Pemkab Kotim akan bantu pembangunan kembali rumah korban kebakaran
Sampit (ANTARA) - Merasa prihatin dengan kondisi warga yang rumahnya hangus dilalap si jago merah, Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor menyatakan pemerintah akan membantu membangun kembali kediaman bagi para korban kebakaran.
“Nanti ada bantuan perbaikan rumah bagi korban kebakaran, saya sudah minta camat untuk mendata betul-betul itu,” kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau lokasi kebakaran di Gang Jaring III, Jalan Muchran Ali, Kecamatan Baamang Sampit. Sekaligus, menyalurkan bantuan berupa 6 paket sembako, peralatan dan perlengkapan memasak bagi para korban kebakaran.
Dalam kegiatan itu ia didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Camat Baamang Sufiansyah, Kepala Dinas Sosial Hawianan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Multazam, Kepala Dinas Sosial Hawianan dan lainnya.
Sebagai kepala daerah maupun pribadi, Halikinnor mengaku prihatin dengan kondisi warga yang terkena musibah. Meski tak sebanding dengan kerugian yang dialami, ia berharap bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban para korban.
“Yang namanya musibah kita tidak tahu kapan dan kepada siapa datangnya, semoga ada hikmah dari ini semua dan warga yang terkena musibah selalu diberi kekuatan dan ketegaran,” tuturnya.
Untuk meringankan beban warga yang terkena musibah kebakaran, pemerintah daerah setempat akan membantu membangun kembali rumah bagi para korban. Terlebih, dua orang diantaranya merupakan sudah jompo, satu orang tidak dapat berjalan dan satu lagi mengalami gangguan penglihatan, sehingga tak mampu untuk mencari nafkah.
Sebelumnya, bantuan pembangunan rumah juga diberikan bagi korban kebakaran di Kecamatan Kota Besi. Akan tetapi, pembangunan ini tentu membutuhkan proses, sehingga ia meminta agar warga yang terdampak bisa bersabar.
Ia juga meminta perhatian warga di sekitar lokasi kebakaran, khususnya para tetangga dan kerabat korban agar berkenan memberikan tempat tinggal sementara, sebelum rumah bagi para korban dibangun atau diperbaiki.
“Kami sebenarnya ingin membangun tenda darurat tapi lokasinya tergenang setelah diguyur hujan, jadi tidak memungkinkan. Untuk itu saya minta perhatian para tetangga untuk meringankan beban mereka. Apalagi, dua orang dari para korban ini sudah jompo,” imbuhnya.
Baca juga: Selama 2023 PUPR Kotim rekonstruksi 180 ruas jalan dan gang
Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar waspada terhadap hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran, seperti lupa mematikan kompor atau tungku setelah memasak, penggunaan listrik yang berlebihan dengan cara menambah stop kontak sehingga memicu korsleting listrik.
“Jangan menambah stop kontak secara berlebihan. Sekali lagi saya ingatkan agar berhati-hati, karena namanya musibah tidak dapat diprediksi,” pungkasnya
Sebelumnya, Wakil Bupati Kotim Irawati juga menyempatkan diri mendatangi dan mengecek lokasi kebakaran.
Wanita yang pernah mengajar sebagai guru SD ini pun turut prihatin dan hanya dapat memberikan motivasi bagi warga yang terkena musibah agar tetap kuat dan tegar menghadapi cobaan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, Rihel menyampaikan pihaknya mendapat informasi dari warga terkait kebakaran di Gang Jaring III pukul 06:21 WIB.
“Segera kami mengerahkan tim ke lokasi kebakaran, namun saat tiba di TKP api sudah besar dan membakar bangunan yang terbuat dari material kayu,” jelasnya.
Lokasi kebakaran yang berada di kawasan padat penduduk dan gang yang cukup sempit membuat petugas pemadam harus bekerja ekstra. Dibantu personel Polsek Baamang, BPBD Kotim, PMI Kotim, Redkar Ketapi 3 dan Redkar Baamang api pun akhirnya berhasil dipadamkan dalam waktu kurang lebih 2 jam.
Berdasarkan keterangan salah seorang korban bernama Yahya, setelah menunaikan shalat subuh bersama anaknya ia mendengar suara ledakan dari ruang shalat. Ketika dicek api sudah menyala.
Korban sempat mencoba memadamkan tapi api dengan cepat menyebar, sehingga korban bersama keluarga segera menyelamatkan diri dan memberitahu tetangga.
Rihel menambahkan, dugaan sementara kebakaran dipicu korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa maupun luka dari kejadian ini. Namun, akibat kebakaran sebanyak 3 rumah hangus terbakar dan 3 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Baca juga: Pemkab Kotim masih kekurangan 4.000 pegawai
Baca juga: Ini penyebab satu TPS di Kotim direkomendasikan PSU
Baca juga: Umsa gandeng Dinkes Kotim wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
“Nanti ada bantuan perbaikan rumah bagi korban kebakaran, saya sudah minta camat untuk mendata betul-betul itu,” kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau lokasi kebakaran di Gang Jaring III, Jalan Muchran Ali, Kecamatan Baamang Sampit. Sekaligus, menyalurkan bantuan berupa 6 paket sembako, peralatan dan perlengkapan memasak bagi para korban kebakaran.
Dalam kegiatan itu ia didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Camat Baamang Sufiansyah, Kepala Dinas Sosial Hawianan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Multazam, Kepala Dinas Sosial Hawianan dan lainnya.
Sebagai kepala daerah maupun pribadi, Halikinnor mengaku prihatin dengan kondisi warga yang terkena musibah. Meski tak sebanding dengan kerugian yang dialami, ia berharap bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban para korban.
“Yang namanya musibah kita tidak tahu kapan dan kepada siapa datangnya, semoga ada hikmah dari ini semua dan warga yang terkena musibah selalu diberi kekuatan dan ketegaran,” tuturnya.
Untuk meringankan beban warga yang terkena musibah kebakaran, pemerintah daerah setempat akan membantu membangun kembali rumah bagi para korban. Terlebih, dua orang diantaranya merupakan sudah jompo, satu orang tidak dapat berjalan dan satu lagi mengalami gangguan penglihatan, sehingga tak mampu untuk mencari nafkah.
Sebelumnya, bantuan pembangunan rumah juga diberikan bagi korban kebakaran di Kecamatan Kota Besi. Akan tetapi, pembangunan ini tentu membutuhkan proses, sehingga ia meminta agar warga yang terdampak bisa bersabar.
Ia juga meminta perhatian warga di sekitar lokasi kebakaran, khususnya para tetangga dan kerabat korban agar berkenan memberikan tempat tinggal sementara, sebelum rumah bagi para korban dibangun atau diperbaiki.
“Kami sebenarnya ingin membangun tenda darurat tapi lokasinya tergenang setelah diguyur hujan, jadi tidak memungkinkan. Untuk itu saya minta perhatian para tetangga untuk meringankan beban mereka. Apalagi, dua orang dari para korban ini sudah jompo,” imbuhnya.
Baca juga: Selama 2023 PUPR Kotim rekonstruksi 180 ruas jalan dan gang
Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar waspada terhadap hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran, seperti lupa mematikan kompor atau tungku setelah memasak, penggunaan listrik yang berlebihan dengan cara menambah stop kontak sehingga memicu korsleting listrik.
“Jangan menambah stop kontak secara berlebihan. Sekali lagi saya ingatkan agar berhati-hati, karena namanya musibah tidak dapat diprediksi,” pungkasnya
Sebelumnya, Wakil Bupati Kotim Irawati juga menyempatkan diri mendatangi dan mengecek lokasi kebakaran.
Wanita yang pernah mengajar sebagai guru SD ini pun turut prihatin dan hanya dapat memberikan motivasi bagi warga yang terkena musibah agar tetap kuat dan tegar menghadapi cobaan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, Rihel menyampaikan pihaknya mendapat informasi dari warga terkait kebakaran di Gang Jaring III pukul 06:21 WIB.
“Segera kami mengerahkan tim ke lokasi kebakaran, namun saat tiba di TKP api sudah besar dan membakar bangunan yang terbuat dari material kayu,” jelasnya.
Lokasi kebakaran yang berada di kawasan padat penduduk dan gang yang cukup sempit membuat petugas pemadam harus bekerja ekstra. Dibantu personel Polsek Baamang, BPBD Kotim, PMI Kotim, Redkar Ketapi 3 dan Redkar Baamang api pun akhirnya berhasil dipadamkan dalam waktu kurang lebih 2 jam.
Berdasarkan keterangan salah seorang korban bernama Yahya, setelah menunaikan shalat subuh bersama anaknya ia mendengar suara ledakan dari ruang shalat. Ketika dicek api sudah menyala.
Korban sempat mencoba memadamkan tapi api dengan cepat menyebar, sehingga korban bersama keluarga segera menyelamatkan diri dan memberitahu tetangga.
Rihel menambahkan, dugaan sementara kebakaran dipicu korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa maupun luka dari kejadian ini. Namun, akibat kebakaran sebanyak 3 rumah hangus terbakar dan 3 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Baca juga: Pemkab Kotim masih kekurangan 4.000 pegawai
Baca juga: Ini penyebab satu TPS di Kotim direkomendasikan PSU
Baca juga: Umsa gandeng Dinkes Kotim wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi