Jakarta (ANTARA) -
"Benar, satu anggota Polri terkena siraman air keras pada bagian wajah dan tangannya. Kondisinya normal dan masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Tak hanya itu, seorang anggota Polri lainnya juga dicuri telepon selulernya (handphone).
Baca juga: Cegah tawuran selama Ramadhan, polisi larang "sahur on the road"
Kedua kelompok remaja yang melakukan tawuran itu saling serang dengan menggunakan petasan dan batu. Tak hanya itu, kedua kelompok juga ada yang membawa senjata tajam.
"Hingga saat ini belum ada pelaku tawuran yang ditangkap," ujarnya.
Selain meresahkan warga, aksi tawuran itu juga merusak fasilitas umum seperti pagar dan pot tanaman.
Baca juga: Psikolog sebut tawuran remaja jadi fenomena rutin dengan alasan sama
Nicolas menegaskan, pihaknya bersama TNI dan Pemkot Jakarta Timur sudah berupaya optimal mencegah aksi tawuran yang sering kali terjadi antara RW 01 dan RW 02 tersebut.
"Puncaknya sudah dilakukan Deklarasi Damai diantara kedua kelompok RW 01 dan RW 02. Namun, tetap saja terjadi. Hal itu menunjukkan kesadaran hukum dan Kamtibmas dari individu dan kelompok belum ada," paparnya.
Salah satu warga, Triyono mengatakan aksi tawuran terjadi sekitar pukul 02.00 WIB yang dipicu saling antara kedua kelompok remaja atau pemuda tersebut.
"Para pelaku tawuran menyerang dengan lemparan batu dan petasan," ucapnya.
Baca juga: Pj Gubernur ancam cabut KJP pelajar yang tawuran
Baca juga: Polisi tangkap enam oknum pelajar bawa senjata tajam