Penerbangan perdana TransNusa di Kotim berpotensi tertunda
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor menyampaikan bahwa penerbangan perdana pesawat dari Maskapai TransNusa di Bandaran Haji Asan Sampit yang awalnya direncanakan pada 1 Desember 2023 nanti berpotensi tertunda.
“Memang kita berharap TransNusa segera terbang di Kotim, tapi ternyata saya menerima laporan bahwa sampai saat ini pesawatnya belum datang, jadi rencana 1 Desember itu bisa tidak jadi,” beber Halikinnor di Sampit, Kamis.
Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya pada forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2025-2045 di Aula Sei Mentaya, Kantor Bappelitbangda Kotim.
Acara itu dihadiri oleh Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson beserta jajaran, Kapolres Kotim AKPB Sarpani, Sekda Kotim Fajrurrahman, organisasi perangkat daerah (OPD) Kotim, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan lain-lain.
Halikinnor menuturkan, rencana awalnya 1 Desember maskapai baru tersebut sudah beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit atau istilahnya buka bungkus. Sebelum resmi beroperasi, maskapai beserta dengan pesawat seharusnya sudah berada di Kotim untuk melakukan penyesuaian dan lain-lain yang tentunya membutuhkan waktu.
Namun, nampaknya rencana tak berjalan sesuai harapan, karena pesawat yang dinanti belum juga tiba. Kendati demikian, ia menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan berkoordinasi dengan Kepala Bandara Haji Asan Sampit untuk terus menindaklanjuti ke maskapai yang bersangkutan.
Baca juga: UMK Kotim 2024 naik menjadi Rp3,3 juta
“Kami berharap ini jangan sampai gagal, karena kita memang membutuhkan penambahan penerbangan,” ucapnya.
Sekira tiga pekan yang lalu, Halikinnor menyampaikan bahwa akan ada satu maskapai yang ikut meramaikan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit, yakni Maskapai TransNusa dari PT TransNusa Aviation Mandiri.
Maskapai TransNusa termasuk maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang kini telah melayani berbagai rute di Indonesia.
Pesawat dari Maskapai TransNusa yang akan beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit rencananya adalah pesawat jet bisnis jenis ARJ21 yang bisa menampung hingga 90 penumpang.
Rencananya pesawat ini akan melayani 4 rute dengan perjalanan pulang pergi (PP) setiap hari. Yakni rute Sampit-Jakarta, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, dan Sampit-Banjarmasin. Keempat rute ini dipilih karena dinilai paling ramai dan diperlukan oleh masyarakat maupun dunia usaha dan jasa.
Dengan penambahan maskapai penerbangan ini, Halikinnor berharap bisa membantu mobilitas kelancaran masyarakat, khususnya melalui jalur udara.
Sedangkan, saat ini hanya ada dua maskapai penerbangan yang aktif di bandara satu-satunya di Kotim tersebut. Yakni Maskapai Nam Air dengan rute Sampit-Jakarta dan Maskapai Wings Air dengan rute Sampit-Surabaya.
Baca juga: Pabrik pakan ikan di Kotim rampung, siap diresmikan awal 2024
Baca juga: APBD Kotim 2024 diketok dengan nilai mencapai Rp2,4 triliun
Baca juga: Dinas Pekerjaan Umum Kotim dipecah menjadi dua OPD
“Memang kita berharap TransNusa segera terbang di Kotim, tapi ternyata saya menerima laporan bahwa sampai saat ini pesawatnya belum datang, jadi rencana 1 Desember itu bisa tidak jadi,” beber Halikinnor di Sampit, Kamis.
Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya pada forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2025-2045 di Aula Sei Mentaya, Kantor Bappelitbangda Kotim.
Acara itu dihadiri oleh Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson beserta jajaran, Kapolres Kotim AKPB Sarpani, Sekda Kotim Fajrurrahman, organisasi perangkat daerah (OPD) Kotim, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan lain-lain.
Halikinnor menuturkan, rencana awalnya 1 Desember maskapai baru tersebut sudah beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit atau istilahnya buka bungkus. Sebelum resmi beroperasi, maskapai beserta dengan pesawat seharusnya sudah berada di Kotim untuk melakukan penyesuaian dan lain-lain yang tentunya membutuhkan waktu.
Namun, nampaknya rencana tak berjalan sesuai harapan, karena pesawat yang dinanti belum juga tiba. Kendati demikian, ia menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan berkoordinasi dengan Kepala Bandara Haji Asan Sampit untuk terus menindaklanjuti ke maskapai yang bersangkutan.
Baca juga: UMK Kotim 2024 naik menjadi Rp3,3 juta
“Kami berharap ini jangan sampai gagal, karena kita memang membutuhkan penambahan penerbangan,” ucapnya.
Sekira tiga pekan yang lalu, Halikinnor menyampaikan bahwa akan ada satu maskapai yang ikut meramaikan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit, yakni Maskapai TransNusa dari PT TransNusa Aviation Mandiri.
Maskapai TransNusa termasuk maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang kini telah melayani berbagai rute di Indonesia.
Pesawat dari Maskapai TransNusa yang akan beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit rencananya adalah pesawat jet bisnis jenis ARJ21 yang bisa menampung hingga 90 penumpang.
Rencananya pesawat ini akan melayani 4 rute dengan perjalanan pulang pergi (PP) setiap hari. Yakni rute Sampit-Jakarta, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, dan Sampit-Banjarmasin. Keempat rute ini dipilih karena dinilai paling ramai dan diperlukan oleh masyarakat maupun dunia usaha dan jasa.
Dengan penambahan maskapai penerbangan ini, Halikinnor berharap bisa membantu mobilitas kelancaran masyarakat, khususnya melalui jalur udara.
Sedangkan, saat ini hanya ada dua maskapai penerbangan yang aktif di bandara satu-satunya di Kotim tersebut. Yakni Maskapai Nam Air dengan rute Sampit-Jakarta dan Maskapai Wings Air dengan rute Sampit-Surabaya.
Baca juga: Pabrik pakan ikan di Kotim rampung, siap diresmikan awal 2024
Baca juga: APBD Kotim 2024 diketok dengan nilai mencapai Rp2,4 triliun
Baca juga: Dinas Pekerjaan Umum Kotim dipecah menjadi dua OPD