Menurut laporan Variety, film dokumenter “I Am: Celine Dion” tidak akan berfokus pada kehidupan dan karier sang penyanyi, namun akan menyoroti kehidupannya sebagai penyintas kesehatan.
Ditangani oleh sutradara pemenang Emmy, Irene Taylor (“Hear And Now, Heart of The Country”), film dokumenter ini akan mencakup perjalanan satu tahun ketika Celine Dion membuka kehidupan pribadi untuk dinikmati penonton saat dia menghadapi kelainan saraf langka yang disebut stiff-person syndrome didiagnosis pada tahun 2022.
Baca juga: Celine Dion kembali tampil di depan umum setelah tiga setengah tahun
Dion telah membagikan sebuah pernyataan, seperti diberitakan Variety, berharap film dokumenter tersebut dapat membantu orang lain yang memiliki diagnosis yang sama.
"Beberapa tahun terakhir ini telah menjadi tantangan tersendiri bagi saya, perjalanan dari menemukan kondisi, hingga saya belajar bagaimana hidup dan mengelola hal itu," tulis Dion.
Sang penyanyi menyatakan seiring dengan perjalanan untuk melanjutkan karier, dirinya menyadari telah merindukan bertemu dengan para penggemar. Selama masa absen, Dion memutuskan untuk mendokumentasikan bagian hidupnya dan mencoba meningkatkan kesadaran akan kondisi yang tidak banyak diketahui untuk membantu orang lain yang memiliki diagnosis sama.
Sejak mengungkapkan diagnosis terhadap kondisi kesehatannya, Celine Dion terpaksa membatalkan jadwal tur “Courage” tahun 2024. Pada saat itu, Dion membagikan video di media sosial yang menjelaskan bagaimana penyakitnya tidak hanya mempengaruhi kemampuannya untuk tampil, namun juga kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Gangguan neurologis langka, Celine Dion batalkan semua konser
"Kejang-kejang ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan saya. Terkadang menyebabkan kesulitan saat saya berjalan dan tidak memungkinkan saya untuk menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya," ujar Dion menjelaskan dengan berlinang air mata.
Pada bulan Desember tahun lalu, saudara perempuan Dion membagikan kabar tentang kesehatan sang penyanyi dan mengungkapkan bahwa kondisinya telah berkembang ke titik kehilangan kendali atas otot-ototnya.
"Dia bekerja keras, namun dia tidak memiliki kendali atas otot-ototnya. Yang membuat saya sedih adalah dia selalu disiplin dan bekerja keras. Ibu kami selalu mengatakan kepadanya, ‘Kamu akan melakukannya dengan baik, kamu akan melakukannya dengan benar”.
Dia menambahkan bahwa dalam "mimpi kami dan dia, tujuannya adalah untuk kembali ke panggung," namun, masih belum jelas seberapa besar kemungkinannya.
Baca juga: Debut film pertama Celine Dion "Love Again" komedi romantis
Baca juga: Celine Dion mengidap gangguan saraf langka
Baca juga: Ini alasan Celine Dion batalkan tur Amerika