Polres Barut gelar simulasi Sispamkota jelang Pilkada 2024
Muara Teweh (ANTARA) - Polres Barito Utara, Kalimantan Tengah, menggelar Simulasi Sistem Pengamanan kota (Sispamkota) di depan kantor bupati dan gedung balai Antang Muara Teweh dalam rangka persiapan menjelang Pilkada 2024.
“Simulasi ini untuk memelihara kemampuan personel dan penggunaan peralatan, karena sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk menyiapkan seluruh komponen personel jika situasi dan kondisi sangat membutuhkan,” kata Kapolres Barito Utara Gede Eka Yudharma di Muara Teweh,Jumat.
Dalam simulasi Sispamkota tersebut dihadiri Pj Bupati Barito Utara Muhlis, Pj Sekda Jufriansyah, Kapolres AKBP Gede Eka Yudharma, mewakili Dandim 1013 Muara Teweh, Anggota KPU Barito Utara, Bawaslu dan undangan lainnya.
Menurut Kapolres, simulasi sispamkota dilaksanakan dengan tujuan memelihara kemampuan dan kesiapan personel dalam upaya mengendalikan massa dan menjaga objek vital yang ada di dalamnya.
Selain itu juga, kata dia, dalam rangka menyiapkan pengamanan tahapan pilkada yang akan dihadapi pada November 2024. "
"Dengan gambaran simulasi ini kita bisa mengetahui bagaimana koordinasi kita dari seluruh pihak pengamanan," kata Gede.
Dia mengatakan, koordinasi dengan lintas instansi TNI, Satpol PP dan unsur-unsur Pemerintah Daerah dan KPU sebagai penyelenggara, pihaknya akan selalu berkoordinasi sehingga terlihat gambaran jelas, di mana pondasi ini yang harus kita perkuat, sehingga keamanan pada saat tahapan pemilu bisa dijaga.
Untuk tahapan pengamanan pilkada sesuai dengan peraturan, akan digunakan 2/3 kekuatan. Untuk Polres Barito Utara dengan jumlah keseluruhan 310 personel.
"Jadi kita gunakan kekuatan sekitar 250 kekuatan, ditambah nanti apabila ada keadaan keadaan tertentu kita minta back up baik dari Polda, Brimob dan rekan-rekan TNI," kata dia.
Kapolres menyatakan terkait peta-peta kerawanan bahwa pihaknya baru memetakan wilayah yang cukup rawan saja yang ada di beberapa TPS.
"Dan sudah diantisipasi dengan penebalan kekuatan pada saat pengamanan di TPS-TPS yang dianggap cukup rawan," tegas kapolres.
Sekitar ratusan personel Polres Barito Utara yang terbagi menjadi beberapa pleton yang terdiri dari pleton dalmas awal, dalmas inti, pengurai masa, rantis, escape, dan medis.
Simulasi dimulai dengan reka adegan situasi pemilihan di tempat pemungutan suara, diasumsikan pada saat pemungutan terjadi komplain atas waktu pemilihan oleh orang tidak dikenal (OTK) yang ingin ikut melakukan pencoblosan.
Masih dalam rangka simulasi, dari beberapa kelompok masa yang mulai berdatangan ke kantor KPU, menurut laporan intelijen massa tersebut merupakan simpatisan dari salah satu pasangan calon yang tidak lolos dalam pengumuman hasil penetapan calon oleh karena itu massa simpatisan akan melalukan aksi protes terhadap KPU.
Dengan adanya aksi tersebut Dalmas awal yang telah disiapkan di kantor KPU untuk melaksanakan pengamanan. Pengamanan ini dilaksanakan sesuai dengan SOP pengamanan yang didahului dengan negosiasi.
Negosiasi dilakukan oleh tim negosiator yang terdiri dari Polres Barito Utara yang sudah terlatih dan memiliki sertifikat negosiator dengan didampingi oleh Komisioner KPU.
Masih dalam rangkaian simulasi, terlihat kesigapan Personil Polres Barito Utara dalam mengamankan kotak suara pemilu saat rangkaian mulai dari di TPS, PPS, PPK hingga ke KPUD Barito Utara.
“Simulasi ini untuk memelihara kemampuan personel dan penggunaan peralatan, karena sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk menyiapkan seluruh komponen personel jika situasi dan kondisi sangat membutuhkan,” kata Kapolres Barito Utara Gede Eka Yudharma di Muara Teweh,Jumat.
Dalam simulasi Sispamkota tersebut dihadiri Pj Bupati Barito Utara Muhlis, Pj Sekda Jufriansyah, Kapolres AKBP Gede Eka Yudharma, mewakili Dandim 1013 Muara Teweh, Anggota KPU Barito Utara, Bawaslu dan undangan lainnya.
Menurut Kapolres, simulasi sispamkota dilaksanakan dengan tujuan memelihara kemampuan dan kesiapan personel dalam upaya mengendalikan massa dan menjaga objek vital yang ada di dalamnya.
Selain itu juga, kata dia, dalam rangka menyiapkan pengamanan tahapan pilkada yang akan dihadapi pada November 2024. "
"Dengan gambaran simulasi ini kita bisa mengetahui bagaimana koordinasi kita dari seluruh pihak pengamanan," kata Gede.
Dia mengatakan, koordinasi dengan lintas instansi TNI, Satpol PP dan unsur-unsur Pemerintah Daerah dan KPU sebagai penyelenggara, pihaknya akan selalu berkoordinasi sehingga terlihat gambaran jelas, di mana pondasi ini yang harus kita perkuat, sehingga keamanan pada saat tahapan pemilu bisa dijaga.
Untuk tahapan pengamanan pilkada sesuai dengan peraturan, akan digunakan 2/3 kekuatan. Untuk Polres Barito Utara dengan jumlah keseluruhan 310 personel.
"Jadi kita gunakan kekuatan sekitar 250 kekuatan, ditambah nanti apabila ada keadaan keadaan tertentu kita minta back up baik dari Polda, Brimob dan rekan-rekan TNI," kata dia.
Kapolres menyatakan terkait peta-peta kerawanan bahwa pihaknya baru memetakan wilayah yang cukup rawan saja yang ada di beberapa TPS.
"Dan sudah diantisipasi dengan penebalan kekuatan pada saat pengamanan di TPS-TPS yang dianggap cukup rawan," tegas kapolres.
Sekitar ratusan personel Polres Barito Utara yang terbagi menjadi beberapa pleton yang terdiri dari pleton dalmas awal, dalmas inti, pengurai masa, rantis, escape, dan medis.
Simulasi dimulai dengan reka adegan situasi pemilihan di tempat pemungutan suara, diasumsikan pada saat pemungutan terjadi komplain atas waktu pemilihan oleh orang tidak dikenal (OTK) yang ingin ikut melakukan pencoblosan.
Masih dalam rangka simulasi, dari beberapa kelompok masa yang mulai berdatangan ke kantor KPU, menurut laporan intelijen massa tersebut merupakan simpatisan dari salah satu pasangan calon yang tidak lolos dalam pengumuman hasil penetapan calon oleh karena itu massa simpatisan akan melalukan aksi protes terhadap KPU.
Dengan adanya aksi tersebut Dalmas awal yang telah disiapkan di kantor KPU untuk melaksanakan pengamanan. Pengamanan ini dilaksanakan sesuai dengan SOP pengamanan yang didahului dengan negosiasi.
Negosiasi dilakukan oleh tim negosiator yang terdiri dari Polres Barito Utara yang sudah terlatih dan memiliki sertifikat negosiator dengan didampingi oleh Komisioner KPU.
Masih dalam rangkaian simulasi, terlihat kesigapan Personil Polres Barito Utara dalam mengamankan kotak suara pemilu saat rangkaian mulai dari di TPS, PPS, PPK hingga ke KPUD Barito Utara.