Pemerintah desa apresiasi kerja keras Pemkab Kotim di tengah keterbatasan
Sampit (ANTARA) - Kerja keras yang ditunjukkan Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor bersama jajarannya di tengah keterbatasan keuangan daerah, diapresiasi pemerintah desa di daerah tersebut.
"Kami sangat berterima kasih karena DBH (dana bagi hasil) 2022 dan 2023 sudah ditransfer lunas, meski kami tahu pemerintah kabupaten dihadapkan pada keterbatasan keuangan daerah," kata Sekretaris Desa Rantau Tampang Kecamatan Telaga Antang, Sabda di Kecamatan Kota Besi, Kamis.
Hal itu disampaikannya saat sesi dialog dengan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati pada acara Rapat Koordinasi Perangkat Desa Se-Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Kota Besi Hilir Kecamatan Kota Besi ini dihadiri hampir 300 peserta yang merupakan perangkat desa di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan yang rencananya dijadikan agenda tahunan ini menjadi momen bagi perangkat desa untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada bupati. Harapannya, kendala yang dihadapi langsung diberikan solusi oleh kepala daerah.
Berbagai aspirasi mereka sampaikan, mulai masalah DBH desa, alokasi dana desa (ADD), infrastruktur, listrik, internet, honor relawan sosial, sekretariat dan lainnya. Semua pertanyaan pun langsung dijawab oleh bupati.
Beberapa peserta menyampaikan apresiasi atas kerja keras bupati dan jajarannya. Di tengah masalah utang peninggalan pemerintahan sebelumnya, pandemi COVID-19 serta kendala lain yang berimbas pada berkurangnya kemampuan keuangan daerah, Bupati Halikinnor bersama jajarannya masih bisa menjaga stabilitas pemerintahan dan pembangunan di daerah ini.
Baca juga: Legislator soroti pemicu kabut asap mulai selimuti Sampit
Mereka mendoakan agar pembangunan tetap berlanjut serta kemampuan keuangan daerah juga terus meningkat. Harapannya tentu bisa berdampak pada peningkatan pembangunan di desa.
"Kalau DBH tidak ditransfer, banyak kegiatan ditunda bahkan harus nombok. Tapi itu sudah ditransfer lunas. ADD dua bulan ini yakni Agustus dan September mudahan segera cair. Mudah-mudahan pembangunan daerah kita ini semakin meningkat," ujar Sabda.
Menanggapi hal itu, Halikinnor mengatakan pihaknya terus berupaya keras untuk memenuhi harapan masyarakat, termasuk melalui pemerintah desa. Berbagai kekurangan terus diperbaiki agar pelayanan semakin meningkat.
Terkait DBH untuk desa, menurutnya hal itu sangat tergantung pada pendapatan asli daerah (PAD) yang didapat pemerintah kabupaten. Untuk itu pihaknya juga terus menggali potensi PAD sehingga nantinya DBH untuk desa juga semakin meningkat.
"Untuk permintaan jaringan internet, semua kita data. Tahun ini kita bisa merealisasikan internet gratis menggunakan VSAT di 31 lokasi. Ini lebih efektif dibanding harus membangun tower telekomunikasi. Untuk jalan desa, saya yakinkan bahwa semua kita tingkatkan secara bertahap. Mohon doanya supaya kemampuan daerah kita juga terus meningkat agar pembangunan semakin meningkat," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim berharap bantuan alsintan tingkatkan produktivitas pertanian
Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan bantuan alsintan dan bibit untuk optimalkan pertanian
Baca juga: Telusuri kendala pendidikan, Bupati Kotim dengarkan curhat guru dan kepsek
"Kami sangat berterima kasih karena DBH (dana bagi hasil) 2022 dan 2023 sudah ditransfer lunas, meski kami tahu pemerintah kabupaten dihadapkan pada keterbatasan keuangan daerah," kata Sekretaris Desa Rantau Tampang Kecamatan Telaga Antang, Sabda di Kecamatan Kota Besi, Kamis.
Hal itu disampaikannya saat sesi dialog dengan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati pada acara Rapat Koordinasi Perangkat Desa Se-Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Kota Besi Hilir Kecamatan Kota Besi ini dihadiri hampir 300 peserta yang merupakan perangkat desa di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan yang rencananya dijadikan agenda tahunan ini menjadi momen bagi perangkat desa untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada bupati. Harapannya, kendala yang dihadapi langsung diberikan solusi oleh kepala daerah.
Berbagai aspirasi mereka sampaikan, mulai masalah DBH desa, alokasi dana desa (ADD), infrastruktur, listrik, internet, honor relawan sosial, sekretariat dan lainnya. Semua pertanyaan pun langsung dijawab oleh bupati.
Beberapa peserta menyampaikan apresiasi atas kerja keras bupati dan jajarannya. Di tengah masalah utang peninggalan pemerintahan sebelumnya, pandemi COVID-19 serta kendala lain yang berimbas pada berkurangnya kemampuan keuangan daerah, Bupati Halikinnor bersama jajarannya masih bisa menjaga stabilitas pemerintahan dan pembangunan di daerah ini.
Baca juga: Legislator soroti pemicu kabut asap mulai selimuti Sampit
Mereka mendoakan agar pembangunan tetap berlanjut serta kemampuan keuangan daerah juga terus meningkat. Harapannya tentu bisa berdampak pada peningkatan pembangunan di desa.
"Kalau DBH tidak ditransfer, banyak kegiatan ditunda bahkan harus nombok. Tapi itu sudah ditransfer lunas. ADD dua bulan ini yakni Agustus dan September mudahan segera cair. Mudah-mudahan pembangunan daerah kita ini semakin meningkat," ujar Sabda.
Menanggapi hal itu, Halikinnor mengatakan pihaknya terus berupaya keras untuk memenuhi harapan masyarakat, termasuk melalui pemerintah desa. Berbagai kekurangan terus diperbaiki agar pelayanan semakin meningkat.
Terkait DBH untuk desa, menurutnya hal itu sangat tergantung pada pendapatan asli daerah (PAD) yang didapat pemerintah kabupaten. Untuk itu pihaknya juga terus menggali potensi PAD sehingga nantinya DBH untuk desa juga semakin meningkat.
"Untuk permintaan jaringan internet, semua kita data. Tahun ini kita bisa merealisasikan internet gratis menggunakan VSAT di 31 lokasi. Ini lebih efektif dibanding harus membangun tower telekomunikasi. Untuk jalan desa, saya yakinkan bahwa semua kita tingkatkan secara bertahap. Mohon doanya supaya kemampuan daerah kita juga terus meningkat agar pembangunan semakin meningkat," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim berharap bantuan alsintan tingkatkan produktivitas pertanian
Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan bantuan alsintan dan bibit untuk optimalkan pertanian
Baca juga: Telusuri kendala pendidikan, Bupati Kotim dengarkan curhat guru dan kepsek