Palangka Raya (ANTARA) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah (BKSDA Kalteng) bersama Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) Nyaru Menteng bersama sejumlah pihak terkait lain melepasliarkan delapan orang utan yang selesai direhabilitasi.
"Pada hari ini dilepasliarkan delapan orang utan ke hutan alami di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) wilayah kerja Resort Tumbang Hiran, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kasongan," kata Kepala BKSDA Kalteng Sadtata Noor Adirahmanta di Palangka Raya, Selasa.
Sebelum dilepasliarkan ke hutan TNBBBR, kedelapan orang utan yang terdiri dari tiga jantan dan lima betina ini menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Delapan orang utan ini akan diberangkatkan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng ke TNBBBR di Kabupaten Katingan melalui dua perjalanan ke lokasi pelepasliaran terpisah.
Perjalanan pertama menuju ke hutan di DAS Bemban membawa empat orang utan pada 12 Desember 2023 dan perjalanan kedua akan membawa empat orang utan ke hutan di DAS Hiran pada 14 Desember 2023.
"Hari ini menjadi momen penting di akhir tahun 2023 dengan pelepasliaran delapan orang utan ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya," katanya.
Baca juga: Mantan Bupati Kapuas beserta istri di vonis 5 dan 4 tahun penjara
Proses rehabilitasi yang panjang dan membutuhkan waktu bertahun-tahun menunjukkan besarnya investasi yang diperlukan dalam melatih satwa liar, yang memiliki DNA yang 97 persen serupa dengan manusia ini, untuk siap dilepasliarkan kembali dan hidup di alam liar.
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) Andi Muhammad Kadhafi mengatakan sejak 2016, kami secara strategis memilih DAS Hiran dan Bemban sebagai kawasan pelepasliaran orang utan.
Dia mengatakan, pihaknya menyadari orang utan Kalimantan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas hutan dan keutuhan ekosistem terutama di kawasan TNBBBR.
"Selama 8 tahun terakhir, Balai TNBBBR, BKSDA Kalimantan Tengah, dan Yayasan BOS telah berhasil mengembalikan 200 orang utan ke habitat aslinya. Dengan ditambahkannya 8 orang utan ini, maka total orang utan yang berhasil dilepasliarkan di kawasan TNBBBR mencapai 208," katanya.
Ketua Pengurus Yayasan BOS Jamartin Sihite mengatakan, pelepasliaran delapan orang utan ini merupakan hal yang sangat penting, menjadi yang kelima kali di tahun 2023 oleh Yayasan BOS bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Saat ini, sekitar 400 orang utan masih direhabilitasi oleh Yayasan BOS, dan sebagian besar diantaranya sudah siap untuk hidup bebas di hutan," katanya.
Baca juga: Warga Palangka Raya mengaku terbantu kemudahan program JKN
Baca juga: Pj Wali Kota ajak masyarakat Palangka Raya turut sukseskan Pemilu 2024
Baca juga: Legislator asal Kalteng: Waspadai bencana alam akibat cuaca ekstrem
Berita Terkait
Jokowi terima kunjungan bos Microsoft besok pagi
Senin, 29 April 2024 14:26 Wib
Jokowi akan menerima kunjungan bos Microsoft besok pagi
Senin, 29 April 2024 11:21 Wib
Pengelolaan dana BOS di Seruyan diingatkan agar transparan
Rabu, 6 Maret 2024 10:16 Wib
Guru di Bartim diharapkan bisa membuat RKAS dan laporan keuangan BOS
Jumat, 1 Maret 2024 6:57 Wib
Hakim vonis tiga terdakwa korupsi dana BOS Maluku Tengah 4-5 tahun penjara
Senin, 19 Februari 2024 18:34 Wib
Bareskrim: Dugaan korupsi dana BOS oleh Panji Gumilang
Jumat, 3 November 2023 15:51 Wib
BKSDA Kalteng-BOS sudah lepas liarkan 515 orang utan
Kamis, 17 Agustus 2023 6:59 Wib
Bos baru Hyundai Indonesia tanggapi mogoknya Ioniq 5 Sandiaga Uno
Senin, 7 Agustus 2023 16:07 Wib