Kuala Kurun (ANTARA) - Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Herianto mengatakan sejumlah petani di wilayah setempat berhasil meraih omzet puluhan hingga ratusan juta rupiah per tahun.
“Salah satunya petani cabai yang tergabung dalam Kelompok Tani Pasare Hamparan Tani di Desa Tumbang Sepan Kecamatan Manuhing, yang saat ini meraih omzet mencapai sekitar Rp710 juta per tahun, dari tiga hektare lahan yang ditanam,” ucapnya di Kuala Kurun, Sabtu.
Awalnya petani tersebut mengembangkan tanaman cabai di lahan seluas satu hektare. Kemudian Pemerintah Kabupaten Gumas memberi bantuan stimulan dari APBD tahun anggaran 2022.
Saat itu bantuan diberikan guna menekan inflasi, mengingat cabai rawit merupakan salah satu komoditas yang berpengaruh terhadap tingginya inflasi di daerah setempat.
Pemkab melalui Dinas Pertanian Gumas menyiapkan pengembangan tanaman cabai rawit seluas 10 hektare, yang tersebar di wilayah Kecamatan Kurun 3,5 hektare, Kecamatan Mihing Raya 1,25 hektare, Kecamatan Tewah 1 hektare, Kecamatan Sepang 0,25 hektare, dan Kecamatan Manuhing 4 hektare.
“Salah satu kelompok penerima manfaat adalah Poktan Pasare Hamparan Tani Tumbang Sepan, dengan alokasi 2 hektare. Kami bersyukur, ternyata salah satu petani yang tergabung dalam poktan tersebut mampu berkembang hingga saat ini memiliki omzet yang mencapai ratusan juta rupiah, dari tiga hektare lahan yang dioalah,” paparnya.
Baca juga: Puluhan kios dan lapak Pasar Baru Kuala Kurun siap disewa
Keberhasilan petani Poktan Pasare Hamparan Tani tadi juga tak lepas dari komitmen yang bersangkutan, untuk fokus mengelola lahan pertanian hingga saat ini membuahkan hasil yakni mencapai omzet sekitar Rp710 juta per tahun.
Poktan Pasare Hamparan Tani juga tidak kesulitan untuk memasarkan hasil panen cabai, sebab di sana banyak perusahaan besar swasta (PBS) yang siap membeli hasil panen mereka.
“Harapan kami, keberhasilan petani tersebut bisa menjadi contoh masyarakat lain. Sudah terbukti, petani bisa meraih omzet ratusan juta rupiah, jika benar-benar fokus dan tepat dalam memilih jenis tanaman yang akan digeluti,” demikian Herianto.
Baca juga: Pemerintah desa se-Gumas alokasikan Rp20 miliar untuk ketahanan pangan
Baca juga: Pemkab Gumas salurkan puluhan ribu benih ikan ke sejumlah pokdakan
Baca juga: KIM plus lawan PDI Perjuangan tersaji di Pilkada Gumas 2024