"Posisi duduk dan posisi kita di depan komputer harus ergonomis, tepat sesuai. Jadi, duduk tegak, jangan bungkuk lalu jarak dan layar baiknya jaraknya satu tangan kita," kata Anggi dalam HealthTalk Webinar yang digelar RS Medistra, Kamis.
Ia mengatakan posisi duduk tersebut bisa membantu mencegah Computer vision syndrome atau CVS yang merupakan kumpulan gangguan ataupun gejala akibat peningkatan penggunaan gawai jangka panjang.
Selain itu, dia juga menyarankan orang-orang untuk mengikuti aturan "20-20-20", yakni beristirahat setiap 20 menit selama 20 detik dan melihat sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter. Cara ini dikatakan dapat sangat membantu mencegah dan mengurangi CVS.
Baca juga: Pentingnya posisi duduk yang ergonomis saat bekerja
"Atau setiap 2 jam kita istirahatkan mata kita untuk tidak lihat gadget selama 12 menit," tutur Lulusan Universitas Indonesia ini.
Hal lain yang juga dapat dilakukan untuk mengurangi CVS yakni menyesuaikan penerangan di ruangan atau penerangan di gawai. Dia menyarankan agar jangan ada pencahayaan dari belakang yang memantul ke perangkat gawai semisal laptop.
"Brightness-nya (laptop atau gawai) juga diatur jangan terlalu terang," kata Anggi yang mengatakan air mata buatan juga bisa membantu mengurangi CVS.
Anggi mengatakan kesehatan mata khususnya saat orang-orang berkegiatan di dalam ruangan terkait erat dengan penggunaan gawai baik untuk keperluan bekerja ataupun mencari hiburan.
"Jadi seharian office hour kita bisa 8 jam, full main handphone di rumah, saat mau tidur juga buka sosial media, hiburannya buka Instagram, TikTok dan sebagainya," kata dia.
Dia merujuk data terakhir mengungkapkan terdapat sekitar 68 juta kasus CVS di dunia dan diperkirakan setiap tahunnya angka ini akan bertambah. Sebanyak 75 -90 persen dari pengguna komputer mengalami CVS.
Baca juga: Posisi duduk yang harus dihindari penderita nyeri pinggang
Baca juga: Posisi duduk ini bisa tingkatkan tekanan darah
Baca juga: Posisi duduk berikut dapat perbaiki mood Anda