Bupati Kotim puji kemampuan atlet lokal mampu imbangi pemain asing

id Bupati Kotimpuji kemampuan atlet lokal mampu imbangi pemain asing,kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Bupati Kotim, Halikinnor

Bupati Kotim puji kemampuan atlet lokal mampu imbangi pemain asing

Perebutan bola dalam pertandingan antara Asing Allstar melawan Sampit Selection pada HNR Exhibition di Stadion 29 November Sampit, Minggu (4/8/2024). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengaku bangga dengan kemampuan atlet lokal yang mampu mengimbangi, bahkan memberi perlawanan terhadap pemain asing dalam pertandingan sepak bola persahabatan meski berakhir dengan kemenangan tim tamu dengan skor 3-2.

“Kekhawatiran kita karena melihat pemain asing secara fisik lebih besar, apalagi mereka pemain nasional bahkan sebagian internasional, tapi ternyata kita juga punya potensi yang luar biasa dalam permainan,” ucap Halikinnor usai menyaksikan pertandingan di Sampit, Minggu.

Pertandingan sepak bola bertajuk HNR Exhibition ini dilaksanakan di lapangan sepak bola Stadion 29 November Sampit, Jalan Tjilik Riwut. Ribuan penonton memadati area tribun dan sekeliling lapangan dengan pengamanan ketat tim gabungan TNI, Polri dan Satpol PP.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Halikinnor dan turut dihadiri Wakil Bupati Irawati, Ketua DPRD Rinie Anderson dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kotim, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat se-Kotim.

HNR Exhibition digelar berdasarkan inisiasi Bupati Kotim dengan tujuan untuk membangkitkan gairah sepak bola di Bumi Habaring Hurung. Pertandingan persahabatan ini mempertemukan para pemain asing yang tergabung dalam tim Asing Allstar melawan pemain lokal Kotim yang tergabung dalam Sampit Selection

Meskipun belum berhasil mengungguli pemain asing, namun Halikinnor mengaku bangga dan mengapresiasi atlet lokal yang dinilai mampu mengimbangi permainan Asing Allstar yang notabene berasal dari kelas yang lebih tinggi.

Setelah menyaksikan pertandingan, Halikinnor menyebut permainan atlet Sampit Selection sudah cukup bagus dengan berhasil mencetak gol ke gawang Asing Allstar.

Hal ini menandakan atlet Kotim memiliki potensi untuk bisa menguasai atau paling tidak menjuarai pertandingan-pertandingan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.

“Ini sebagai upaya kita untuk membangkitkan kembali kejayaan sepak bola di Kotim. Kita ingat dulu Persesam Sampit cukup dikenal pernah menjadi barometer di Kalteng, tapi sekarang kita cukup lama tenggelam, jadi ini upaya kita untuk membangkitkannya,” tuturnya.

Baca juga: Dishub Kotim batasi kendaraan berat melintasi jalan dalam kota

Ambisi untuk mengembalikan kejayaan sepak bola di Kotim tentunya perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai. Dalam hal ini, Pemkab Kotim secara bertahap melakukan pembenahan terhadap fasilitas olah raga yang ada.

Salah satunya lapangan sepak bola Stadion 29 November Sampit yang dilakukan renovasi besar-besaran pada 2022-2023 lalu.

Kendati belum maksimal, namun kondisi lapangan utama di Kotim tersebut sudah lebih baik. Bahkan, berdasarkan tanggapan dari rombongan Asing Allstar kondisi lapangan sepak bola di Kotim sudah memenuhi standar untuk menggelar pertandingan liga.

Selanjutnya, pemerintah daerah masih akan melakukan pembenahan, seperti meningkatkan standar dan kualitas penerangan agar lapangan tersebut dapat digunakan pada siang maupun malam hari.

“Harapan kita dengan fasilitas yang memadai dapat memotivasi atlet-atlet kita untuk bisa lebih baik lagi, mengembangkan skill mereka,” ujarnya.

Ia juga berharap dengan kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat kelak Kotim dapat memiliki klub sepak bola sendiri untuk berlaga di divisi, sehingga tidak hanya tingkat regional tapi Kotim bisa tembus ke divisi nasional.

Halikinnor optimistis dengan kemampuan atlet Kotim saat ini dengan terus ditingkatkan dan tekad yang kuat, maka keinginan itu bukan suatu yang mustahil.

“Minimal kita bisa sampai divisi 2, supaya orang bisa mengenal Sampit dan atlet kita bisa tembus stadion di Jakarta,” imbuh Halikinnor.

HNR Exhibition berakhir dengan skor 2:3 dengan pemain Asing Allstar sebagai pemenangnya.

Total ada lima gol yang berhasil dicetak selama permainan. Dua gol awal dicetak oleh pemain Asing Allstar dengan nomor punggung 11 bernama Abraham, pada babak pertama permainan.

Babak kedua pemain Sampit Selection sempat mengejar dengan mencetak dua gol yang keduanya dilakukan oleh pemain dengan nomor punggung 11 bernama Reza Hepriyanto.

Kemudian, mendekati menit-menit terakhir pemain Sampit Allstar kembali membobol gawang Sampit Selection. Pencetak gol terakhir ini adalah pemain dengan nomor 99 bernama Raviu.

Senada disampaikan, Pelatih Tim Sampit Selection Rudi Setiawan lapang dada menerima hasil pertandingan, walaupun ia berharap Sampit Selection menjadi pemenang.

“Atlet kita sudah bermain dengan baik, tentunya kita berharap bisa memenangkan pertandingan. Tapi dengan skor 2:3 pun melawan pemain sekelas itu, kami sudah bersyukur,” katanya.

Rudi menyebut, permainan atlet lokal cukup cantik dengan waktu latihan yang terbatas, yakni hanya dua minggu.

Ada beberapa momentum atlet Sampit Selection hampir mencetak gol, namun belum berhasil. Namun, ini menunjukkan bahwa atlet lokal bisa bermain dengan baik.

Ia yakin dengan dukungan semua pihak, cita-cita atlet Kotim berlaga di pertandingan liga bukan hal yang berlebihan.

Salah satu pemain Sampit Selection Reza Hepriyanto mengaku senang bisa terlibat dalam pertandingan persahabatan melawan Asing Allstar. Kesempatan bertanding melawan pemain asing memberikan pengalaman tersendiri baginya.

“Luar biasa, dari pertandingan ini memberikan banyak pengalaman bagi saya,” ucapnya.

Reza berharap kedepannya persepakbolaan di Kotim dapat terus ditingkatkan. Komitmen pemerintah daerah dalam membangkitkan sepak bola di Kotim, diharapkan tak sekedar mengadakan pertandingan persahabatan tapi juga perhatian dan pembinaan kepada para atlet yang ditingkatkan.

Baca juga: DPKP Kotim kembangkan pertanian jagung untuk pasokan pabrik pakan

Baca juga: Pelatihan pemangku adat di Kotim menyamakan pemahaman untuk hindari perselisihan

Baca juga: Pengusaha perkebunan berharap kemudahan perizinan