Belum sempat bongkar kapal bermuatan pupuk terbakar

id Belum sempat bongkarkapal bermuatan pupuk terbakar, kalteng, kobar, Kotawaringin Barat, pelabuhan kumai

Belum sempat bongkar kapal bermuatan pupuk terbakar

Anggota Damkar Kobar saat memadamkan kebakaran KM Cahaya Mulia 2 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Senin (20/11/2023) ANTARA/Damkar Kobar

Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menangani kebakaran Kapal Motor (KM) Cahya Mulia 2 di sekitar Pelabuhan Pariwisata Tanjung Puting, Kecamatan Kumai.

"Pada pukul 05.25 WIB kami menerima laporan bahwa telah terjadi kebakaran kapal di sekitaran pelabuhan. Kami langsung meluncurkan satu unit mobil pemadam kebakaran bersama tiga anggota kita," kata Kepala Bidang Pemadaman Penyelamatan dan Sarana Prasarana Damkar Kobar Dwi Agus Suhartono, Senin.

Agus mengatakan, pada pukul 05.40 WIB unit yang diluncurkan oleh pihaknya tiba di lokasi, namun lokasi kapal terbakar tersebut sudah bergeser ke arah Sungai Kumai. Kapal terbawa arus dan diarahkan oleh kapal tugboat yang ada di sekitar Pelabuhan Panglima Utar Kumai.

"Dalam penanganan kebakaran kapal ini kita bekerjasama dengan TNI AL, Polair Polres Kobar, KPLP dan Basarnas," ucapnya.

Baca juga: Masyarakat antusias saksikan pembukaan MTQH Kalteng

Agus menjelaskan, anggota Damkar bersama Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kumai menggunakan kapal menuju ke lokasi tempat KM Cahaya Mulia 2 bergeser.

"Sesampainya di lokasi tersebut, kita langsung melakukan pemadaman, kurang lebih dua jam tiga puluh menit. Pada pukul 08.46 WIB anggota kita di lokasi kita tarik untuk balik kanan, mengingat kondisi kapal KM Cahaya Mulia 2 yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilanjutkan pemadaman," ungkapnya.

Agus mengungkapkan, menurut informasi kapal tersebut bermuatan pupuk. Kapal sudah berada di pelabuhan sekitar dua hari, dan belum sempat dilakukan pembongkaran.

"Sampai saat ini belum tahu penyebab dari terjadinya kebakaran tersebut. Ada 10 ABK (anak buah kapal) bersama nakhoda kapal. Alhamdulillah semuanya dinyatakan selamat," demikian Dwi Agus Suhartono.

Baca juga: Hadiah umrah disiapkan untuk juara MTQH Kalteng

Baca juga: Gubenur Kalteng berharap MTQH menjadi perekat di tengah keberagaman

Baca juga: Wagub Kalteng: Pawai taaruf MTQH sarana mempererat silaturahim