebagai bentuk tanda syukur atas kelahiran Rasulullah SAW," demikian Kisnawati Rifa’i.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku menyetubuhi anak di bawah umur di Kapuas
Baca juga: Pekerja rentan jadi perhatian Pemkab Kapuas dan BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Pemusnahan 797,16 gram sabu di Kapuas
“Kegiatan ini dalam rangka peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW,” kata Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Kapuas, Kisnawati Rifa’I di sela kegiatan, Kuala Kapuas, Kamis.
Jumlah peserta yang mengikuti agenda tahunan yang dilaksanakan Ipemi bekerja sama dengan Majelis Talim Daruzzahro Kapuas tersebut, yakni sebanyak 400 peserta, terdiri dari peserta Baayun 350 peserta dan Tasmiyah 50 peserta.
“Kegiatan ini rutin kita laksanakan, dan ini sudah yang ke enam kalinya kita melaksanakan di Majelis Talim Daruzzahro Kapuas,” katanya.
Antusiasme warga dalam kegiatan ini terbukti, karena kegiatan tidak hanya diikuti warga di Kota Kapuas dan sekitarnya, bahkan ada peserta dari kecamatan hingga desa yang ada di daerah setempat.
"Ada peserta yang Baayun tidak hanya anak-anak, tapi juga yang sudah lanjut usia ikut serta, maka panitia harus menambah kembali jumlah ayunan sesuai kebutuhan para peserta," tuturnya.
Baca juga: Rencana merevitalisasi jembatan Kayu Mandomai tidak ganggu APBD Kapuas
Tak hanya baayun massal, kegiatan juga dirangkai dengan tabligh akbar dengan menghadirkan Habib Alwi Assegaf, Ustaz Abdul Ghani, Guru Mulkani Al Banjari dan Ustadz Rahmat Hidayat, dengan tausiahnya menguraikan perayaan maulid dan esensi dari perayaan maulid sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW dan syiar agama.
Kegiatan juga dirangkaikan peletakan batu pertama pembangunan Majelis Talim Daruzzahro Kuala Kapuas.
Tujuan tradisi Baayun, Tasmiyah serta Tampung Tawar ini adalah agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa jika sudah besar nanti, diharapkan dapat mengikuti ketauladanan Nabi Muhammad SAW dan berbakti kepada kedua orang tua.
"Baayun anak diiringi syair maulid yang memang secara tradisi telah dilaksanakan dari nenek moyang kita, dilaksanakan di bulan Rabiul Awal, juga sebagai bentuk tanda syukur atas kelahiran Rasulullah SAW," demikian Kisnawati Rifa’i.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku menyetubuhi anak di bawah umur di Kapuas
Baca juga: Pekerja rentan jadi perhatian Pemkab Kapuas dan BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Pemusnahan 797,16 gram sabu di Kapuas