Ketua DPRD minta Pemkot Palangka Raya giatkan edukasi masyarakat terkait depo sampah

id dprd palangka raya, ketua dprd sigit k yunianto, depo sampah, palangkaraya

Ketua DPRD minta Pemkot Palangka Raya giatkan edukasi masyarakat terkait depo sampah

Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Karyawan Yunianto, pada saat melakukan reses beberapa waktu lalu. (ANTARA/Rajib Rizali)

Palangka Raya (ANTARA) -
Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Karyawan Yunianto meminta pemerintah kota di daerah ini, gencar mengedukasi masyarakat terkait fungsi depo sampah.
 
"Saya ada terima laporan kalau banyak masyarakat yang menolak adanya pembangunan depo sampah," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
 
Dia menjelaskan, alasan masyarakat menolak rencana pembangunan depo sampah, akibat khawatir depo sampah akan mencemari lingkungan, yakni bau yang tidak sedap.
 
Padahal, depo sampah yang direncanakan akan menggunakan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, seperti pengomposan, penggilingan, dan pemanfaatan lainnya.
 
"Jadi sebenarnya ada kesalahpahaman antara masyarakat dan program pemerintah," ucapnya.

Baca juga: Diskominfo Palangka Raya tingkatkan literasi digital siswa
 
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah ini menilai, program pemerintah terkait depo sampah merupakan program yang dapat mengatasi permasalahan sampah di Kota Palangka Raya.
 
Sebab depo sampah bukan tempat untuk menumpuk sampah sembaran, tetapi tempat untuk mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai.
 
"Saya rasa ini tentang bagaimana pemerintah bisa mengedukasi masyarakat dengan baik sehingga tidak terjadi salah paham," ujarnya.
 
Terlebih, lanjut Sigit, berdasarkan estimasi jumlah penduduk Kota Palangka Raya yang mencapai 300 ribu jiwa, dalam sehari volume sampah yang dihasilkan rumah tangga mencapai 150 ton.
 
Dari 150 ton tersebut, dapat berkurang sekitar 30 hingga 40 ton sampah per hari atas hasil kerja sama dengan pemulung makanan ternak dan diolah menjadi kompos.
 
"Kalau 150 ton itu langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), saya rasa itu tidak akan bisa bertahan lama," tuturnya.
 
Untuk itu ia berharap, pemerintah dapat mengedukasi secara langsung kepada masyarakat terkait manfaat dari depo sampah.
 
Hal tersebut dilakukan, agar ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman antara masyarakat dan pemerintah terkait keberadaan depo sampah.
 
"Semoga ke depan permasalahan sampah di Kota Palangka Raya dapat segera teratasi," demikian Sigit Karyawan Yunianto.

Baca juga: Anggota DPR RI: Waspadai berita hoaks jelang Pilkada serentak 2024

Baca juga: Ketua KNPI Kalteng daftar ke DPD PDIP sebagai Bacalon Bupati Kapuas

Baca juga: Kemenag Kalteng antisipasi penyebaran DBD di Asrama Haji Transit Palangka Raya