Diagnosis tersebut muncul tak lama setelah raja berusia 75 tahun itu dirawat karena pembesaran prostat.
"Yang Mulia telah dirawat karena pembesaran prostat jinak. Selama intervensi inilah masalah terpisah yang menjadi perhatian dicatat dan kemudian didiagnosis sebagai bentuk kanker," kata juru bicara istana.
Baca juga: Patrick Stewart bicara tentang kembali hidupkan Professor X di 'Deadpool 3'
Sebuah pernyataan dari Istana Buckingham mengatakan bahwa Raja "hari ini telah memulai jadwal perawatan rutin, di mana dia telah disarankan oleh para dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik."
Menurut pernyataan tersebut, selama periode ini, Raja akan terus menjalankan urusan kenegaraan dan dokumen seperti biasa.
"Yang Mulia telah memilih untuk mengabarkan diagnosisnya guna mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik demi semua orang yang terkena dampak kanker di seluruh dunia," imbuhnya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengeluarkan sebuah pernyataan, mengatakan dirinya berharap agar Raja Charles segera pulih dan sembuh total.
"Saya yakin dia akan segera kembali sehat sepenuhnya dan saya tahu seluruh negeri ini akan mendoakannya," ujarnya.
Baca juga: BLACKPINK hadiri jamuan makan malam di Istana Buckingham
Raja melakukan perjalanan dari Sandringham di Norfolk ke London pada Senin pagi waktu setempat untuk memulai perawatan sebagai pasien rawat jalan. Dia terlihat di sebuah kebaktian gereja di Sandringham pada Minggu (4/2), di mana dia melambaikan tangan ke khalayak.
Sang raja berada di kediamannya di London pada malam ini, menurut Sky News. Tidak ada rincian lebih lanjut tentang stadium kanker atau prognosisnya.
Baca juga: Raja Charles dan Pangeran William tak mau komentari buku Pangeran Harry
Baca juga: Tanggapan Katy Perry terkait video viralnya di penabalan Raja Charles III
Baca juga: Pangeran Harry siap hadiri penobatan Raja Charles III