Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah melakukan mitigasi bencana di sejumlah wilayah yang dianggap rawan banjir.
Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kota Palangka Raya Berlianto di Palangka Raya, Jumat, mengakui bahwa banyak sekali titik-titik wilayah yang sering mengakibatkan banjir baik akibat air hujan ataupun luapan sungai yang berada di daerah itu.
"Berdasarkan informasi dari BMKG setempat yang kami dapatkan pada minggu ketiga November sampai 31 Desember 2023 daerah kita akan diguyur hujan, maka dari itu kami melakukan mitigasi bencana banjir yang ada di sejumlah titik di kota ini agar tidak terjadi banjir akibat genangan air hujan dan lain sebagainya," kata Berlianto.
Dia menjelaskan, jalur yang rawan terjadi banjir akibat air hujan yang turun dengan intensitas tinggi yakni di kawasan Jalan Rinjani, Lawu, Patih Rumbih Jalan Jati dan beberapa titik lainnya di kawasan Kecamatan Pahandut yang sedimen di drainasenya perlu dibersihkan.
Tidak hanya itu, mereka juga mengingatkan terhadap warga yang berada di kawasan bantaran Sungai Kahayan seperti kawasan Komplek Perumahan Jalan Mendawai, pelatuk, Jalan Danau Rangas, Jalan Rindang Banua serta beberapa tempat lainnya yang juga menjadi langganan banjir.
"Upaya kami selain mensosialisasikan terkait bahaya banjir musiman tersebut, kami juga mengingatkan warga agar mewaspadai adanya kabel listrik jangan sampai terendam air banjir yang nantinya dapat memakan korban kalau hal tersebut lalai," ungkapnya.
Berlianto juga menyarankan kepada masyarakat yang sering menjadi langganan banjir, terkhusus akibat tidak berfungsinya drainase dengan baik di sekitar rumahnya agar segera dibersihkan.
Jangan sampai pendangkalan akibat sedimen-sedimen dalam drainase tersebut, malah membuat tidak nyaman warga ketika menghadapi musim hujan.
"Mari bersihkan drainase di sekitar rumah kita, kemudian jangan sampai hal tersebut malah menjadi penyebab banjir. Kemudian terkait warga di pinggiran Sungai Kahayan juga wajib mewaspadai bencana banjir yang kapan saja bisa melanda mereka, karena mereka bermukim berada di kawasan rendah," demikian Berlianto.