TikTok hadirkan Dewan Pemuda global

id Tiktok, dewan pemuda global

TikTok hadirkan Dewan Pemuda global

Ilustrasi - Seorang warga membuka aplikasi Tiktok di Jakarta, Kamis (14/3/2024). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - TikTok meluncurkan Dewan Pemuda global, sebuah tim yang terdiri dari 15 remaja dari berbagai negara, hadir untuk meningkatkan keamanan online bagi remaja.

Dikutip dari Gizmochina, Selasa (26/3), dewan ini akan bekerja sama dengan para ahli untuk menciptakan aplikasi yang lebih aman dan inklusif.

Pengumuman ini muncul setelah penelitian menunjukkan perlunya komunikasi yang lebih terbuka antara remaja dan orang tua mengenai keamanan online.

Baca juga: Menkominfo rencanakan pertemuan dengan TikTok bahas keamanan data

Baca juga: Negara-negara di Asia Tenggara khawatirkan keamanan siber TikTok


Hanya separuh remaja Inggris yang berbicara dengan orang tua mereka tentang platform online setiap bulannya, dan banyak yang menghindari topik tidak nyaman seperti citra tubuh.

Dewan Pemuda akan fokus pada kesejahteraan remaja dan memberikan masukan mengenai fitur-fitur seperti Portal Pemuda dan alat pelaporan.

TikTok juga menawarkan sumber daya seperti Pusat Keamanan dengan panduan tentang penindasan dan citra tubuh, yang dilihat oleh lebih dari satu juta orang setiap bulannya.

Untuk mendorong keterlibatan orang tua, TikTok mempromosikan Pasangan Keluarga kepada pengguna baru yang berusia di atas 35 tahun. Selain itu, mereka akan meluncurkan lebih dari 10 kampanye literasi media dalam aplikasi sepanjang tahun 2024.

“Mendengarkan masukan dari remaja dan orang tua adalah bagian besar dari upaya keselamatan kami,” kata perwakilan TikTok.

Seorang anggota Dewan Pemuda mengungkapkan kegembiraannya dalam menciptakan aplikasi yang lebih aman dan memupuk pemahaman antar masyarakat.

Para ahli seperti Carolyn Bunting dari Internet Matters percaya bahwa masukan dari Dewan Pemuda sangat penting.

Penelitian ini juga menyoroti perlunya mendidik remaja dan orang tua mengenai alat keselamatan yang ada. TikTok berencana untuk mengatasi hal ini melalui pesan dalam aplikasi dan mempromosikan inisiatif literasi media.