Kotim kini mampu hasilkan durian termahal
Sampit (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kini mampu menghasilkan durian yang saat ini disebut-sebut masuk kelompok durian termahal yaitu jenis Musang King dan Black Stone atau Black Thorn.
"Jadi tidak hanya Malaysia, sekarang Sampit pun sudah bisa menghasilkan durian Musang King, bahkan juga ada Black Stone. Ini bukti nyata bahwa potensi pertanian kita juga besar," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Halikinnor bersama Sekretaris Daerah Fajrurrahman diajak ke kebun durian milik Sanggul Lumban Gaol di Jalan Jenderal Sudirman km 28 Sampit. Sanggul merupakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kotawaringin Timur, namun juga mulai menjalankan usaha pertanian.
Saat ini kebun buah milik Sanggul mulai menghasilkan. Durian kelas "premium" yang ditanamnya juga mulai berbuah dan hasilnya bagus.
Bupati Halikinnor memuji usaha kebun buah yang dirintis Sanggul. Bahkan menurutnya, kebun buah lebih besar hasilnya dibanding komoditas lain seperti berkebun kelapa sawit, karet dan rotan.
Dia mencontohkan, satu pohon durian bisa menghasilkan 20 sampai 30 buah setiap panen. Dengan jenis durian mahal yaitu Musang King dan Black Thorn yang harganya ratusan ribu per buah, maka hasilnya dipastikan akan sangat besar.
"Masyarakat jangan pesimis karena lahan satu atau dua hektare kalau memang pengelolaannya bagus seperti ini maka bisa menghasilkan pemasukan yang besar. Apa yang dilakukan Pak Sanggul bisa menjadi contoh. Ini nanti bisa membuat Pak Sanggul jadi miliarder," ujar Halikinnor yang kemudian diaminkan oleh Sanggul.
Baca juga: KPU Kotim rilis LADK Pemilu 2024, ini rinciannya
Halikinnor berkesempatan mencicipi durian mahal yang saat ini belum dipasarkan tersebut. Menurutnya, rasanya manis, legit dan daging duriannya tebal.
Halikinnor berharap keberhasilan Sanggul mengembangkan durian mahal asal Malaysia itu dapat memotivasi petani di daerah ini. Apalagi, Sanggul juga mempunyai niat untuk membantu masyarakat yang tertarik untuk menjalankan usaha serupa.
"Pak Sanggul bahkan membuka diri untuk berbagi ilmu dan tidak merahasiakannya. Ilmu ini mahal sekali karena orang bisa saja menanam durian tapi belum tentu bisa berbuah, apalagi untuk durian-durian jenis premium seperti ini. Harus menguasai caranya seperti bagaimana agar tidak diganggu hama," demikian Halikinnor.
Sementara itu Sanggul mengaku memilih durian jenis Musang King dan Black Stone karena harganya tinggi sehingga akan sangat menguntungkan. Dua durian ini merupakan jenis durian berasal dari Malaysia yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Musang King sudah lama dikenal sebagai durian mahal. Sementara itu Black Stone atau Black Thorn atau Ochee atau dikenal juga dengan sebutan durian hitam, saat ini harganya lebih mahal dibanding Musang King.
Sanggul bersyukur karena durian yang ditanamnya mulai berbuah. Dia berharap perkembangannya bagus sehingga dapat menghasilkan yang terbaik dan nilai ekonomi tinggi.
"Kita membuka diri bagi orang-orang yang ingin belajar seakan datang ke sini," demikian Sanggul Lumban Gaol.
Baca juga: Dinas Sumber Daya Air Kotim bangun pintu air di Sei Baamang
Baca juga: Pemkab lanjutkan peningkatan Jalan HM Arsyad Sampit
Baca juga: Pemkab Kotim pendekatan dengan warga untuk atasi kendala normalisasi sungai
"Jadi tidak hanya Malaysia, sekarang Sampit pun sudah bisa menghasilkan durian Musang King, bahkan juga ada Black Stone. Ini bukti nyata bahwa potensi pertanian kita juga besar," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Halikinnor bersama Sekretaris Daerah Fajrurrahman diajak ke kebun durian milik Sanggul Lumban Gaol di Jalan Jenderal Sudirman km 28 Sampit. Sanggul merupakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kotawaringin Timur, namun juga mulai menjalankan usaha pertanian.
Saat ini kebun buah milik Sanggul mulai menghasilkan. Durian kelas "premium" yang ditanamnya juga mulai berbuah dan hasilnya bagus.
Bupati Halikinnor memuji usaha kebun buah yang dirintis Sanggul. Bahkan menurutnya, kebun buah lebih besar hasilnya dibanding komoditas lain seperti berkebun kelapa sawit, karet dan rotan.
Dia mencontohkan, satu pohon durian bisa menghasilkan 20 sampai 30 buah setiap panen. Dengan jenis durian mahal yaitu Musang King dan Black Thorn yang harganya ratusan ribu per buah, maka hasilnya dipastikan akan sangat besar.
"Masyarakat jangan pesimis karena lahan satu atau dua hektare kalau memang pengelolaannya bagus seperti ini maka bisa menghasilkan pemasukan yang besar. Apa yang dilakukan Pak Sanggul bisa menjadi contoh. Ini nanti bisa membuat Pak Sanggul jadi miliarder," ujar Halikinnor yang kemudian diaminkan oleh Sanggul.
Baca juga: KPU Kotim rilis LADK Pemilu 2024, ini rinciannya
Halikinnor berkesempatan mencicipi durian mahal yang saat ini belum dipasarkan tersebut. Menurutnya, rasanya manis, legit dan daging duriannya tebal.
Halikinnor berharap keberhasilan Sanggul mengembangkan durian mahal asal Malaysia itu dapat memotivasi petani di daerah ini. Apalagi, Sanggul juga mempunyai niat untuk membantu masyarakat yang tertarik untuk menjalankan usaha serupa.
"Pak Sanggul bahkan membuka diri untuk berbagi ilmu dan tidak merahasiakannya. Ilmu ini mahal sekali karena orang bisa saja menanam durian tapi belum tentu bisa berbuah, apalagi untuk durian-durian jenis premium seperti ini. Harus menguasai caranya seperti bagaimana agar tidak diganggu hama," demikian Halikinnor.
Sementara itu Sanggul mengaku memilih durian jenis Musang King dan Black Stone karena harganya tinggi sehingga akan sangat menguntungkan. Dua durian ini merupakan jenis durian berasal dari Malaysia yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Musang King sudah lama dikenal sebagai durian mahal. Sementara itu Black Stone atau Black Thorn atau Ochee atau dikenal juga dengan sebutan durian hitam, saat ini harganya lebih mahal dibanding Musang King.
Sanggul bersyukur karena durian yang ditanamnya mulai berbuah. Dia berharap perkembangannya bagus sehingga dapat menghasilkan yang terbaik dan nilai ekonomi tinggi.
"Kita membuka diri bagi orang-orang yang ingin belajar seakan datang ke sini," demikian Sanggul Lumban Gaol.
Baca juga: Dinas Sumber Daya Air Kotim bangun pintu air di Sei Baamang
Baca juga: Pemkab lanjutkan peningkatan Jalan HM Arsyad Sampit
Baca juga: Pemkab Kotim pendekatan dengan warga untuk atasi kendala normalisasi sungai