Ekonomi Kalteng tumbuh 3,74 persen pada triwulan III tahun 2023
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat ekonomi di provinsi setempat pada triwulan III tahun 2023 terhadap triwulan III tahun 2022 (y-on-y), mengalami pertumbuhan sebesar 3,74 persen.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi itu dari kategori perdagangan besar dan Eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang memberikan andil 0,98 persen, diikuti Konstruksi 0,97 persen, serta transportasi dan pergudangan 0,48 persen.
"Untuk lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni, jasa perusahaan 23,74 persen, diikuti konstruksi 11,73 persen, serta pengadaan listrik dan gas 10,21 persen," beber dia.
Meski begitu, dirinya mengakui terdapat tiga lapangan usaha di provinsi ini yang mengalami kontraksi. Ketiga lapangan usaha itu, yakni administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib terkontraksi 0,71 persen, pertambangan dan penggalian terkontraksi 0,52 persen, serta Industri Pengolahan terkontraksi 0,43 persen.
Eko mengatakan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalteng menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III tahun 2023 didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,15 persen, diikuti Industri Pengolahan 14,65 persen, serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 12,74 persen, baru diikuti enam lapangan usaha lainnya.
"Jadi, ketiga lapangan usaha itu memiliki peranan hampir setengah perekonomian provinsi ini atau sekitar 49,54 persen," ungkap dia.
Baca juga: Beras dan daging ayam ras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Oktober 2023
Berdasarkan data BPS Kalteng, ekonomi provinsi ini pada triwulan III-2023 tumbuh 0,43 persen dibandingkan triwulan II-2023 (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi 21,12 persen, diikuti jasa perusahaan 8,40 persen, serta informasi dan komunikasi 4,02 persen. Sementara lapangan usaha jasa Lainnya, yakni industri pengolahan mengalami kontraksi 15,86 persen, transportasi 7,65 persen, dan pergudangan 5,28 persen.
Untuk ekonomi Kalteng dari triwulan I sampai III tahun 2023 secara kumulatif dibandingkan dengan triwulan I sampai III tahun 2022, tumbuh 3,30 persen. Dari seluruh lapangan usaha, hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi 12,80 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik an gas 10,67 persen, diikuti oleh konstruksi 10,58 persen. Sementara lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta industri pengolahan yang memiliki peran dominan terhadap perekonomian Kalteng mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 4,22 dan 5,51 persen.
Baca juga: Frekuensi kunjungan kapal laut dari dan ke Kalteng alami peningkatan
Baca juga: Kunjungan kapal laut ke sejumlah pelabuhan di Kalteng alami peningkatan
Baca juga: Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Kalteng mencapai 56,19 persen
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi itu dari kategori perdagangan besar dan Eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang memberikan andil 0,98 persen, diikuti Konstruksi 0,97 persen, serta transportasi dan pergudangan 0,48 persen.
"Untuk lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni, jasa perusahaan 23,74 persen, diikuti konstruksi 11,73 persen, serta pengadaan listrik dan gas 10,21 persen," beber dia.
Meski begitu, dirinya mengakui terdapat tiga lapangan usaha di provinsi ini yang mengalami kontraksi. Ketiga lapangan usaha itu, yakni administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib terkontraksi 0,71 persen, pertambangan dan penggalian terkontraksi 0,52 persen, serta Industri Pengolahan terkontraksi 0,43 persen.
Eko mengatakan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalteng menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III tahun 2023 didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,15 persen, diikuti Industri Pengolahan 14,65 persen, serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 12,74 persen, baru diikuti enam lapangan usaha lainnya.
"Jadi, ketiga lapangan usaha itu memiliki peranan hampir setengah perekonomian provinsi ini atau sekitar 49,54 persen," ungkap dia.
Baca juga: Beras dan daging ayam ras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Oktober 2023
Berdasarkan data BPS Kalteng, ekonomi provinsi ini pada triwulan III-2023 tumbuh 0,43 persen dibandingkan triwulan II-2023 (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi 21,12 persen, diikuti jasa perusahaan 8,40 persen, serta informasi dan komunikasi 4,02 persen. Sementara lapangan usaha jasa Lainnya, yakni industri pengolahan mengalami kontraksi 15,86 persen, transportasi 7,65 persen, dan pergudangan 5,28 persen.
Untuk ekonomi Kalteng dari triwulan I sampai III tahun 2023 secara kumulatif dibandingkan dengan triwulan I sampai III tahun 2022, tumbuh 3,30 persen. Dari seluruh lapangan usaha, hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi 12,80 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik an gas 10,67 persen, diikuti oleh konstruksi 10,58 persen. Sementara lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta industri pengolahan yang memiliki peran dominan terhadap perekonomian Kalteng mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 4,22 dan 5,51 persen.
Baca juga: Frekuensi kunjungan kapal laut dari dan ke Kalteng alami peningkatan
Baca juga: Kunjungan kapal laut ke sejumlah pelabuhan di Kalteng alami peningkatan
Baca juga: Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Kalteng mencapai 56,19 persen