Waspadai wabah DBD di Palangka Raya saat musim hujan

id DBD ,Legislator Kota Palangka Raya,Jekan Raya ,Sigit Widodo

Waspadai wabah DBD di Palangka Raya saat musim hujan

Legislator Kota Palangka Raya Sigit Widodo. ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit Widodo meminta masyarakat untuk mewaspadai bahaya wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim hujan yang saat ini mulai terjadi di daerah setempat.

"Mari kita biasakan pola hidup sehat dengan membersihkan sampah di sekeliling rumah atau di komplek perumahan kita, dengan tujuan untuk mengantisipasi munculnya sarang nyamuk DBD saat musim hujan nantinya," kata Sigit Widodo di Palangka Raya, Minggu.

Ia menuturkan, kegiatan gotong royong harus kembali diaktifkan oleh masyarakat dengan tujuan untuk membersihkan komplek perumahan warga. apabila hal tersebut terus dilaksanakan, tentunya wabah yang selama ini bisa membahayakan kesehatan manusia tidak akan berkembang.

Maka dari itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) harus benar-benar mengatur untuk musyawarah untuk melaksanakan kegiatan gotong royong yang tujuannya untuk menjauhkan kompleks dari sumber-sumber penyakit yakni wabah DBD.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar rutin dalam melakukan hal tersebut, selain membiasakan pola hidup sehat juga perlu melaksanakan kegiatan bersih-bersih komplek untuk menghindari hal tersebut," ungkapnya.

Legislator yang tergabung di Komisi C DPRD Kota Palangka Raya itu menambahkan, kondisi Kota Palangka Raya sudah tidak diselimuti asap akibat kebakaran hutan. Bahkan dengan kondisi udara yang segar tersebut, maka masyarakat juga nyaman untuk beraktivitas di luar rumah.

"Salah satunya melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan komplek perumahan mereka masing-masing, agar terhindar dari wabah yang bisa merenggut nyawa manusia," ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun, sejumlah komplek perumahan warga yang berada di daerah Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya sangat aktif melaksanakan gotong royong.

Bahkan mereka menjadwalkan dalam satu bulan dua kali, sehingga komplek pemukiman warga benar-benar bersih dan terlihat tidak kumuh.